Parapsikologi adalah kajian ilmiah dari tiga jenis kejadian yang dianggap tidak biasa (ESP, interaksi pikiran-materi, dan kelangsungan hidup), yang berhubungan dengan pengalaman manusia. Masyarakat awam sering menyebut fenomena ini dengan sebutan "mistik atau anomali" karena hal tersebut sulit untuk dijelaskan dalam model ilmiah saat ini.
Parapsikologi hanya mempelajari anomali yang termasuk dalam salah satu dari tiga kategori umum: ESP (indra keenam), interaksi pikiran-materi (sebelumnya dikenal sebagai psikokinesis), dan fenomena sugestif mengenai kehidupan setelah kematian tubuh, termasuk pengalaman menjelang kematian, penampakan, dan reinkarnasi. Parapsikolog saat ini berharap bahwa penelitian lebih lanjut pada akhirnya akan menjelaskan fenomena anomali ke dalam hal ilmiah (fisika), meskipun tidak jelas apakah hal itu dapat sepenuhnya dipahami tanpa perluasan dari ilmu pengetahuan saat ini. Peneliti lain mengambil sikap bahwa model ilmiah yang ada yakni persepsi dan memori sudah cukup untuk menjelaskan beberapa atau semua gejala parapsikologis.
Sejarah
Penelitian awal
Penelitian awal tentang parapsikologi dilakukan oleh Society for Psychical Research (SPR) yang didirikan di London pada 1882. Pembentukan SPR adalah upaya sistematis pertama untuk mengorganisir para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan kritis dan berkelanjutan terhadap fenomena paranormal. Keanggotaan awal dari SPR termasuk para filsuf, sarjana, ilmuwan, pendidik dan politisi, seperti Arthur Balfour, Charles Richet dan William Crookes.
Pada tahun 2007, penelitian parapsikologi diterapkan di sekitar 30 negara dan sejumlah universitas di dunia memiliki studi di bidang parapsikologi. Di antaranya adalah Unit Parapsikologi Koestler di Universitas Edinburgh,[1] Pusat psikologi untuk penelitian fenomena paranormal Universitas Derby,[2] Unit Penelitian Kesadaran dan Psikologi transpersonal dari Liverpool John Moores University,[3] Pusat untuk Studi Proses Psikologis anomali di Universitas Northampton[4] dan Unit Penelitian Psikologi anomali di Goldsmiths, University of London.[5]
Ruang lingkup penelitian
Fenomena parapsikologi sekilas tampak tidak dibatasi oleh batas-batas yang dikenal ruang atau waktu. Selain itu, mereka mengaburkan perbedaan tajam yang biasanya dibuat antara pikiran dan materi. Dalam penggunaan populer, fenomena parapsikologis dapat dikategorikan sebagai berikut:
- Telepati: Transfer informasi tentang pikiran atau perasaan antara individu dengan cara lain daripada pancaindra klasik .
- Prekognisi: Persepsi informasi tentang tempat-tempat masa depan atau kejadian sebelum terjadi.
- Clairvoyance: Memperoleh informasi tentang tempat-tempat atau acara di lokasi terpencil.
- Psikokinesis: Kemampuan pikiran untuk mempengaruhi materi, waktu, ruang, atau energi.
- Pengalaman menjelang kematian: Sebuah pengalaman yang dilaporkan oleh orang yang hampir meninggal, atau yang mengalami kematian klinis dan hidup kembali.
- Reinkarnasi: Kelahiran kembali jiwa atau non-fisik aspek manusia kesadaran dalam tubuh fisik baru setelah kematian.
- Pengalaman Apparitional: Fenomena sering dikaitkan dengan hantu dan ditemui di tempat-tempat individu yang meninggal diperkirakan telah sering dikunjungi, atau berkaitan dengan barang-barang bekas orang tersebut.[6]
Di masyarakat, berkembang juga berbagai macam ilmu tentang astrologi, sihir, dan sulap. Namun, hal-hal tersebut bukan studi ilmiah sehingga harus dibedakan dengan parapsikologi.[7]
Referensi
Pranala luar
|
---|
Topik | |
---|
Organisasi | |
---|
Tokoh | |
---|
Publikasi | |
---|
|