Pembantaian Wounded Knee
Pembantaian Wounded Knee terjadi pada tanggal 29 Desember 1890[3] di dekat Wounded Knee Creek (bahasa Lakota: Čhaŋkpé Ópi Wakpála) di Reservasi Indian Pine Ridge Lakota di negara bagian Dakota Selatan. Pada hari sebelumnya, satu detasemen dari Resimen Kavaleri ke-7 Amerika Serikat yang dipimpin oleh Mayor Samuel M. Whitside menghentikan gerombolan Lakota Miniconjou yang dipimpin oleh Spotted Elk dan 38 orang Lakota Hunkpapa di dekat Porcupine Butte. Mereka di bawa ke Wounded Knee Creek yang terletak 8 km di sebelah barat. Sisa Resimen Kavaleri ke-7 lainnya (yang dipimpin oleh Kolonel James W. Forsyth) tiba dan mengelilingi perkemahan Lakota. Resimen ini dilengkapi oleh empat senapan gunung Hotchkiss.[4] Pada pagi hari tanggal 29 Desember, pasukan kavaleri Amerika Serikat datang ke perkemahan Lakota untuk melucuti persenjataan mereka. Menurut salah satu versi sejarah, seorang anggota suku yang tuli yang bernama Black Coyote tidak mau menyerahkan senapannya karena ia telah membelinya dengan harga yang mahal.[5] Pada saat yang sama, seorang laki-laki tua sedang melakukan ritual yang disebut "Tarian Hantu". Senapan Black Coyote lalu ditembakkan dan pasukan Amerika mulai menembaki para penduduk asli. Para prajurit Lakota yang tidak memiliki persenjataan mencoba untuk melawan, tetapi mereka malah dibantai.[6] Pada saat pembantaian berakhir, lebih dari 150 laki-laki, perempuan dan anak-anak Lakota tewas dan 51 terluka (4 laki-laki serta 47 perempuan dan anak-anak, beberapa juga meninggal kemudian); bahkan ada pula yang memperkirakan bahwa jumlah korban tewas mencapai 300.[1] Dua puluh lima pasukan Amerika juga tewas dan 39 terluka (6 di antaranya belakangan meninggal).[7] Paling tidak dua puluh pasukan Amerika kemudian mendapat medali kehormatan.[8] Pada tahun 2001, Kongres Nasional Indian Amerika menetapkan dua resolusi yang mengutuk penghargaan militer ini dan meminta pemerintah Amerika Serikat untuk mencabutnya.[9] Situs pertempuran/pembantaian ini telah dijadikan Marka Tanah Bersejarah Nasional oleh Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat.[3] Pada tahun 1990, Kongres Amerika Serikat menetapkan resolusi yang menyatakan "penyesalan yang mendalam" atas terjadinya pembantaian ini.[10] Catatan kaki
|