Perahu Gozo (bahasa Malta: Dgħajsa ta’ Għawdex, tal-latini, tat-tagħbija, tal-pass atau tal-mogħdija) adalah sejenis perahu settee yang berasal dari Malta. Perahu Gozo merupakan istilah umum untuk kendaraan transportasi yang menyebrangi sungai Gozo antara Gozo dan pulau utama Malta[1] setidaknya dari tahub 1241 hingga tahun 1960-an.
Sejarah
Perahu Gozo berevolusi dari speronara (bahasa Malta: xprunara), yang ditemukan di seluruh Laut Tengah.[1] Rekaman lawas mencatat tentang hubungan antara transportasi Gozo dan Malta hingga tahun 1241, ketik perahu tersebut dikenal sebagai dgħajsa tal-mogħdija atau tal-pass. Hingga abad ke-16, perahu Gozo mengambil bentuk brigantine. Pada tahun 1880-an, taerdapat banyak perahu Gozo yang mengubah pengaturan perahu layarnya menjadi rig settee. Pada tahun 1919, mesin mulai dipasang di beberapa kapal Gozo, meski banyak yang masih mempertahankan penggunaan layar.[2]
Sebagian besar kapal Gozo dibangun di Kalkara di Grand Harbour. Keluarga Caruana, yang merupakan pembangun terakhir perahu Gozo, pindah dari sana ke Mġarr di Gozo pada tahun 1940. Setelah tahun 1959, beberapa kapal Gozo dibangun di Gela, Sisilia. Perahu terakhir yang dibangun adalah Santa Rita (G48) pada tahun 1963.[2]
Perahu Gozo biasanya melakukan perjalanan dari Pelabuhan Grand di Malta ke Pelabuhan Mġarr di Gozo. Perjalanan lain dilakukan dari Grand Harbour ke Mellieħa atau ke Marfa, atau Mġarr ke Marfa atau Teluk St. Paul. Perahu tersebut membawa kedua penumpang dan kargo di antara kedua pulau tersebut. Perjalanan dari Gozo ke Malta pada umumnya penuh dengan produk pertanian seperti buah, sayuran, telur dan unggas, sementara perjalanan pulang dari Malta ke Gozo dipenuhi barang-barang manufaktur seperti semen, minuman ringan dan bir.[3]
Perahu Gozo dicat dengan warna hijau, biru, merah dan kuning, mirip dengan luzzu tradisional. Satu kapal dicat hitam untuk membawa mayat di antara kepulauan tersebut.[3]
Kecelakaan
Terdapat sejumlah kecelakaan yang melibatkan kapal Gozo. Beberapa diantaranya ditembak dengan senapan, saat melewati Pembroke, meskipun pihak berwenang memperingatkan para nakhoda terlebih dahulu. Pada tahun 1900, sebuah kapal Gozo digunakan untuk memancing lampuki dengan membunuh nelayan. Perahu lain kehilangan tiangnya pada tahun 1911, tetapi berhasil masuk ke Teluk St. George. Pada tahun 1926, sebuah perahu Gozo yang tidak berpenghuni ditemukan terpaut di laut lepas. Dalam kasus yang jarang terjadi, mereka terlibat dalam tabrakan dengan kapal tunda atau pinnace.[2]
Pada Perang Dunia II, perahu Stella Maris dihancurkan oleh aksi musuh.
Penurunan
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, layanan kapal uap biasa mulai bersaing dengan perahu Gozo, yang tidak sesuai lagi dengan situasi sosio-ekonomi yang berubah. Perahu yang tersisa diubah menjadi perahu nelayan, atau ditinggalkan di Pelabuhan Mġarr.[2]