Partai Sosialis Amerika (PSA, bahasa Inggris: Socialist Party of America) adalah sebuah partai politik di Amerika Serikat yang berhaluan sosialisme dan dibentuk di Indianapolis, Amerika Serikat, pada 29 Juni 1901.[1] Salah satu tokoh Partai Sosialis Amerika yang banyak dikenal adalah Eugene V. Debs yang merupakan pemimpin partai sejak 1901 hingga 1920 dan pernah menjadi kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Sosialis Amerika dalam pemilihan umum Amerika sebanyak lima kali.[1] Selain Partai Demokrat dan Partai Republik, Partai Sosialis Amerika merupakan partai yang memiliki banyak simpatisan dan menjadi salah satu dari tiga partai utama di Amerika pada awal abad ke 20.[1] Partai Sosialis Amerika berafiliasi dengan kelompok-kelompok masyarakat yang berpandangan Sosialisme, seperti kelompok buruh industri, kelompok Afrika-Amerika, kelompok agamawan, kaum feminis, dan juga kelompok imigran.[1] Sebagai partai yang menolak sistem kapitalisme, Partai Sosialis Amerika memiliki beberapa propaganda yang disebarluaskan pada masyarakat Amerika melalui media surat kabar lokal.[2] Dalam propaganda tersebut, Partai Sosialis Amerika menawarkan solusi atas masalah yang muncul akibat sistem kapitalisme, yaitu masalah terkait kesejahteraan buruh, rasialisme, diskriminasi terhadap perempuan, dan anti perang.[1] Pada 1912, Partai Sosialis Amerika berhasil mendapatkan banyak suara pada pemilihan umum di tingkat nasional dan negara bagian.[3] Namun, selama Perang Dunia I, Partai Sosialis Amerika mengalami represi dari pemerintah pusat karena dianggap berbahaya.[3] Pada tahun 1918, Partai Sosialis Amerika pecah menjadi dua kubu, yaitu Partai Sosialis Amerika dan Partai Komunis Amerika. Perpecahan ini mengakibatkan menurunnya jumlah anggota partai.[2] Pada awal tahun 1970an, Partai Sosialis Amerika kembali terpecah menjadi dua organisasi politik, Sosialis Demokratis dan Partai Sosialis Amerika Serikat.[4][5]
Awal mula
Pada masa revolusi industri kedua menjelang akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, sistem perekonomian di Amerika berhaluan kapitalis sementara sistem politiknya adalah demokrasi liberal.[1] Dampak dari sistem ekonomi dan politik tersebut menghasilkan sistem monopoli ekonomi dan kesenjangan sosial di masyarakat.[2] Untuk mengatasi dampak buruk tersebut, sebagian kelompok masyarakat membuat gerakan-gerakan yang berhaluan sosialis.[1] Gerakan-gerakan sosialisme tersebut berkumpul dan membentuk suatu kesatuan yang lebih besar dan mendirikan Partai Sosialis Amerika.[1]
Sebagai dampak dari revolusi Industri kedua di Amerika, berbagai gerakan sosialisme mulai banyak bermunculan.[7] Sebelum tahun 1850, sosialisme di Amerika adalah pergerakan kemanusiaan yang tidak berlandaskan politik dan ekonomi.[7] Kelompok sosialis kemanusiaan pertama kali muncul di Eropa pada abad ke 18-19 sebagai akibat dari kemajuan Industri.[8] Pada saat itu, kemajuan Industri yang pesat mengakibatkan berbagai permasalahan sosial. Sebagai contoh, kaum buruh diberi upah sangat rendah dengan jam kerja yang lama, serta eksploitasi tenaga kerja wanita dan anak-anak.[7] Paham sosialisme kemanusiaan meyakini bahwa penghapusan pengangguran dan pencapaian keamanan ekonomi dapat dicapai dengan cara yang damai.[8]Robert Owen dari Inggris, Charles Fourier dan Eutine Cabet dari Perancis merupakan beberapa cendikiawan sosialisme kemanusiaan Eropa yang mencoba untuk menerapkan kegiatan sosialisme kemanusiaan di Amerika Serikat.[7] Meski demikian, upaya pergerakan sosialisme kemanusiaan banyak dianggap hanya didasarkan pada rasa kemanusiaan saja tanpa disertai tindakan, strategi, dan konsepsi yang jelas untuk melakukan perbaikan.[8] Oleh sebab itu, paham sosialisme kemanusiaan dianggap sebagai angan-angan belaka dan disebut sosialisme utopis oleh paham sosialisme yang lain.[8]
Sosialisme Karl Marx
