Partai Buruh Albania,[a] juga dikenal sebagai Partai Pekerja Albania adalah partai tunggal yang berkuasa di Albania selama era komunisme di Albania (1945–1991). Partai Buruh Albania didirikan pada 8 November 1941 sebagai Partai Komunis Albania (Partia Komuniste e Shqipërisë) dan berubah nama ditahun 1948. Partai Buruh Albania dibubarkan pada 13 Juni 1991 dan digantikan oleh Partai Sosialis Albania dan Partai Komunis Albania yang baru. Selama keberadaannya, Partai Buruh Albania dikendalikan oleh Sekretaris Pertama Enver Hoxha yang juga merupakan pemimpin de facto Albania dari tahun 1944 hingga kematiannya ditahun 1985[2].
Latar Belakang
Pada tahun 1920-an, Albania menjadi satu-satunya negara di Balkan yang tidak memiliki partai komunis. Gerakan komunis di Albania pertama kali dipelopori oleh para pengikut Fan S. Noli. Disaat yang bersamaan, di Moskow mereka mendirikan Komite Revolusioner Nasional dan mengafiliasikan komite itu bersama Komintern. Pada Agustus 1928, Partai Komunis Albania dibentuk di Uni Soviet. Figur penting yang terlibat dalam pembentukan partai itu adalah Ali Kelmendi yang meninggalkan Albania ditahun 1936 untuk bertempur dalam Perang Saudara Spanyol[3].
Sejarah
Perang Dunia II
Setelah serangan Jerman ke Uni Soviet pada bulan Juni 1941, pemimpin Yugoslavia, Josip Broz Tito dibawah arahan Comintern mengutus Miladin Popović dan Dušan Mugoša ke Albania. Popović dan Mugoša membantu menyatukan faksi-faksi komunis di Albania pada tahun 1941[4]. Setelah serangkaian peristiwa dan didukung dengan kerja-kerja yang intensif, Partai Komunis Albania akhirnya terbentuk pada 8 November 1941 dengan struktur kepengurusan terdiri dari delegasi dari Shkodër dengan Enver Hoxha dari cabang Korça sebagai pemimpinnya[5].
Partai Komunis Albania sebagai elemen dominan dari Gerakan Pembebasan Nasional (LNC) kemudian dibentuk pada 1942. LNC kemudian berhasil mengalahkan pendudukan Jerman (yang mengambil alih pendudukan Albania dari Italia pada 1943) pada 29 November 1944. Sehingga mulai saat itu Albania diperintah oleh rezim Komunis. Raja Zog I selaku pemimpin monarki Albania dilarang kembali ke Albania meskipun monarki baru dihapus secara resmi pada Januari 1946[6].
Pada pelaksanaan Pemilihan Umum untuk Majelis Konstituen yang digelar pada 2 Desember 1945, para pemilih disodorkan sebuah daftar tunggal calon-calon yang berasal dari Barisan Demokrasi yang diatur dan diarahkan oleh Partai Komunis Albania. Dalam pemilu tersebut Barisan Demokratik menerima jumlah suara sebesar 93,7%
Era Enver Hoxha (1945–1985)
Dalam sebuah pertemuan dengan Josef Stalin pada Juli 1947, Stalin menyarankan kepada Hoxha agar Partai Komunis Albania diubah namanya menjadi Partai Buruh Albania dengan alasan kaum buruh adalah kelompok mayoritas di Albania. Hoxha menerima saran Stalin[7]. Antara tahun 1947 hingga 1953, hubungan antara Partai Buruh Albania dan Uni Soviet sangat dekat, karena Hoxha mengendalikan partai berdasarkan arah ideologi Stalinisme[8]. Sebagai imbalannya, Uni Soviet memberikan bantuan teknologi dan ekonomi yang signifikan kepada Albania. Selain itu Uni Soviet juga menempatkan tentara mereka di Laut Adriatik dengan persetujuan Hoxha[9].
Setelah kematian Stalin, Partai Buruh Albania menjadi partai yang paling anti-revisionis di Blok Soviet. Pada tahun 1961, Hoxha memutuskan hubungan dengan Uni Soviet atas dasar dugaan penyimpangan Nikita Khrushchev dari prinsip-prinsip dasar Marxisme-Leninisme, meskipun hubungan Tirana dan Moskow sudah dingin sejak awal tahun 1955[10]. Selama waktu-waktu tersebut, tokoh-tokoh pro Moskow di dalam Partai Buruh Albania didepak dari partai, seperti Liri Belishova dan Koço Tashko[11]. Hoxha kemudian memutuskan mengarahkan partainya agar lebih dekat dengan Republik Rakyat China dibawah kepemimpinan Mao Zedong. Pada tahun 1968, Albania secara resmi memutuskan untuk keluar dari Pakta Warsawa[12].
Setelah kematian Mao Zedong, Partai Buruh Albania merasa kecewa ketika pengganti Mao Zedong mulai meninggalkan warisannya. Pada tahun 1978, Hoxha menyatakan bahwa Albania akan merintis jalannya sendiri menuju masyarakat sosialis.
Hoxha memimpin Partai Buruh Albania tanda ada penentangan hingga akhir hayatnya pada 1985.
