Pemintalan Lombe di Inggris adalah pabrik pemintalan sutra pertama dan sukses di Inggris. Dibangun di sebuah pulau di Sungai Derwent di Derby. Dibangun setelah John Lombe mengunjungi Piedmont tahun 1717, dan kembali ke Inggris dengan detail mesin pemintalan sutra Italia - filatoio, dan torcitoio., serta beberapa pengrajin Italia.[1] Arsiteknya adalah George Sorocold.
Lokasi
Pemintalan Lombe dibangun dekat pabrik Thomas Cotchett 1704 di sisi barat dari Sungai Derwent di Derby. Pada posisi ini sebuah bendungan telah dibangun di seberang sungai dan pabrik dibangun di sisi hilir pulau, yang memisahkan sungai dari tiga pabrik penggilingan jagung. Konstruksi aliran sungai ini disebut juga leat. Kunci lokasinya adalah Derby, karena sungai disini mempunyai aliran air yang deras sampai dipotong jalur jalan dari London ke Carlisle.
Pabrik pemintalan ini adalah pemintalan sutra pertama yang berhasil di Inggris, dan kemungkinan adalah pabrik yang menggunakan mesin sepenuhnya yang pertama di dunia.[2] Pabrik pertama yang dibangun oleh Thomas Cotchett di Derby tahun 1704, gagal, sehingga John Lombe yang mendatangi pabrik pemintalan sutra di Piedmont tahun 1716 membuahkan keberhasilan. Ini adalah contoh awal spionase industri. Ia kembali ke Dery dengan informasi dan sekelompok pekerja Italia. Ia dan saudara tirinya Thomas Lombe yang kelahiran 1685, meminta George Sorocold untuk membangun pabrik dengan rancangannya dan disesuaikan dengan mesin-mesin baru.
Dibangun di selatan Pabrik Cotchetts. Thomas Lombe mendapatkan paten 14 tahun untuk melindungi rancangan mesin pemintalan yang ia pakai. Raja Sardinia memberi tanggapan dengan buruk, dan menghentikan ekspor sutra mentah yang diperlukan. Ada spekulasi ini ada hubungannya terhadap kematian misterius John Lombe enam tahun kemudian pada 1722. Kakaknya, Thomas Lombe melanjutkan usaha. Ketika masa perlindungan paten telah habis tahun 1732, pabrik pemintalan lain dibangun di Stockport dan Macclesfield ke arah utara dari pabrik bermesin "Italian Works" ini dibangun sebuah pabrik penggandaan tak bermesin (Doubling Shop) yang selesai sebelum 1739. Pabrik pemintalan dijual pada Thomas Wilson tahun 1739 dan inventaris yang diambil alih masih ada sampai sekarang.[1]
Pabrik - Italian Works
Hanya sedikit dari sisa pabrik yang tersisa. Ini diketahui dari sumber tertulis bahwa lima lantai mempunyai denah persegi. Dibangun dengan bata, diperkuat dengan flemish bond, panjang 33,5m dan lebar 12m. Dibangun di atas beberapa pondasi lengkung dari batu yang membuat aliran air Sungai Derwent bisa melalui di bawahnya. Pabrik tingginya 17m, ditutup dengan atap berkemiringan landai. Mesin pemutar tingginya 2 lantai, dan dipasang mati pada lantai pertama. Mesin pemintal diletakkan pada tiga lantai di atasnya. Semua mesin digerakkan oleh kincir air pemutar di bagian luar buatan Sorocold dengan diameter 7m dan lebar 2m. Porosnya masuk ke pabrik melalui lubang as pada dinding lantai pertama. Menggerakkan poros vertikal yang besarnya 0,45m persegi. Menggerakkan beberapa poros sepanjang pabrik. Peralatan torcitoios dan filatoios mendapatkan tenaga putar dari poros-poros ini. Poros vertikal diperpanjang menembus lantai dua dengan menggunakan besi dan diteruskan sampai menembus lantai tiga untuk menggerakkan mesin-mesin penggulung. Pabrik perlu dipanasi untuk memproses sutra dan ini dijelaskan pada paten tahun 1718. Dilaporkan bahwa Lombe menggunakan mesin uap untuk memompa udara panas ke seluruh bagian pabrik. Kolom tangga tingginya 19,5m, rancangannya tidak diketahui dan tidak ada informasi bagaimana koli-koli bahan dan barang diangkat dan dipindahkan antar lantai.[1]
