Pekerjaan umum telah dilaksanakan sejak zaman dahulu. Contohnya, Kaisar Roma, Nero mendorong pembangunan berbagai macam infrastruktur selama terjadinya deflasi.[1]
Gambaran umum
Pekerjaan umum adalah sebuah konsep multi-dimensi pada ekonomi dan politik, karena menyentuh berbagai macam sektor, antara lain rekreasi (taman, pantai), estetika (pohon, ruang terbuka hijau), ekonomi (pergerakan barang dan orang, energi), hukum (polisi dan pengadilan), serta lingkungan (pusat kegiatan masyarakat, fasilitas umum). Paling penting, pekerjaan umum dilakukan untuk memperbaiki infrastruktur pada suatu negara.
Pengembangan infrastruktur perkotaan dan pembangunan pedesaan biasanya membawa konsep yang sama, namun dengan tujuan yang berbeda.
Lebih lanjut, frase pekerjaan umum kini telah berkembang ke proyek infrastruktur digital. Seperti di Amerika Serikat dimana proyek pekerjaan umum digital pertama dilakukan untuk menciptakan platform perangkat lunak terbuka untuk dapat melakukan pemilihan umum secara daring (dibuat dan dikelola oleh Open Source Digital Voting Foundation).[2]
Sebuah program pekerjaan umum atau di Indonesia disebut sebagai program padat karya tunai adalah penciptaan lapangan kerja sementara bagi orang yang tidak dapat mendapatkan penghasilan, melalui pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur dasar. Program ini merupakan salah satu bentuk jaring pengaman sosial. Setelah menyelesaikan pembangunan infrastruktur dasar tertentu, peserta program akan diberi sejumlah uang tertentu oleh negara. Program ini telah banyak dijalankan, terutama di Afrika Sub-Sahara. Program ini biasanya dijalankan sebagai respon terhadap perubahan kondisi ekonomi yang mendadak.[3]
Berinvestasi pada proyek pekerjaan umum sebagai cara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi telah lama menjadi kebijakan yang dijalankan oleh banyak pemerintah di seluruh dunia, terutama sejak krisis ekonomi pada dekade 1930-an. Contohnya New Deal yang diusulkan oleh Menteri Ketenagakerjaan Amerika Serikat, Frances Perkins, menteri wanita pertama di Amerika Serikat, dan dapat menciptakan berbagai macam program, seperti Civilian Conservation Corps, Public Works Administration, Works Progress Administration, dan lain sebagainya.[4]
Pengunaan investasi
Walaupun investasi pada pekerjaan umum memang dapat mengurangi pengangguran, banyak juga pihak yang berpendapat bahwa proyek pekerjaan umum seharusnya dikerjakan oleh sektor swasta, bukan sektor publik, karena pekerjaan umum biasanya tidak efisien dan merugikan pembayar pajak. Lebih lanjut, sejumlah pihak juga berpendapat bahwa jika pemerintah terlalu banyak mengerjakan proyek pekerjaan umum, maka hal tersebut merupakan salah satu ciri sosialisme, totalitarian, atau kolektivis. Walaupun begitu, pada sektor swasta, pengusaha tidak mau merugi, sehingga perusahaan swasta biasanya tidak mau mengerjakan proyek yang tidak menghasilkan dampak ekonomi langsung bagi perusahaan. Sehingga tetap pemerintah yang harus berinvestasi pada proyek pekerjaan umum yang tidak menghasilkan dampak ekonomi langsung atau resikonya terlalu besar, padahal proyek tersebut dibutuhkan oleh masyarakat.
Berdasarkan riset yang dilakukan di Universitas Aalborg, 86% proyek pekerjaan umum berakhir dengan biaya membengkak. Riset inipun menemukan sejumlah hal menarik, antara lain:
Poyek yang sulit secara teknis biasanya biayanya tidak membengkak
Proyek yang mempengaruhi kehidupan banyak orang biasanya biayanya lebih rawan membengkak
Manajer proyek biasanya tidak banyak belajar dari proyek serupa terdahulu[5][6]
Biasanya pemenang proyek pekerjaan umum ditentukan melalui lelang, dan biasanya meliputi biaya tidak terduga sebesar 10% dari biaya asli proyek. Biaya tidak terduga hanya dapat digunakan jika manajer proyek memang merasa perlu, dan penggunaanya harus dirinci secara tertulis.
^Thornton, Mary Elizabeth Kelly (1971). "Nero's New Deal". Transactions and Proceedings of the American Philological Association. The Johns Hopkins University Press. 102: 629. doi:10.2307/2935958. JSTOR2935958.
^"Project peculiars"(PDF). Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 14 September 2009. Diakses tanggal 4 June 2009.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)