Ketika Grigori Rasputin dibunuh pada 1916, ada yang mengatakan bahwa ia juga dikastrasi.[1] Sejak saat itu, banyak orang yang mengaku memiliki penis dan testisnya, walaupun belum ada yang dapat membuktikan hal ini.[2]
Sejarah
1900-an
Pihak konservatif yang khawatir akan pengaruh Rasputin terhadap istri tsar membunuhnya pada 29 Desember 1916.[3] Ada yang mengatakan ia juga dikastrasi,[1] walaupun laporan otopsi menyatakan bahwa alat kelaminnya masih utuh.[4]
Menurut beberapa sumber, seorang pembantu menemukan penis Rasputin di tempat pembunuhan, menyimpannya sampai tahun 1920-an. Kemudian penis ini disimpan oleh sekelompok wanita Rusia di Paris.[2] Mereka menyembah penis ini sebagai lambang kesuburan, menyimpannya di dalam sebuah kotak kayu. Setelah mendengar hal ini, anak Rasputin, Marie, meminta mereka mengembalikan penis itu kepadanya. Ia kemudian menyimpannya sampai ia meninggal pada 1977.
Seseorang bernama Michael Augustine mengaku telah membeli penis ini dan beberapa barang kepunyaan Rasputin setelah kematian Marie. Augustine menjualnya ke rumah lelang Bonhams, tapi ternyata barang yang dijual itu bukan penis, melainkan teripang kering.
2000-an
Pada 2004, Igor Knyazkin, kepala pusat penelitian prostat di Russian Academy of Natural Sciences, mengumumkan bahwa ia membuka sebuah musium erotik di St. Petersburg. Di antara barang yang dipertunjukkan, menurut Knyazkin, adalah penis Rasputin yang panjangnya 29 cm,[5] dan beberapa surat Rasputin. Ia mengaku telah membeli barang-barang itu dari seorang kolektor Prancis dengan harga €6.600,-
Rujukan
Pranala luar