Pembunuhan Pai Hsiao-yen
Pai Hsiao-yen (Hanzi tradisional: 白曉燕; Hanzi sederhana: 白晓燕; Pinyin: Bái Xiăoyàn; Wade–Giles: Pai Hsiao-yan; 23 Juni 1980 – 20 April 1997) adalah putri tunggal dari pasangan aktris dan pembawa acara TV Taiwan populer Pai Ping-ping dan pengarang Jepang Ikki Kajiwara. Penculikan, pembunuhan, dan pencarian seluruh pulauPenculikanPai Hsiao-yen hilang setelah meninggalkan sekolahnya, Perguruan Tinggi Hsing Wu,[1] pada pagi 14 April 1997. Keluarganya dimintai tebusan US$5,000,000 (about $7.800.000 tahun 2025) bersama dengan potongan jari kecilnya dan foto gadis terikat.[2] Pers di Taiwan mula-mula mengabarkan insiden tersebut pada 23 April 1997, yang berseberangan dengan praktik yang diterima dimana penculikan dikabarkan setelah terselesaikann.[2] Sejumlah tebusan dikeluarkan saat para penculik mendatangi kepolisian dan media terkait Pai Ping-ping.[2] Namun, setelah para penculik bernegosiasi dengan polisi selama 11 hari dan mengubah-ubah lokasi pembayaran sebanyak lebih dari 20 kali, polisi akhirnya mendekodesasikan metode komunikasi yang dipakai oleh para penculik. Dalam penyerbuan polisi selanjutnya, seorang pelaku ditangkap sementara dua lainnya kabur setelah adu tembak dengan polisi. PembunuhanJenazah Pai Hsiao-yen dimutilasi, dimasukkan ke gentong-gentong, yang ditemukan di sebuah tempat drainase pada 28 April 1997 .[3] Para penyelidik menyatakan bahwa ia telah wafat selama sepuluh hari sebelum jasadnya ditemukan. Negosiasi tebusan masih berlanjut setelah Pai wafat; seorang penyaru melakukan panggilan telepon untuk menyatakan kepada Pai Ping-ping bahwa putrinya masih hidup. Tim Healy dan Laurie Underwood dari Asiaweek berkata bahwa Pai "tampak disiksa" sebelum ia wafat.[2] Foto jasadnya yang telanjang dibocorkan ke media massa, termasuk China Times, yang mencetaknya.[4] Dua belas aksesoris ditemukan dan tiga penjahat utama, Chen Chin-hsing (陳進興; Chén Jìnxīng), Lin Chun-sheng (林春生; Lín Chūnshēng), dan Kao Tien-min (高天民; Gāo Tiānmín) kabur. Orang keempat, Chang Chih-hui (張志輝; Zhāng Zhìhuī, saudara ipar Chen) didakwa terlibat, tetapi hukumannya kemudian ditangguhkan karena kurangnya bukti.[5][6] Sebuah pencarian seluruh pulau dimulai dan polisi diperintahkan menembak para pelaku tanpa peringatan jika mereka menunjukkan tanda keberadaan apapun. Pencarian seluruh pulauSaat dilakukan, tiga orang menculik kanselir Taipei County Tsai Ming-tang pada Juni 1997 dan seorang pengusaha bermarga Chen pada Agustus1997.[7] Pada 19 Agustus, tiga orang tersebut dipergoki oleh dua perwira polisi keamanan di Jalan Wuchang (五常街) di Distrik Zhongshan, Taipei. Adu tembak besar-besaran terjadi dan Lin menurunkan senjatanya sendiri setelah ia ditembak enam kali; salah satu perwira tewas dan satu orang lainnya luka-luka. Lin meninggal pada sekitar pukul 11:55 AM.[8] Pengerahan dilakukan sampai wilayah tetangga, dan lebih dari 800 perwira melakukan pencarian, yang tak menghasilkan apapun.[9] Pada 23 Oktober, Kao dan Chen menembak dan membunuh seorang dokter bedah plastik, istrinya, dan seorang perawat setelah memaksa mereka untuk melakukan operasi plastik kepada mereka. Kao dan Chen terkena pencarian polisi masif pada awal November 1997.[10] Beberapa hari kemudian, Koe dipergoki oleh polisi dan menembak dirinya sendiri saat polisi berupaya untuk menangkapnya pada 17 November.[11] Penjahat terakhir, Chen Chin-hsing, terkuak di kediaman Kolonel Edward McGill Alexander, atase militer Afrika Selatan untuk Taipei, dan melakukan penyanderaan terhadap keluarganya pada 18 November,[12] namun kemudian menyerah kepada polisi stelah negosiasi yang diinisiasikan oleh politikus Frank Hsieh. Setelah diberi akses media, Chen mengakui penculikan bulan April tersebut dan kejahatan lainnya.[13][14] Chen dieksekusi pada 6 Oktober 1999, setelah didakwa pada Desember 1998 untuk penculikan, pembunuhan, dan tidak serangan seksual berganda.[5][7] Protes dan pengunduran diriPara demonstrator berpawai pada 4 Mei 1997[15] dan 18 Mei 1997,[16] menuntut pengunduran diri Lien Chan[17] atas meningkatnya kejahatan kekerasan seperti yang dibuktikan oleh pembunuhan-pembunuhan yang saat itu belum terbongkar dari Pai, Peng Wan-ru dan Liu Pang-yu.[18] Delapan organisasi media, termasuk China Times, yang memperlihatkan foto jasad Pai, dikecam pada protes pertama.[4] Lee Teng-hui menyatakan permintaan maaf pada 15 Mei 1997,[19] menyatakan bahwa Lien akan mengambil alih tugasnya sebagai perdana menteri dan Kabinet akan dirombak ulang. Ma Ying-jeou, yang menjabat sebagai Menteri tanpa Portofolio, mengundurkan diri setelah protes pertama.[20] Lin Fong-cheng, yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, juga mengundurkan diri dari jabatannya setelah protes pertama.[21] Lien Chan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri pada 22 Agustus 1997,[22] demikian pula dengan direktur-jenderal Badan Kepolisian Nasional, Yao Kao-chiao.[23] Lien tetap bersikukuh terhadap pengunduran dirinya dalam protes-protes; namun, ia masih mempertahankan jabatannya sebagai Wakil Presiden. Referensi
Pranala luar
|