Pendudukan Galisia Timur oleh Rusia 1914–15 terjadi setelah Angkatan Darat Kekaisaran Rusia menyerbu wilayah Galisia di Austria-Hungaria pada tanggal 18 Agustus 1914. Pada tanggal 19 Agustus, pasukan Rusia berhasil mengalahkan Angkatan Darat Austria-Hungaria, melaju hingga 280-300 kilometer ke dalam wilayah Austria, dan merebut sebagian besar wilayah Galisia Timur. Kota Lemberg yang merupakan kota utama di Galisia jatuh ke tangan Rusia pada tanggal 3 September.
Pada masa itu, Galisia Timur memiliki jumlah penduduk sekitar 4,8 juta jiwa. Orang Ukraina meliputi sekitar 65% populasi di Galisia Timur, sementara jumlah orang Polandia mencapai 22%.[1] Wilayah ini merupakan wilayah Slavia Timur terakhir yang jatuh ke tangan Wangsa Romanov. Kekaisaran Rusia memerintah wilayah ini dari September 1914 hingga Juni 1915. Selama periode pendudukan Rusia, pejabat-pejabat Rusia melancarkan kebijakan untuk mengintegrasikan Galisia dengan Kekaisaran Rusia. Mereka melancarkan proses Rusifikasi paksa terhadap orang-orang Ukraina dan menindas orang Yahudi dan Katolik Timur.
Pendudukan ini berakhir setelah Austria berhasil merebut kembali Galisia dengan bantuan Jerman pada Juni 1915 selama Serangan Gorlice-Tarnów.
Catatan kaki
- ^ Timothy Snyder. (2003). The Reconstruction of Nations. New Haven: Yale University Press. hlm. 123
Daftar pustaka
Pendudukan militer
Sejarah Rusia