Pendidikan di Tanah Papua
Pendidikan di Tanah Papua adalah semua pendidikan yang terselenggara di seluruh pulau besar papua yang masuk kedalam negara Indonesia. Era Industri 4.0 seperti sekarang ini menuntut perkembangan teknologi sehingga dapat mempengaruhi kualitas dunia pendidikan. Dalam hal ini menyebabkan pergeseran paradigma dan pendidikan yang awalnya bersifat menyajikan informasi (ready to use) sekarang menjadi membekali peserta didik dengan kemampuan mencari tahu, literasi digital, penyelesaian masalah, dan kreativitas [1] Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan negara [2]. Kualitas Pendidikan di Indonesia masih masih rendah, Hal tersebut terlihat pada hasil asesmen internasional seperti PISA dan NCTM. Berdasarkan laporan Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2018, skor membaca Indonesia ada di peringkat 74 dari 79 negara, lalu skor matematika ada di peringkat 73 dari 79 negara, dan skor sains ada di peringkat 71 dari 79 negara [3]. Selaras dengan pendapat diatas, Provinsi Papua Barat juga mengalami hal tersebut. Kualitas pendidikan di Papua Barat sangat rendah bahkan jika di bandingkan daerah Indonesia timur lainnya seperti NTB dan Maluku Untuk menjawab pertanyaan tadi, telah dihimpun dari berbagai sumber mengenai faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan di Papua Barat yaitu :
Ada banyak faktor yang membuat kualitas pendidikan di Papua rendah. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan perlu adanya kerjasama antar semua stakeholder untuk meningkatkan pendidikan di Papua salah satunya adalah penambahan jumlah guru, menurut www.kompas.com Tahun 2024 pemerintah membuka 419.146 guru pppk [4]. Referensi
|