Dalam tata rias, peluluran atau eksfoliasi dalah pengangkatan sel-sel permukaan kulit dan kotoran yang menumpuk dari permukaan kulit. Istilah ini berasal dari kata latinexfoliare'mengupas daun'). [1] Ini adalah praktik rutin dalam industri kosmetik, baik karena hasilnya mendorong regenerasi kulit serta memberikan pembersihan menyeluruh pada pelindung kulit. Digunakan dalam perawatan wajah, proses ini dapat dilakukan dengan cara mekanis atau kimiawi, seperti mikrodermabrasi atau pengelupasan kimiawi .[2] Lulur diiklankan sebagai perawatan yang meningkatkan kecantikan dan membuat penampilan awet muda dan sehat. [3]
Peluluran mekanis
Gambas
Gambas adalah aksesoris mandi yang biasa digunakan untuk tujuan ganda yaitu membersihkan dan mengelupas kulit. Saat tanaman gambas matang, seratnya mengering, sehingga sisa cangkangnya dapat digunakan sebagai bahan spons untuk alat pengelupasan kulit setelah bijinya dibuang dan labu diiris dan dibentuk.[4]
Gambas menawarkan manfaat selain pengelupasan kulit: mereka secara efektif menyebarkan sabun ke seluruh tubuh untuk membersihkan dan merangsang sirkulasi darah saat digunakan. Karena gambar berpori, gambas lebih rentan menampung bakteri dan organisme jamur yang berbahaya dan menyebabkan infeksi. [5] Perawatan yang tepat untuk gambas termasuk membilas dan mengeringkan gambas setelah digunakan dan merendam gambas dalam larutan pemutih yang diencerkan untuk membersihkannya setiap minggu. [5] Disarankan juga untuk mengganti gambas setiap 3 hingga 4 minggu. [5]
Jaring lulur
Jaring lulur adalah aksesoris mandi yang digunakan untuk eksfoliasi dan penyabunan yang terbuat dari bahan nilon berbentuk jaring yang diikat. [6] Jaring lulur berasal dari Ghana, namun merupakan aksesori mandi yang familiar di banyak negara di Afrika Barat. [6] Bentuk dan bahannya memungkinkan jaring eksfoliasi mengering lebih cepat dibandingkan spons biasa, sehingga akumulasi bakteri di dalam aksesori lebih sedikit. [7]
Lulur mikromanik
Lulur mikromanik adalah produk kosmetik yang mengandung bola plastik kecil yang berfungsi sebagai komponen eksfoliasi saat digosokkan ke kulit. [8] Manik-manik plastiknya berfungsi sebagai alternatif bahan eksfoliasi alami dan ramah lingkungan seperti batu apung, havermut, dan kulit kenari. [8] Lulur mikromanik umumnya terdiri dari bahan polietilen tereftalat (PET); namun, bisa juga dibuat dengan bahan plastik lainnya. [8]
Karena dampak lingkungan yang signifikan dan kerusakan ekosistem laut, manik-manik mikroplastik telah dilarang di banyak negara.[9]
Batu apung
Batu apung, yaitu batuan beku yang tersusun dari lava padat yang mendingin dengan cepat dengan gelembung gas yang terperangkap di dalamnya, biasanya digunakan sebagai bahan lulur. [10] Batu apung merupakan bahan yang cukup abrasif sehingga berguna sebagai bahan eksfoliasi. [10]
^ abc"Microbeads". CT.gov – Connecticut's Official State Website (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-04.
^Anagnosti, Lamprini; Varvaresou, Athanasia; Pavlou, Panagoula; Protopapa, Evangelia; Carayanni, Vilelmine (2021). "Worldwide actions against plastic pollution from microbeads and microplastics in cosmetics focusing on European policies. Has the issue been handled effectively?". Marine Pollution Bulletin. 162: 111883. Bibcode:2021MarPB.16211883A. doi:10.1016/j.marpolbul.2020.111883. PMID33310543Periksa nilai |pmid= (bantuan).
^ abSanchez, April (2022-05-01). "What is Pumice?". Envirofluid (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-04.