Pecel gendar atau juga disebut gendar pecel adalah sejenis makanan khas Jawa Tengah yang terbuat dari campuran sayur bersaus kacang (pecel) dan dilengkapi karbohidrat berupa kue nasi yang dicetak dan dicampur dengan bleng.
Penyajian
Pecel gendar umumnya terbuat dari sayur-sayuran tradisional seperti genjer, bunga turi, kacang panjang, bayam, kubis, krokot, kecombrang, petai cina, tauge dan sawi yang direbus serta dilengkapi kue nasi yang terbuat dari campuran nasi dan bleng atau boraks, dan terakhir disiram dengan sambal kacang.
Masyarakat jawa biasanya menikmati pecel gendar dengan kerupuk atau tempe atau tahu yang dibacem maupun digoreng. Pecel gendar adalam makanan yang kerap dijajakan di pinggir jalan, dengan penyajian yang biasanya berupa pincuk. Pincuk merupakan salah satu dari sembilan gaya penyajian tradisional tanah jawa ang umumnya terbuat dari daun pisang ataupun kertas minyak.
Kontroversi
Gendar dalam penyajian ini berperan sebagai karbohidrat pengganti nasi. Hal ini mirip dengan variasi olahan nasi seperti lontong dan ketupat. Masyarakat jawa memanfaatkan nasi sisa yang dicampur bleng atau boraks (Natrium Tetraborat) kemudian dikukus untuk dijadikan gendar. Boraks berperan sebagai pemberi tekstur pada gendar, maka tak heran gendar memiliki tekstur yang kenyal, gurih, tajam dan mengembang. Walau bleng merupakan bentuk tidak murni dari boraks, tak dapat dipungkiri efek kesehatan yang dapat timbul dari mengonsumsi panganan ini masih ada.
Boraks atau bleng hanya diperbolehkan dalam makanan dengan batas maksimal 1 gram per 1 kilogram atau 1:1000. Zat ini akan menumpuk dalam tubuh seiring seringnya mengonsumsi makanan yang mengandung boraks atau bleng. Dosis berlebihan akan menyebabkan demam, kerusakan ginjal, hingga kematian.[1]Bahkan penggunaan bleng atau boraks sebagai campuran panganan telah dilarang keras oleh BPOM dan hal ini menyebabkan para pedagang tradisional terpukul.
Kini telah banyak opsi untuk menggantikan bleng dengan bahan lain yang lebih ramah dan sehat. Salah satunya adalah dengan menggunakan sodium tripolifosfat yang memiliki fungsi sama dengan boraks, namun lebih sehat dan harganya ang terbilang terjangkau.[2]Walau begitu masih banyak orang yang tetap menggunakan bleng ini sebagai pengenyal makanan.
Referensi
Pranala luar