Paham sosialisme Karl Marx merupakan paham yang menolak konsep individualisme.[8][6] Paham ini meyakini bahwa suatu sistem harus berdasarkan kolektivitas dan sarana produksi dan ekonomi harus dikuasai oleh masyarakat dan pemerintah.[8] Untuk mencapai tujuan tersebut, maka upaya yang perlu dilakukan harus menggunakan jalan kekerasan atau revolusi.[8][6] Setelah perang saudara Amerika Serikat, kaum sosialisis Amerika Serikat banyak berhubungan dengan organisasi interational, terutama dengan Karl Marx International.[9][6]Pada mulanya, kaum sosialis Amerika menolak paham sosialisme yang dianut Karl Marx.[9] Baru pada tahun 1869, kaum sosialisme Amerika menerima paham tersebut dan membuat paham sosialisme Karl Marx berkembag di Amerika, terutama di New York.[9][10]
Pembentukan
Maraknya paham sosialisme yang berkembang di Amerika Serikat pada awal abad ke-20 melahirkan sejumlah gerakan sosialisme baru.[11] Seorang tokoh sosialisme Amerika, Eugene V. Debs mendirikan Partai Buruh Sosialis (The Socialist Labor Party) yang memiliki misi untuk menciptakan demokrasi yang sosialis di Amerika.[11] Tokoh sosialisme lainnya, Victor Berger mendirikan Partai Sosial Demokrasi Amerika (Social Democratic Party of America).[11] Kedua partai ini akhirnya bersatu dan bergabung dengan Partai Buruh Sosialis (Socialist Labor Party).[11] Ketiga gerakan sosialisme tersebut bertemu di Indianapolis pada tahun 1901 dan membantuk sebuah partai baru yang dinamakan Partai Sosialis Amerika.[11] Pada awal terbentuknya, Partai Sosialis Amerika memiliki 10.000 anggota.[8]
Pada awal pembentukannya, ada tujuh poin propaganda yang diusung oleh Partai Sosialis Amerika. Pertama, menolak monopoli ekonomi dengan cara membuat fasiltas transportasi, komunikasi, dan fasilitas umum adalah kepemilikan bersama, bukan perseorangan.[12] Kedua, mengurangi jam kerja dan menaikan upah pekerja.[12] Ketiga, memberikan kompensasi bagi pekerja berupa asuransi keselamatan kerja, kesehatan, dan pensiun.[12] Keempat, menciptakan sistem industri yang umum, bukan hanya dikuasai oleh pemilik modal semata.[12] Kelima, menciptakan pendidikan dasar gratis bagi anak-anak hingga usia 18 tahun dan memberikan fasilitas tambahan seperti buku dan pakaian sekolah.[12] Keenam, memberikan hak politik yang sama bagi pria dan wanita. Ketujuh, memperbaiki sistem politik yang sudah ada dengan cara menyebarluaskan kader partai yang adil dan inisiatif.[12]
Keterlibatan dalam Pemilahan Umum Amerika
Pemilihan Umum di Amerika Serikat diselenggarakan setiap dua tahun sekali pada bulan November. Berdasarkan sumber sejarah yang didapat, Partai Sosialis Amerika tercatat pernah 15 kali mengikuti pemilihan umum di Amerika terhitung sejak tahun 1900 hingga 1956. Partai Sosialisme Amerika terakhir kali berpartisipasi dalam pemilahan umum Amerika pada tahun 1956 dengan perolehan suara sebanyak 2.121 di enam negara bagian untuk calon presiden yang diusungnya, Darlington Hoopes.[4]
Partai Sosialis Amerika dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat
tahun 1900-1954
Pencalonan Eugene V. Debs sebagai kandidat presiden
Eugene V. Debs diketahui pernah lima kali berpartisipasi dalam pemilihan umum Amerika Serikat sebagai calon presiden yang diusung oleh Partai Sosialis Amerika. Pencalonan Debs sebagai presiden terjadi pada pemilu 1900, 1900, 1908, 1912, dan 1920.[1] Pada tahun 1900, Debs dipasangankan dengan Job Harriman, seorang sosialis kemanusiaan (Utopis). Pada pemilu 1904 dan 1908, Debs berdampingan dengan seorang jurnlalis, Benjamin Hanford, sebagai wakilnya. Pada pembukaan pidato pencalonannya sebagai presiden yang disampaikan di Indianapolis, 1 September 1904, Debs menyatakan bahwa Partai Sosialis Amerika merupakan partai kelas pekerja yang menjadi elemen penting bagi negara.
Wanita harus diberikan tempat yang layak dalam masyarakat oleh kelas pekerja.
