Dalam Pengepungan Gaza, Aleksander Agung, dengan cara memanfaatkan mesin-mesin perang yang dia gunakan melawan Tyre, sukses mencapai tembok pertahannya. Setelah tiga kali menyerang dan gagal, benteng di Gaza berhasil direbut oleh Aleksander.[1] Dalam pengepungan ini Aleksander terluka bahunya oleh sebuah panah, selain itu kakinya juga terluka.
Bentengnya dibangun di atas bukit dan pertahanannya sangat kuat.[2] ketika Aleksander mendekati Mesir, penduduk Gaza dan sekutu-sekutu Nabatea mereka tidak ingin kehilangan perdagangan yang menguntungkan yang dikendalikan oleh Gaza.[2] Batis, komandan benteng Gaza, menolak menyerah pada Aleksander. Ketika Gaza ditakulkan, seluruh penduduk prianya dibunuh sedangkan penduduk wanita dan anak-anaknya dijadikan budak.
Berdasarkan sejarawan Romaw Quintus Curtius Rufus, Batis dibunuh oleh Aleksander seperti ketika Akhilles membunuh Hektor. Kaki Batis diikat dengan tali dan jasadnya diseret dengan kereta perang. Aleksander melakukannya karena merasa marah akibat penolakan Batis untuk berlutut dan perilaku Batis yang merendahkan.
Catatan kaki