Perang garis patahan adalah perang yang pecah antara dua kelompok identitas (biasanya agama atau etnis) atau lebih dari peradaban yang berbeda.[1] Perang ini awalnya merupakan konflik komunal antarnegara atau antarkelompok dari peradaban berbeda yang lama-kelamaan semakin parah. Perang ini bisa saja pecah antarnegara, kelompok non-pemerintah, atau antara negara dan kelompok non-pemerintah. Isu yang biasanya dipermasalahkan dalam perang garis patahan adalah wilayah, tetapi ada juga perang yang memperebutkan penduduk. Perang garis patahan antarnegara melibatkan kelompok-kelompok yang mendominasi wilayah tertentu atau kelompok yang saling bercampur. Dalam kasus percampuran kelompok, konflik pecah secara periodik.[2]
Isu yang dipermasalahkan dalam perang garis patahan sangat simbolis bagi sedikitnya satu pihak yang terlibat. Karena isunya merupakan identitas paling dasar, perang semacam ini berlangsung lebih lama dan lebih sulit diselesaikan daripada perang konvensional. Meski sudah tercapai kesepakatan, pihak-pihak yang terlibat jarang merasa puas sepenuhnya, dan sering kali kebencian mereka baru bisa diredam lewat genosida atau pembantaian.[3]
Lihat pula
Referensi