Buruh anak-anak harus dihapuskan oleh kelas pekerja.
Masyarakat harus direkonstruksi oleh kelas pekerja.
Kelas pekerja harus diberdayakan oleh kelas pekerja.
Hasil kerja para buruh harus dinikmati juga oleh kelas pekerja.
Perang dan darah peperangan harus diakhiri oleh kelas pekerja.[13]
Selanjutnya, pada pemilu 1912, Debs diusung kembali oleh Partai Sosialis Amerika sebagai calon presiden bersama wakilnya, wali kota Milwaukee, Emil Seidel. Pada pidato yang ia sampaikan di Ohio pada 18 Juni 1918, Debs mendapatkan kritik dari presiden saat itu, Woodrow Wilson. Debs dianggap berbahaya bagi negara karena dicurigai sebagai mata-mata komunis. Akibatya, Debs dipenjara selama sepuluh tahun. Meski demikian, pada pemilu tahun 1920, Debs kembali dicalonkan oleh Partai Sosialis Amerika sebagai kandidat calon presiden Amerika bersama seorang pengacara, Seymour Stedman, sebagai wakilnya. Pada saat pencalonan Debs yang kelimakalinya sebagai calon presiden Amerika, Debs tengah menjalani masa tahanannya di penjara Atlanta. Oleh sebab itu, ia memilki slogan From the jailhouse to the White House / Dari penjara menuju Gedung Putih. Debs melakukan segala kegiatan kampanyenya dari dalam penjara. Pada pemilu 1920, Debs berhasil mendapatkan 913,693 suara, jumlah suara terbanyak sepanjang lima kali masa pencalonan Debs sebagai presiden. Meski demikian, jumlah suara tersebut belum cukup untuk menjadikan Debs sebagai presiden Amerika Serikat.
Pada tahun 1972, beberapa tokoh Partai Sosialis Amerika seperti Eugene V. Debs dan Norman Thomas memutuskan untuk menanggalkan kata Partai pada Partai Sosialis Amerika dan menggantinya menjadi Sosialis Demokratis Amerika (Social Democrat of the United States of America/SDUSA).[4][5]
Perubahan nama ini dilakukan karena adanya miskonsepsi diantara masyarakat Amerika tentang ideologi yang dianut oleh Partai Sosialis Amerika (PSA).[4] Banyak yang beranggapan bahwa Partai Sosialis Amerika (PSA) menganut paham yang sama dengan Partai Komunis Uni Soviet (sekarang Rusia).[4] Oleh karena itu, setelah pergantian nama, perwakilan dari Sosial Demokrat Amerika Serikat (SDUSA) mengklarifikasi kepada masyarakat Amerika bahwa visi dan ideologinya tidak sama dengan Partai Komunis Uni Soviet.[4]
Perubahan nama ini berdasar pada hasil pemungutan suara yang memiliki hasil 72 persen pendapat setuju dari delegasi partai yang hadir pada hari kedua konvensi nasional di Hotel McAlpin.[4][5] Anggota partai yang menyatakan setuju dipimpin oleh James S. Glaser dan Irwin Suall.[4] Mereka yang setuju berpendapat bahwa perubahan nama ini akan mendatangkan keuntungan dan suatu tindakan yang masuk akal.[4] Sementara itu, kelompok yang tidak setuju dipimpin oleh Michael Harrington dan Samuel H. Friedman.[4]
Kelompok tersebut menyatakan keberatan dengan penghilangan kata Partai karena akan membuat hilangnya filosofi dan tradisi sosialisme.[4]
Sosialis Demokrasi mengusung konsep keadilan kolektif dan kebebasan individu di mana setiap orang memilki hak yang sama untuk mendapatkan makanan, tempat tinggal yang layak, perawatan kesehatan, pendidikan, dan kebebasan untuk mengaktualisasikan diri.[14] Konsep-konsep tersebut dapat dirincikan secara lebih lanjut dalam daftar sebagai berikut:
Mendukung gerakan tenaga kerja Amerika.[14] Hal ini berarti Sosialis Demokratis memberikan ruang sebebas-bebasnya bagi pekerja laki-laki dan perempuan untuk berserikat dan menyuarakan pendapat.[14]
Mendukung kebebasan demokrasi.[14] Hal ini berarti Sosialis Demokratis memberikan akses yang bebas kepada media pemberitaan untuk semua kandidiat presiden.[14]
Mendukung pemisahan gereja dan negara.[14] Dalam poin ini, Sosialis Demokratis memberikan kebebasan beragama untuk semua rakyat Amerika sebagai hak personal.[14] Meski demikian, Sosialis Demokratis berkomitmen untuk tidak mencampuradukan kepentingan negara dengan ajaran agama.[14]