Pabrik - Doubling Shop
Perkiraannya tiga lantai tingginya, panjang 42,4m dan lebar 5,5m. Tiap lantai dipakai untuk penggandaan dan terdapat 306 mesin.[1]
Proses pemintalan sutra
Sutra secara alam diproduksi dari serat yang diambil dari kepompong ulat sutra. Tahun 1700 sutra yang disukai diambil dari ngengat sutra, yang dipakai menutupi kepompong yang melindungi larvanya. Ulat ini memakan daun murbei yang tumbuh pohonnya di Italia. Serat sutra dari ulat ngengat sutra mempunyai bagian silang sudut segitiga bulat, selebar 5-10 μm. Sutra ini adalah protein yang disebut fibroin dan melekat di tempatnya dengan sejenis getah, protein lain yang disebut serisin berasal dari ulat ini. Kepompong dipanen dan dimasukkan dalam air panas yang melarutkan getah dan bisa mengambil seratnya untuk dipintal menjadi benang gelondongan. Gelondongan diletakkan dalam bal dan dibawa ke pabrik untuk proses selanjutnya. Tiga jenis benang dapat diproduksi dari sini: no-twist yang bisa dipakai membuat kain, tram dengan sedikit lilitan (twist) yang mudah diproses, dan organzine yang memiliki banyak simpul lilitan digunakan untuk kain pembungkus.[3]Reeling adalah proses industri di mana sutra digulung menjadi gelondongan, dibersihkan, diperas dan digulung dengan sepul. Silk throwing adalah proses di mana benang dari sepul dipelintir lagi untuk membentuk tram dan atau organzine. Benang tenun kini dipilin bersama benang, dalam proses yang disebut doubling. Dalam bahasa sehari-hari pemintalan sutra (silk throwing) bisa dimaksudkan sebagai keseluruhan proses: reeling, throwing dan doubling.[1]
Tahun 1700, orang Italia yang memiliki teknologi yang lebih maju dalam hal pemintalan di Eropa memproduksi dua mesin yang bisa memintal sutra menjadi sepul sambil memasukkan pilinan benang. Mereka menyebut mesin pemintal ini filatoio, dan peralatan untuk menggandakan (doubling) sebagai torcitoio. Terdapat ilustrasi mesin pemintal dengan tenaga tangan yang dilukis tahun 1487 dengan 32 gulungan. Bukti pertama bahwa filatoio dengan tenaga luar sudah ada sejak abad ke-13, dan ilustrasi awal sekitar tahun 1500.[1]Filatorios dan torcitoios memiliki bingkai lingkaran sejajar yang berputar satu sama lain dengan poros pusat. Kecepatannya mempengaruhi pintalan. Sutra hanya dapat dipintal jika suhu dan kelembaban tinggi, di Italia suhu dinaikkan dengan panas matahari namun di Derby pabrik pemintalan harus dpanaskan, dan panas harus didistribusikan atau disebarkan ke seluruh bagian pemintalan.[1]
Pabrik Pemintalan hari ini
Pabrik pemintalan berpindah tangan beberapa kali dan dibangun ulang beberapa kali, namun modifikasi struktur awal masih ada dan direstorasi menjadi Museum Industri Derby.
The mill then passed through several hands and has been rebuilt several times, but the modified structure still exists and has been restored to house the Derby Industrial Museum.
^ abcdefg(Inggris) Callandine, Anthony (1993). "Lombe's Mill: An Exercise in reconstruction". Industrial Archaeology Review. Maney Publishing. XVI (1). ISSN0309-0728.