Perang Saudara Transvaal adalah konflik yang terjadi di Republik Transvaal pada awal tahun 1860-an. Selama konflik ini, kelompok Boer terbagi menjadi beberapa faksi. Konflik ini baru berakhir pada tahun 1864 setelah sebuah perjanjian gencatan senjata ditandatangani di bawah pohon Karee di tempat yang kelak menjadi tempat berdirinya kota Brits.
Bibit konflik ini telah tertuai pada akhir pada tahun 1859 ketika Presiden Transvaal Marthinus Wessel Pretorius diundang menjadi Presiden Negara Bebas Oranje, padahal konstitusi Transvaal melarang presiden memegang jabatan lain secara bersamaan di luar negeri. Meskipun begitu ia tetap melakukan hal tersebut dan disumpah sebagai presiden Oranje pada 8 Februari 1860; ia lalu mengirim utusan ke Pretoria untuk merundingkan penyatuan kedua negara tersebut. Paul Kruger dan anggota pemerintahan Transvaal lainnya tidak menyukai rangkap jabatan ini dan volksraad Transvaal kemudian memberitahu kepada Pretorius pada tanggal 10 September 1860 bahwa ia harus memilih salah satu jabatannya. Ia kemudian mundur dari jabatannya sebagai Presiden Transvaal dan meneruskan kiprahnya sebagai Presiden Oranje. Stephanus Schoeman lalu mencoba menggantikan Grobler sebagai pelaksana tugas presiden Transvaal, namun tidak berhasil. Schoeman lalu ikut pemeriksaan di volksraad, dan Schoeman lalu dipecat dari jabatannya. Schoeman lalu mengumpulkan pasukan di Potchefstroom, tetapi ia berhasil dikalahkan oleh Kruger pada malam tanggal 9 Oktober 1862. Schoeman lalu kembali dengan pasukan yang lebih besar.
Perang saudara ini diakhiri oleh kemenangan Kruger atas pasukan Jan Viljoen yang mendukung Pretorius dan Schoeman di Sungai Buaya pada tanggal 5 Januari 1864. Perang saudara ini telah mengakibatkan kejatuhan ekonomi di Transvaal.
Referensi