Mendukung kelestarian alam.[14] Dalam poin ini, Sosialis Demokratis bekerja sama dengan koalisi tenaga kerja dan lingkungan seperti Blue Green Alliance untuk upaya pelestarian alam.[14] Selain itu, Sosialis Demokratis juga mendukung upaya pengadaan energi terbarukan.[14]
Menentang adanya perdagangan bebas.[14] Hal ini berarti Sosialis Demokratis mendukung sistem perdagangan adil sebagai lawan dari paradigmaperdagangan bebas yang saat ini mendominasi.[14] Sosialis Demokratis menganggap bahwa perdagangan bebas adalah suatu sistem perdagangan yang memiliki perlindungan hukum yang lemah, abai terhadap perlindungan lingkungan, dan kesejahteraan tenaga kerja.[14]
Mendukung berdirinya Israel sebagai negara yang demokratis.[14] Meski demikian, Sosialis Demokratis akan bersikap kritis terhadap kebijakan Israel yang tidak adil untuk negara Palestina.[14] Sosialis Demokratis mendukung resolusi yang adil bagi Palestina dan menentang kebijakan ekspansi pemukiman di Tepi Barat yang telah dilakukan oleh pemerintahan sayap kanan Israel selama beberapa dekade.[14]
Mendukung adanya solusi yang adil bagi Israel dan Palestina.[14] Dalam poin ini, Sosialis Demokratis mendukung kedaulatan negara Palestina dan Israel.[14] Sosialis Demokratis percaya bahwa solusi untuk dua negara tersebut adalah dengan membuat sebuah perjanjian internasional yang dapat melindungi kebutuhan dan keamanan negara Israel dan Palestina.[14]
Partai Sosialis Amerika Serikat (The Socialist Party USA) merupakan bagian dari Partai Sosialis Amerika yang terpecah pada tahun 1972-1973.[15] Partai Sosialis Amerika terpecah menjadi dua organisasi yaitu Sosialis Demokratis dan Partai Sosialis Amerika Serikat.[15] Sosialis Demokratis memiliki tujuan dan prinsip-prinsip yang mendukung Partai Demokrat, sementara Partai Sosialis Amerika Serikat memilki tujuan untuk melanjutkan misi Partai Sosialis Amerika dan mendukung kandidat sosialisme untuk mendapatkan jabatan publik.[15] Partai Sosialis Amerika Serikat didirikan secara resmi pada tahun 1973 di Milwaukee, Wisconsin.[15] Sepanjang sejarahnya, Partai Sosialis Amerika Serikat menerbitkan mejalah sendiri dengan nama The Socialist.[15]
Prinsip
Sejak awal pembentukannya, Partai Sosialis Amerika Serikat memiliki beberapa fokus misi utama seperti mendukung transformasi dari sistem ekonomi kapitalis ke sistem ekonomi sosialisme demokratis serta menolak imperialisme.[15] Partai Sosialis Amerika Serikat juga fokus untuk memperjuangkan hak-hak tenaga kerja yang mencakup kebebasan untuk berorganisasi serta menjamin kesejateraan tenaga kerja.[15] Selanjutnya, Partai Sosialis Amerika Serikat juga mendukung hak-hak LGBT, menolak rasisme, dan kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas.[15] Bagi Partai Sosialis Amerika Serikat, setiap warga negara berhak memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses kesehatan, kesempatan kerja, pendidikan, dan tempat tinggal yang layak tanpa memperhatikan kondisi fisik, psikologis, atau orientasi seksual.[15] Selain itu, partai juga mendukung perlindungan untuk warga negara yang lanjut usia agar bisa mendapatkan kehidupan yang layak dan terbebas dari kesulitan finansial.[15]Kesetaraan gender juga menjadi salah satu fokus misi Partai Sosialis Amerika Serikat.[15] Partai mengakui bahwa patriarki dan seksisme harus dihapuskan dan menuntut kesetaraan gender dalam semua aspek kehidupan.[15] Misi berikutnya, partai mendukung program pemberdayaan untuk pemuda dan pengembangan seni dan budaya.[15] Partai Sosialis Amerika juga memiliki misi untuk memberikan pendidikan gratis dan fasilitas kesehatan yang bisa diakses oleh siapa saja.[15] Misi selanjutnya, menjamin penegakan keadilan dan hukum untuk semua kalangan, memberikan kebebasan kepada media, mengampanyekan perlindungan alam dan konservasi energi.[15]