Pasca Hoxha
Pengganti Hoxha, Ramiz Alia dipaksa untuk mengenalkan reformasi bertahap sebagai langkah untuk menghentikan kemerosotan ekonomi. Diakhir tahun 1989, sejumlah elemen masyarakat mulai menyuarakan penentangan terhadap pembatasan-pembatasan yang masih berlaku. Terbunuhnya pemimpin Romania, Nicolae Ceaușescu menyebabkan kekhawatiran Ramiz Alia untuk apa yang akan terjadi selanjutnya. Sebagai respon atas rasa kekhawatirannya, ia kemudian mengizinkan para warga Albania bepergian ke luar negeri dan mengakhiri kebijakan ateisme yang dianut di Albania dan secara tidak langsung melonggarkan kendali pemerintah terhadap perekonomian. Namun pada akhirnya tanggal 11 Desember 1990, Alia memutuskan bahwa Partai Buruh Albania telah meninggalkan kekuasaan dan melegalkan partai-partai oposisi. Partai Buruh Albania memenangkan Pemilihan umum Majelis Konstitusional 1991 meskipun tidak lagi menjadi partai yang berhaluan Marxisme-Leninisme, dan tidak berdaya mencegah berlakunya konstitusi sementara yang secara resmi menghentikan monopolinya atas kekuasaan.
Pada tahun 1991, Partai Buruh Albania dibubarkan dan kembali menamai dirinya sebagai Partai Sosialis Albania yang berhaluan sosial-demokrat, yang hingga detik ini masih menjadi salah satu dari dua partai terbesar di Albania. Sebuah kelompok bernama Relawan Enver yang dipimpin oleh Hysni Milloshi kemudian menyatakan bahwa gagasan, haluan dan dasar-dasar yang dipakai di Partai Buruh Albania dilanjutkan oleh Partai Komunis Albania.
Struktur
Ideologi yang dianut di Partai Buruh Albania, adalah sebuah varian Anti-Revisionis dari Marxisme–Lenisisme yang kemudian dikenal sebagai Hoxhaisme. Keorganisasian partai dibangun mengikut prinsip-prinsip Sentralisme-Demokrat dengan menunjuk Enver Hoxha sebagai Sekretaris Pertama Partai. Di dalam Pasal 3 Konstitusi Albani 1976 dinyatakan bahwa Partai sebagai kekuatan politik utama untuk negara dan masyarakat. Agar aktivitas-aktivitas ideologis dapat berjalan dengan lancar, Partai Buruh Albania kemudian membentuk organisasi massa yang dikenal sebagai Front Demokratik, sedangkan jurnalisme harian dibentuklah Zëri i Popullit (Suara Rakyat) dan jurnal bulanan dibentuklah Rruga e Partisë (Jalan Partai).
Berdasarkan AD/ART Partai, Organ tertinggi partai adalah Kongres Partai yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali. Utusan-utusan yang ikut dalam Kongres Partai dipilih berdasarkan hasil konferensi yang dilakukan ditingkat regional, distrik dan kota. Kongres Partai bertujuan untuk menganalisis dan menerima laporan yang diajukan oleh Komite Pusat Partai, membahas kebijakan-kebijakan umum partai dan memilih anggota Komite Pusat Partai. Komite Pusat Partai adalah tingkatan tertinggi dalam hirarki kepartaian dan secara umum juga terdiri dari para tokoh-tokoh penting dalam pemerintahan, seperti contohnya para anggota Sigurimi. Komite Pusat Partai mengarahkan segala tindak-tanduk partai antara Kongres Partai dan wajib bersidang setidaknya tiga kali dalam setahun.
Sebagaimana halnya di Uni Soviet, Komite Pusat Partai Buruh Albania juga memilih anggota Politbiro dan Sekretariat. Politbiro Partai Buruh Albania juga terdiri dari tokoh-tokoh penting dalam pemerintahan seperti para menteri-menteri kabinet. Sekretariat Komite Pusat adalah lembaga pembuat kebijakan dan administrasi utama di Albania yang bersidang setiap seminggu sekali. Secara umum, Komite Pusat menyetujui laporan-laporan dan kebijakan yang dibuat oleh Politbiro serta memilih kader-kader pemerintah dan Partai.
^Krasniqi, Afrim. Sistemet Politike në Shqipëri (1912–2008) (edisi ke-2). Tiranë: Shtypshkronja "EMAL". ISBN978-99956-19-36-7.
^Komunist: organ Centralnog komiteta KPJ [Communist: a body of the Central Committee of the Communist Party of Yugoslavia.] (dalam bahasa Serbia). Borba. 1949. Дугим радом и убеђивањем на састанцима с појединцима и с по двојицом-тројицом, другови Миладин Поповић и Душан Мугоша сломили су групашки отпор код већине албанских другова. Они су успели да их убеде како је Партија неопходна радпим масама у њи- ховој борби за ослобођење од капиталистичке експлоатације и импе- ријалистичког поробљавања. Тај рад довео је до састанка 8 новем- бра 1941 године, на коме је било присутно преко двадесет...Parameter |trans-quote= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Vickers, Miranda (1995). The Albanians: A Modern History. New York: IB Tauris. ISBN978-1850437499.