Pasak bumi
Pasak bumi atau tongkat ali (Eurycoma longifolia) adalah tumbuhan pohon berkhasiat yang dapat ditemukan di hutan-hutan Malaysia dan Indonesia bagian barat. Akar pasak bumi terkenal berkhasiat sebagai afrodisiak, dianggap sebagai jamu untuk kejantanan pria. Tumbuhan dapat mencapai ketinggian sehingga 10 meter di dalam rimbunan hutan dataran rendah. Biasanya, daunnya rimbun pada ujung batang. Kebanyakan pohon ini tidak bercabang, jika bercabang pun terlalu sedikit yaitu satu atau dua cabang saja. Bunganya tersusun padat pada tangkai yang bercabang, yang keluar dari pangkal daun. ProdukProduk dengan proporsi ekstrak E. longifolia yang berbeda banyak beredar di pasaran, yaitu 1:50, 1:100 dan 1:200. Namun, pernyataan berdasarkan sistem rasio ini seringkali menyesatkan dan sulit untuk diperiksa. Penelitian ilmiah produk herbal secara umum menunjukkan bahwa dalam banyak kasus, kandungan komponen bioaktif sangat bervariasi tergantung pada produk.[2] Menurut beberapa orang, koefisien pemulihan yang lebih tinggi dimiliki oleh produk yang lebih kuat, tetapi sebenarnya koefisien pemulihan yang lebih tinggi menunjukan bahwa ada banyak yang dihilangkan, sesuatu yang merupakan bagian dari bahan awal dan tidak merupakan ukuran massa sebenarnya dari E. longifolia. Saat membeli ekstrak, Anda perlu memperhatikan parameter yang menentukan berapa banyak bahan tanaman yang dibutuhkan untuk mendapatkan satu bagian ekstrak, misalnya, 1:20, 1:40 - semakin tinggi nilainya, semakin berharga ekstraknya.[butuh rujukan] Pilihan lain adalah penggunaan metode standardisasi untuk ekstraksi. Hal ini diperlukan untuk mengontrol kandungan komponen bioaktif dan kualitas ekstrak menurut penanda standardisasi. Di antara penanda standarisasi yang digunakan untuk E. longifolia adalah eurycomanone, total protein, total polisakarida, dan glikosaponin, yang direkomendasikan dalam pedoman teknis dan dikembangkan oleh Science and Industry Research Institute of Malaysia (SIRIM).[3] Referensi
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Pasak bumi.
|