Pemberontakan Münster adalah pemberontakan yang terjadi di Westphalia dan berlangsung antara tahun 1534-1535.[1] Latar belakang dari pemberontakan ini adalah pencetusan unsur-unsur keagamaan dan politik oleh golongan Melkhiorit.[1] Golongan ini masuk dalam golongan Anabaptis.[1] Pemimpin dari golongan ini adalah Yan Beukels dan Yan Mathijs.[1]
Bagi mereka, kota Münster adalah Yerusalem Baru yang disebutkan dalam Kitab Wahyu.[2]
Kedua tokoh tersebut mendorong penghancuran gereja besar di Münster dan merampas kekuasaan Dewan Kota.[1] Selama dua tahun, sejak awal tahun 1534 hingga bulan Juni 1535, keduanya berhasil menguasai kota Münster.[1] Semua orang yang tidak mau dibaptis ulang diusir dari kota Münster.[1] Selain itu, mereka juga melegalkan praktik poligami.[1][2]
Di kota Münster kemudian didirikan sebuah kerajaan yang disebut Kerajaan Yerusalem Baru dengan Beukels sebagai rajanya.[1] Tahun 1535, kerajaan tersebut berhasil diruntuhkan kekuasaannya dan para pemimpin pemberontakan Münster dibunuh.[1] Pengikut-pengikut mereka banyak yang melarikan dri ke luar negeri diantaranya ke Belanda dan Bavaria.[1] Di Belanda mereka lalu membentuk organisasi baru dengan Menno Simons sebagai pemimpinnya.[1] Selanjutnya mereka lebih dikenal dengan kelompok Mennonit.[1]
Referensi
^ abcdefghijklm{id} F.D Wellem. 2004. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 334-335.
^ ab{id} Tony Lane. 2005. Runtut Pijar:Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 163.