Perang Torstenson
Perang Torstenson, kontroversi Hannibal atau Perang Hannibal (bahasa Norwegia: Hannibalsfeiden) adalah perang antara Swedia melawan Denmark-Norwegia yang berlangsung singkat dari tahun 1643 hingga 1645 menjelang berakhirnya Perang Tiga Puluh Tahun. Nama perang ini berasal dari jenderal Swedia Lennart Torstenson dan gubernur-jenderal Norwegia Hannibal Sehested. Denmark sebelumnya sudah tidak lagi terlibat dalam Perang Tiga Puluh Tahun setelah disepakatinya Perjanjian Lübeck (1629). Berdasarkan Perjanjian Brömsebro Kedua (1645) yang mengakhiri Perang Torstenson, Denmark harus menyerahkan banyak wilayah kepada Swedia dan membebaskan kapal-kapal Swedia dari Cukai Øresund, sehingga secara de facto mengakhiri dominium maris baltici Denmark. Denmark mencoba membalas kekalahan ini selama Perang Utara Kedua, Perang Skåne, dan Perang Utara Besar, tetapi upaya-upaya tersebut tidak berhasil. Latar belakangSwedia sangat berjaya selama Perang Tiga Puluh Tahun dan telah mengalahkan pasukan kekaisaran di Jerman. Pada saat yang sama, Swedia terus terancam oleh Denmark-Norwegia karena wilayah mereka mengepung Swedia dari selatan (Blekinge, Skåne dan Halland), barat (Bohuslän) dan barat laut (Jämtland). Cukai Øresund yang dipungut oleh Denmark juga membuat kesal Swedia. Pada musim semi tahun 1643, Dewan Penasihat Swedia menilai bahwa Swedia memiliki cukup kekuatan militer untuk merebut wilayah-wilayah Denmark. Gustav Horn kemudian mempersiapkan rencana perang dan melancarka nserangan kejutan di beberapa front pada bulan Mei. Referensi
|