Pelatuk berumbai kuning
Pelatuk berumbai kuning (Melanerpes cruentatus) merupakan salah satu spesies pelatuk yang dijumpai di Bolivia, Brasil, Kolombia, Ekuador, Guyana Prancis, Guyana, Peru, Suriname, dan Venezuela. Habitat alaminya adalah hutan dataran rendah lembab subtropis atau tropis dan bekas hutan yang rusak parah.[1] TaksonomiPelatuk berumbai kuning dideskripsikan oleh polimatik Prancis Georges-Louis Leclerc, Comte de Buffon pada tahun 1780 dalam bukunya Histoire Naturelle des Oiseaux dari spesimen yang dikumpulkan di Cayenne, Guyana Prancis.[2] Burung itu juga diilustrasikan dalam piring berwarna yang diukir oleh François-Nicolas Martinet di Planches Enluminées D'Histoire Naturelle yang diproduksi di bawah pengawasan Edme-Louis Daubenton untuk mendampingi teks Buffon.[3] Baik keterangan pelat maupun deskripsi Buffon tidak mencantumkan nama ilmiah, namun pada tahun 1783 naturalis Belanda Pieter Boddaert menciptakan nama binomial Picus cruentatus dalam katalog Planches Enluminées miliknya.[4] Pelatuk berumbai kuning kini ditempatkan dalam genus Melanerpes yang diperkenalkan oleh ahli burung Inggris William John Swainson pada tahun 1832.[5] Spesies ini bersifat monotipe.[6] Nama generiknya menggabungkan bahasa Yunani Kuno melas yang berarti "hitam" dengan herpēs yang berarti "menjalar". Julukan khusus cruentatus adalah bahasa Latin untuk "berlumuran darah".[7] HabitatPelatuk berumbai kuning berasal dari Amerika Selatan bagian utara. Jangkauannya mencakup Kolombia timur, Venezuela barat dan selatan, Guyana, Brazil utara dan tengah, Ekuador timur, Peru timur dan Bolivia timur. Kisaran ketinggiannya mulai dari permukaan laut hingga sekitar 1.200 m (3.900 kaki), dan bahkan lebih tinggi lagi di Ekuador. Ini adalah spesies hutan lembab terbuka, baik hutan varzea dan terra firme, dan juga ditemukan di hutan sekunder, tepi hutan dan area yang terbakar dengan pepohonan berdiri terisolasi. Ini adalah spesies yang tidak bermigrasi.[8] Referensi
|