Penyerangan Parlemen Chechen 2010

Serangan parlemen Chechen 2010
Serangan parlemen Chechen 2010
Lokasi	Grozny; (Chechnya, Rusia)
Tanggal	19 October 2010 ; 08:45 (04:45 UTC)
Sasaran	Parlemen Chechnya
Jenis serangan	Penembakan, bom bunuh diri
Korban tewas	6
Korban luka	17
Penyerang terduga	Gerilyawan anti Kadyrov

Serangan parlemen Chechen 2010 adalah serangan teroris yang terjadi pada pagi hari tanggal 19 Oktober 2010, ketika militan menyerang gedung parlemen di Grozny, ibu kota dari Republik Chechen, sebuah daerah federal dari Rusia.^[1] Enam orang tewas, terdiri dari dua petugas polisi, satu pegawai parlemen, dan tiga militan.^[2] Serangan terlihat signifikan karena target dan pengambilan waktunya.

Latar belakang

Serangan terjadi saat Menteri Dalam Negeri Rusia Rashid Nurgaliev sedang mengunjungi Chechnya. Ketua Komite Anti Teroris Nasional Rusia, Aleksandr Torshin, berspekulasi bahwa serangan ini merupakan "pemberitahuan pers alternatif dari para militan", sedangkan Vladimir Vasiliev, Ketua Komite Keamanan Wilayah Duma menyatakan bahwa sasaran utama dari serangan ini adalah warga lokal, karena sedikitnya jumlah militan yang terlibat.^[3]

Ini merupakan serangan pertama sejak perubahan kontroversial dari pimpinan, dan pemisahan besar, dari para pemberontak di Kaukasus. Beberapa bulan sebelumnya, Dokku Umarov memberikan tampuk kepemimpinan kelompok kepada Aslambek Vadalov, dan beberapa hari kemudian membatalkan keputusannya dan menimnulkan riak konflik di antara pemimpin dalam kelompok. Tidak diketahui dari sayap mana pelaku yang melakukan penyerangan.

Serangan

Serangan dimulai pada pukul 08:45 waktu setempat (04:45 UTC) pada 19 Oktober 2010, ketika tiga atau empat militan bersenjata memasuki wilayah gedung parlemen Chechnya di Grozny dalam sebuah mobil yang mengikuti mobil milik deputi. Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di dekat gerbang sedangkan tiga teroris berhasil memasuki parlemen, dimana mereka melakukan penembakan. Mereka membunuh dua polisi yang sedang menjaga bangunan, dan juga seorang manager administrasi parlemen.^[2]^[3]^[4] Enam polisi dan sebelas warga sipil terluka.^[5] Anggota perlemen berhasil menghindar dengan berlindung di lantai tiga.^[6]

Sesaat setelah serangan tersebut, sebuah operasi untuk menghabisi teroris dimulai, dengan Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov menjadi penanggung jawab.^[3] Operasi berlangsung selama 15-20 menit.^[4] awalnya dilaporkan bahwa empat militan terbunuh dalam operasi, merujuk dari deputi kepala Kementerian Dalam Negeri Chechnya Roman Edilov.^[7] Namun, kemudian penyelidik melaporkan bahwa tiga teroris yang mengambil bagian dalam serangan tewas dengan meledakkan diri, sedangkan dua yang lain berhasil melarikan diri.^[4]

Investigasi

Russia Today mengutip dari Interfax menyatakan bahwa pihak berwenang mengidentifikasi Rustam Mukhadyev sebagai pelaku bom bunuh diri. "Dia adalah militan aktif dan sedang dicari oleh otoritas federal."^[8]

Yang bertanggung jawab

Kavkaz Center menyatakan bahwa Mujahidin Kaukasus menyerang parlemen,^[9] dan menyebutnya sebagai serangan yang sukses.^[10] Russia Today menulis pernyataan Kementerian Dalam Negeri Chechnya yang mengindikasikan pelaku sebagai pecahan faksi yang dipimpin oleh Hussein Gakayev.^[11]

Akhmed Zakayev menolak bertanggung jawab terhadap serangan tersebut.^[3]

Reaksi

Russia — Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov bersumpah untuk meningkatkan penyerangan melawn militan di republik, menyebut mereka sebagai bandit dan berkata bahwa "cepat atau lambat mereka akan mendapat hukuman dari apa yang telah mereka lakukan." Dia juga menyalahkan Britania Raya dan Polandia menyatakan bahwa mereka " menerima penjahat. Kenapa mereka melindungi bandit yang telah menumpahkan darah dan dimanakan demokrasi barat berada? Dimanakan keadilan?... Cepat atau lambat Zakayev, Gakayev, Umarov, Vadalov dan kriminal lain akan mendapatkan apa yang seharusnya mereka terima....Saya tidak ragu bahwa itu adalah sang pemadat dan pemabuk Akhmed Zakayev dan pelindungnya di London dan ibu kota barat lainnya. Saya ingin berkata bahwa mereka tidak akan menerima apapun. Republik Chechen tetap berdiri. Ini merupakan daerah yang stabil dan damai."^[12] Namun, Zakayev, dan para pemimpin Ichkerian dalam pengasingan telah menjauhkan diri mereka dari pemberontak Muslim, dimana pemisahan tersebut terjadi tiga tahun sebelum penyerangan.^[13]^[14] Zakayev menyalahkan mereka karena bergabung dengan pihak yang "memecah-belah kemerdekaan Chechen", bahwa eksistensi Emir Kaukasus menghancurkan tujuan Chechen untuk merdeka dengan melemahkan Republik Chechen Ichkeria, dan menyatakan bahwa anggota pemerintah Emir Kaukasian, Movladi Udugov, sebagai agen provokator dari Rusia.^[15] Emir Kaukasian membalas dengan menyebut bahwa Zakayev bekerja utuk Rusia.^[16] Rusia akan membayar satu juta rubel bagi anggota keluarga yang tewas dalam serangan.^[17]

EU — Pimpinan Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (EU) Catherine Ashton mengutuk serangan, menyatakan bahwa "tidak ada satu kondisipun yang dapat membenarkan penggunaak kekerasan teroris dan serangan bunuh diri." Dia juga berkata bahwa Uni Eropa siap untuk mendukung Rusia dalam perang melawan teroris internasional.^[6]

Presiden Parlemen Eropa Jerzy Buzek menyatakan bahwa pertemuan luar biasa dari parlemen akan dilaksanakan dua hari kemudian.^[10]^{[diragukan – diskusikan]} Dia juga berkata: "Saya sangat sedih dan sangat memikirkan ketika saya melihat berita mengenai serangan teroris terhadap Parlemen Chechen," dia juga menambahkan bahwa kekerasan dan pembunhan tidak dapat diterima "sebagai sebuah bentuk dari protes. Sangat penting bagi otoritas Rusia untuk menunjukkan komitmen penuh mereka untuk menegakkan aturan dan memastikan bahwa hal tersebut telah dilaksanakan secara tepat dan seimbang. Kami memastikan kesiapan kami untuk memperkuat kerja sama dengan Federasi Rusia dalam perang melawan terorisme internasional."^[18]