Pertempuran Galisia
Pertempuran Galisia, juga dikenal dengan sebutan Pertempuran Lemberg, adalah pertempuran besar yang berlangsung antara Kekaisaran Rusia melawan Austria-Hungaria pada awal Perang Dunia I pada tahun 1914. Dalam pertempuran ini, pasukan Austria-Hungaria dikalahkan dan terusir dari Galisia, sementara Rusia merebut Lemberg dan menguasai Galisia Timur selama kurang lebih sembilan bulan. Latar belakangSaat perang dimulai, panglima tertinggi Austria-Hungaria Franz Conrad von Hötzendorf berencana melancarkan serangan ke Polandia Rusia dengan angkatan bersenjata utaranya (angkatan bersenjata pertama dan keempat). Karena pada akhirnya jumlah pasukan Rusia akan melebihi jumlah pasukan Blok Sentral di timur (terutama pasukan Austria-Hungaria yang merupakan target utama Rusia), Conrad merasa bahwa pilihan terbaik adalah untuk melancarkan serangan terlebih dahulu ke Polandia selatan yang merupakan pusat mobilisasi pasukan Rusia.[2] Conrad sadar bahwa Kekaisaran Jerman akan memusatkan perhatian pada front barat karena ingin mengalahkan Prancis dalam waktu sepuluh minggu. Hanya Angkatan Bersenjata Kedelapan yang ditugaskan di timur untuk mempertahankan Prusia Timur. Persekutuan Rusia dengan Prancis mengharuskan Rusia menyerang Jerman, sehingga banyak pasukan Rusia yang dikirim ke Prusia Timur. Angkatan Bersenjata Pertama dan Keempat Austria-Hungaria akan maju ke Polandia tanpa bantuan langsung dari Jerman. Pada 23 Agustus 1914, Angkatan Bersenjata Pertama, Ketiga dan Keempat Conrad dipusatkan di Galisia di front sepanjang 280 km (170 mi). Pada 2 Agustus, Adipati Agung Nicholas Nikolaevich diangkat sebagai panglima tertinggi. Ia memiliki reputasi yang baik dalam melatih pasukan, tetapi belum pernah memimpin pasukan. Angkatan Bersenjata Ketiga, Keempat, Kelima dan Kedelapan Rusia dikirim ke Galisia. Rencana Rusia adalah untuk mengantisipasi serangan Austria-Hungaria dari Lemberg. Referensi
49°51′00″N 24°01′00″E / 49.8500°N 24.0167°E
|