Munculnya pemahaman modern mengenai mitologi Yunani dianggap oleh para sejarawan sebagai reaksi ganda pada akhir abad kedelapan belas melawan "sikap tradisional rasa permusuhan Kristen", yang mana sikap agama Kristen, yang mengganggap bahwa mitos merupakan suatu "kebohongan" atau fabel, telah dipertahankan.[1] Di Jerman, sekitar tahun 1795, berkembang rasa ketertarikan terhadap Homeros dan mitologi Yunani. Di Göttingen, Johann Matthias Gesner mulai membangkitkan kembali studi mitologi Yunani, sedangkan penerusnya, Christian Gottlob Heyne, bekerja dengan Johann Joachim Winckelmann, dan mendirikan dasar bagi riset mitologi baik di Jerman maupun di tempat-tempat lainnya.[2] Heyne melakukan pendekatan pada mitos sebagai seorang filolog dan membentuk konsepsi orang Jerman mengenai antikuitas selama hampir setengah abad, pada masa ketika Yunani kuno banyak berpenagruh terhadap kehidupan intelektual di Jerman.[2]
Catatan kaki
^Robert Ackerman, 1991. Introduction to Jane Ellen Harrison's "A Prolegomena to the Study of Greek Religion", xv