Pelintasan Perbatasan Rafah atau Penyeberangan Perbatasan Rafah (bahasa Arab: معبر رفحMa`bar Rafaḥ, bahasa Ibrani: מעבר רפיח) atau Titik Pelintasan Rafah adalah satu-satunya titik pelintasan antara Mesir dan Jalur Gaza. Pelintasan ini terletak di Perbatasan Gaza–Mesir, yang diakui oleh Perjanjian Damai Israel-Mesir 1979. Titik pelintasan awalnya diberi nama pelabuhan darat Rafah. Pelintasan Perbatasan Rafah ini hanya mengizinkan akses lalu lintas manusia. Semua lalu lintas barang dialihkan ke Pelintasan Perbatasan Kerem Shalom.
Gerbang
Pelabuhan darat Rafah menjadi perbatasan pelintasan utama antara Mesir dan Gaza, dikelola oleh Israel Airports Authority sampai Israel membongkar permukimannya di Gaza pada 11 September 2005 sebagai bagian dari rencana penarikan diri. Ini kemudian menjadi tugas European Union Border Assistance Mission Rafah (EUBAM Rafah)—Misi Bantuan Perbatasan Uni Eropa untuk Titik Pelintasan Rafah—untuk memantau pelintasan tersebut. Pelabuhan darat Rafah, dikenal sebagai "Salah al Din Gate"[1] terletak di pelintasan Rafah awal di Salah al-Din Road, jalan raya utama di Gaza dari Erez ke Rafah. Pelabuhan darat Rafah dibom oleh Israel pada Oktober 2009 yang diduga menghancurkan terowongan.[2]
Sebuah "Titik Pelintasan Rafah" baru, juga dinamakan dalam bahasa Arab, "Al Awda" (Kembali),[3] dibangun di selatan Rafah.
Sejarah
Sesuai perjanjian Utsmaniyah-Inggris pada 1 Oktober 1906, sebuah perbatasan antara Utsmaniyah yang memerintah Palestina dan Britania yang memerintah Mesir, dari Taba ke Rafah disepakati.[4] Dari tahun 1948, Gaza diduduki oleh Mesir. Akibatnya, perbatasan Gaza-Mesir sudah tidak ada lagi. Dalm Perang Enam Hari tahun 1967, Israel merebut Semenanjung Sinai dan Jalur Gaza dari Mesir.
Pada tahun 1979, Israel dan Mesir menandatangani sebuah perjanjian damai yang mengembalikan Sinai, yang berbatasan dengan Jalur Gaza, kepada penguasaan Mesir. Sebagai bagian dari perjanjian ini, sebidang tanah selebar 100 meter yang dikenal sebagai Rute Philadelphi dibangun sebagai zona penyangga antara Gaza dan Mesir.[5] Dalam Perjanjian Damai tersebut, perbatasan Gaza-Mesir yang terbentuk kembali itu ditarik melintasi kota Rafah. Ketika Israel menarik diri dari Sinai pada tahun 1982, Rafah dibagi menjadi bagian dari Mesir dan Palestina, memisahkan keluarga, yang terpisah oleh penghalang kawat berduri.[4][6]