Topeng Tatanua adalah sebuah topeng tradisional yang dikenakan seperti helm, berasal dari penduduk asli di provinsi New Ireland, \Papua Nugini. Sebuah kepulauan paling timur laut negara tersebut. Topeng ini terbuat dari kayu dan bahan alami lainnya, dipakai pada upacara yang dinamakan Malagan.
Bahan
Wajah topeng ini dibuat dari kayu dihiasi dengan berbagai jenis serat tanaman seperti serat batang tebu, rotan, biji-bijian, wol, bulu hewan dan diwarnai dengan kapur putih serta bahan pewarna alami lainnya.[1][2]
Penggunaan
Topeng Tatanua digunakan oleh penari ritual sebagai bagian dari upacara Malagan, sebuah ritual bersama untuk mengantarkan roh orang mati memasuki dunia abadi roh. Bersama topeng-topeng, patung-patung rumit yang menggambarkan yang meninggal juga dibuat dan ditampilkan pada upacara. Patung-patung tersebut dipercaya mewakili roh dari yang meninggal dan sering dihias dengan bentuk-bentuk manusia dan hewan untuk melambangkan dunia gaib dan hubungan antara manusia dengan asal usulnya.[2]
Upacara ini diadakan oleh keluarga orang yang meninggal, karena pekerjaan membuat topeng dan ukiran kadang kala memerlukan waktu bertahun-tahun setelah kematian. Upacara ini bukan hanya waktu untuk berdoa, tetapi juga merupakan hal penting bagi berkumpulnya masyarakat untuk mengumumkan sesuatu dan melakukan kesepakatan-kesepakatan.
Setelah upacara berakhir, biasanya topeng dan patung ditinggalkan melapuk sebagai penggambaran dari yang telah meninggal.