Pengeboman Arab Saudi 2016
Pada 4 Juli 2016, empat bom bunuh diri terjadi di tiga lokasi berbeda di Arab Saudi. Salah satunya terjadi di tempat parkir Masjid Nabawi,[2][3] yang menewaskan empat orang.[1] Sementara serangan bom bunuh diri kedua dan ketiga menargetkan masjid Syiah di Qatif, tetapi gagal.[4] Seorang pelaku meledakkan dirinya sendiri setelah polisi berusaha untuk menangkapnya di dekat Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jeddah. Dua polisi Arab Saudi terluka akibat peristiwa ini.[5] Latar BelakangSerangan Arab Saudi adalah upaya keempat dalam serangan bom oleh militan ISIS yang berafiliasi dalam beberapa hari terakhir, menyusul serangan bandar udara Istanbul 2016 pada 28 Juni 2016, Serangan di Dhaka, Bangladesh pada 1 Juli 2016, dan Pengebomban Baghdad, Irak pada 3 Juli 2016.[6] Pada tahun 2015, Arab Saudi dilanda sejumlah serangan yang diklaim oleh Negara Islam Irak dan Syam. Serangan termasuk pengeboman di masjid Qatif dan Dammam pada 22 dan 29 Mei 2015 dimana 26 orang tewas dan 106 luka-luka dan pengeboman masjid Abha pada 6 Agustus 2015 yang menewaskan 15 orang, ISIS belum mengklaim serangan ini. Kronologis Ledakandalam pemberitaan di Media Arab Saudi, Kementerian Keamanan dalam Negeri Arab Saudi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "sebelum shalat Maghrib di Madinah bertepatan pada Senin, 29 Ramadhan 1437 H atau 04 Juli 2016 M, petugas keamanan menduga seseorang saat menuju ke Masjid Nabawi melewati tempat parkir untuk mobil pengunjung. Ketika mereka dicegat oleh pihak keamanan masjid Nabawi mereka meledakkan dirinya dengan bom peledak yang ditaruhkan di tubuhnya, dan ledakan itu mengakibatkan 4 petugas keamanan tersebut mati syahid dan 5 petugas keamanan lainnya luka-luka. Pada malam hari yang sama di dekat pasar Mias di Qatif bom bunuh diri terjadi sisa-sisa dari tubuh manusia dari tiga orang ditemukan dan saat ini dalam proses diidentifikasi. badan keamanan Arab Saudi juga masih menyelidiki dua kejahatan lainnya." TersangkaTidak ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut namun diduga kuat ISIS dibalik peristiwa ini.[7] Kementerian dalam Negeri Arab Saudi mengklaim bahwa Abdullah Gulzar Khan melakukan pemboman dekat konsulat A.S yang terletak di Jeddah. Menurut kementerian, Khan telah tinggal di kota Laut Merah Jeddah selama 12 tahun bekerja sebagai sopir imigran. Dia tinggal bersama keluarg dan orang tuanya di Jeddah.[8] Referensi
|