Partai Brexit menganggap dirinya fokus pada pemulihan kedaulatan demokrasi Inggris. Kebijakan utamanya adalah Inggris keluar dari UE dan berdagang dengan persyaratan WTO sampai perjanjian perdagangan formal dapat dibuat. Pada pertarungan pemilihan Parlemen Eropa 2019, Partai Brexit dengan suara dan kursi terbanyak, menjadi partai Inggris terbesar dan partai Eropa terbesar di parlemen tersebut.
Kebijakan dan ideologi
Partai ini tidak memiliki kebijakan selain keinginannya agar Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa perjanjian penarikan. Pada 12 April 2019, Farage mengatakan bahwa "tidak ada perbedaan antara Partai Brexit dengan UKIP dalam hal kebijakan, [tapi] dalam hal personel, disana ada perbedaan besar", mengkritik keterkaitan UKIP dengan kelompok sayap kanan jauh. Dia juga mengatakan bahwa partai ini bertujuan untuk menarik dukungan di "seluruh lapisan", termasuk dari mantan pemilih UKIP dan dari pemilih Partai Konservatif dan Partai Buruh yang mendukung Brexit.[9] Kemudian pada bulan April, Farage mengatakan bahwa partai ini tidak akan menerbitkan manifesto sampai pemilihan umum Eropa dilaksanakan.[10]
Profesor politik Inggris Matthew Goodwin mendeskripsikan partai ini sebagai populis nasional,[11] sementara dia dan yang lainnya juga menggambarkan Partai Brexit sebagai populis,[12] dan populis sayap kanan.[13]
^Matthew Goodwin, "2019 will be Nigel Farage's year - and the Tories' annus horribilis", The Daily Telegraph, 22 April 2019 - Jamie Prentis, "Brexit poster boy Nigel Farage back in politics to try and save the day", The National, 22 March 2019. - Bienkov, Thomas Colson, Adam. "Chuka Umunna interview: Change UK must be about more than just Brexit". Business Insider. Diakses tanggal 28 April 2019. - Bale, Tim (28 April 2019). "Forty years ago, Thatcherism swept Britain. Could our new parties repeat the trick? - Tim Bale". The Guardian. Diakses tanggal 1 May 2019. - Camilla Long, "Now he's shed the swivel-eyed loons, Farage has a truly dangerous proposition: the truth", The Sunday Times, 28 April 2019, p. 21. "The Brexit Party is more dangerous than anything Farage has ever done [...] He appears to have spent the past two years learning from the mistakes of Jeremy Corbyn and indeed his own former party, producing a leaner, greener, more efficient populist monster"