Parui mamasa
Parui mamasa ( Sommeromys macrorhinos ) adalah spesies hewan pengerat dalam keluarga Muridae dari Sulawesi . Ia adalah satu-satunya spesies dalam genus Sommeromys dan dijelaskan oleh Musser & Durden pada tahun 2002. DistribusiS. macrorhinos hanya diketahui dari satu spesimen, AMNH 226956 ( American Museum of Natural History, nomor katalog 226956). Spesimen ini ditangkap pada ketinggian 2400 m di atas permukaan laut di Gunung Tokala, sebuah gunung antara lembah Rampi dan Seko di provinsi Sulawesi Tengah, di hutan primer berlumut yang agak terganggu oleh aktivitas manusia. Para pengurainya memperkirakan bahwa genus ini juga terdapat di hutan pegunungan tinggi lainnya di Sulawesi. Ditemukan juga di Gunung Gandangdewata, Sulawesi Barat . PenemuanPada tanggal 1 Agustus 1973, tim NAMRU yang menemukan S. makrorhinos mencapai Gunung Tokala. Meskipun hujan deras dan dingin, seseorang memasang beberapa perangkap tikus Victor dan menemukan masing-masing satu spesimen Tateomys rhinogradoides dan S. macrorhinos keesokan harinya. Pada spesimen S. macrorhinos ditemukan kutu yang juga merupakan spesies baru Hoplopleura sommeri . KarakteristikParui mamasa berukuran sangat kecil dan mempunyai moncong yang panjang serta ekor yang sangat panjang, baik secara absolut maupun relatif. Ini terutama memakan serangga. Perut satu-satunya spesimen yang diketahui mengandung beberapa nematoda, telur lalat, dan pecahan serangga. Spesies Bunomys, Paruromys, dan Taeromys tidak memiliki karakteristik diagnostik yang sama dengan Sommeromys dan berukuran lebih besar. Spesies Haeromys berukuran lebih kecil (kepala-badan 62–78 mm, ekor hingga 133 mm). Spesies Lenomys dan Eropeplus jauh lebih besar (hingga 301 dan 255 mm, masing-masing), dan memiliki ekor sepanjang kepala-badan ( Lenomys ) atau agak panjang ( Eropeplus ). Spesies Margaretamys agak lebih besar (96–197 mm). Echiothrix jauh lebih besar (hingga 225 mm), memiliki moncong memanjang dan rostra memanjang serta ekor dua warna (hingga 258 mm). Melasmothrix memiliki bulu berwarna kastanye gelap, ekor dan cakar pendek, serta cakar panjang. Tateomys rhinogradoides berukuran lebih besar, dengan bulu abu-abu gelap kecoklatan, kaki belakang kokoh, dan ekor panjang. T. macrocercus berukuran lebih kecil dari T. rhinogradoides, mempunyai warna bulu serupa, namun mempunyai ekor yang sangat panjang, kaki belakang yang panjang dan cakar yang sempit namun panjang di kaki belakangnya. Crunomys celebensis mempunyai rostrum yang lebih pendek dan lebar. Referensi
|