Panyiaran, Cikalong, Tasikmalaya

Panyiaran
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenTasikmalaya
KecamatanCikalong
Kode Kemendagri32.06.03.2005 Edit nilai pada Wikidata
Luas107,982 Ha
Jumlah penduduk4.381
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 7°42′13″S 108°10′15″E / 7.70361°S 108.17083°E / -7.70361; 108.17083


Desa panyiaran Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya berdiri tahun 1979 merupakan desa pemekaran dari desa Singkir yang memiliki luas wilayah 107.982 Ha, yang dipimpin oleh Bapak Jumli Sumarli.

Demografi

Letak dan luas wilayah

Desa panyiaran merupakan salah satu dari 13 Desa di Wilayah Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya

  • Luas Wilayah: 107,982 Ha
  • Batas batas Desa
  • Utara: Desa Cibeber
  • Timur: Desa Cibeber
  • Selatan: Desa Singkiri
  • Barat: Kecamatan Karangnunggal

Pembagian wilayah Desa Panyiaran

Wilayah Desa Panyiaran terdiri dari 6 kampung, yaitu:

  1. Kampung Barengkok:a) RT 01 blok Nagrog

b) RT 02 Jampang

c) RT 03 Gandasoli

  1. Kampung Rahayu:a) RT 01 blok Binong

b) RT 02 blok Peundeuy

c) RT 03 blok Cijulang

d) RT 04 blok Situkiara

  1. Kampung Panyairan:a) RT 01 blok Tarisi

b) RT 02 blok Nyalindung

c) RT 03 blok Kaduriung

  1. Kampung Bagjasari:a) RT 01 blok Cicurug

b) RT 02 blok Cipicung

c) RT 03 blok Pasircuri

d) RT 04 Kalapadua

  1. Kampung Mekarjaya:a) RT 01 blok Gariawas

b) RT 02 blok Cibatos

c) RT 03 blok Cikadu

  1. Kampung Cipari:a) RT 01 blok Sukasirna

b) RT 02 blok Jajaway

c) RT 03 blok Nangerang

ASPEK UMUM

Kepala Dusun Cipari dijabat oleh Bapak Adang

Ketua Karang Taruna usun Cipari dijabat Bapak Alimin

Tokoh Masyarakat & Ulama yang ada di Dusun Cipari diantaranya; Ajengan Oong dari DKM Sukasirna, Ajengan Hendar dari DKM Jajaway, Ajengan Kohar dari DKM Mimisan, dan Ajengan Yayat dari DKM Cipari.

Jumlah RT di Dusun Cipari sebanyak 3 RT

Jumlah Kepala Keluarga di Dusun Cipari sebanyak 200 kepala keluarga

ASPEK-ASPEK PEMETAAN SOSIAL

1. Demografi

Kepadatan penduduk Dusun Cipari masih rendah. Tingkat Kesejahteraan Dusun Cipari sudah cukup tinggi, karena presentase tingkat kesejahteraan masyarakat berkecukupan mencapai 70-80 % dan masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan hanya sekitar 20 %.

2. Geografis

Lahan yang terdapat di Dusun Cipari sebagian besar digunakan untuk pertanian dan perkebunan. Perkebunan tersebut meliputi perkebunan kelapa, singkong, kayu akasia.

Dusun Cipari merupakan daerah perbukitan dengan aksesibilitas yang sulit. Hanya terdapat satu jalan utama yang belum diaspal dan masih berbatu-batu. Belum adanya angkutan umum untuk mencapai dusun ini menyebabkan kebanyakan warga hanya dapat berjalan kaki atau paling tidak menggunakan sepeda motor.

3. Tata Pemerintahan

Dusun ini dipimpin oleh kepala dusun yang dikenal dengan sebutan punduh, yang dipilih berdasarkan demokratisasi masyarakat.

4. Ekonomi

Mata pencaharian yang umum adalah petani, buruh kasar, penyadap nira kelapa, dan peternak. Industri rumah tangga yang ada hanya membuat peralatan rumah tangga dan itu hanya dijual di dusun itu sendiri.

5. Pendidikan

Tidak terdapat Sekolah Dasar di Dusun Cipari. Rata-rata tingkat pendidikan warga Dusun Cipari adalah lulusan SD dan yang paling tinggi adalah lulusan SMA.

6. Kelembagaan

Memiliki Karang Taruna dan PKK yang sedang tidak aktif.

7. Kesehatan

Kondisi kesehatan warga Cipari cukup baik karena memiliki posyandu yang aktif. Jumlah warga yang terserang penyakit berat juga sangat jarang ditemukan. Warga Cipari telah menyadari pentingnya menjaga kesehatan dengan pergi ke puskesmas atau mengkonsumsi obat-obatan. Namun begitu, sebagian besar warga belum mengetahui fungsi tanaman obat, padahal terdapat banyak tanaman liar yang dapat digunakan sebagai obat.

8. Pertanian dan Perkebunan

Komoditas pertanian dan perkebunan di Dusun Cipari adalah padi, kelapa, dan singkong. Terdapat sebuah kelompok usaha yang menaungi sektor pertanian, yaitu kelompok tani yang bernama Mekarmukti VI.

9. Sosial Budaya & Keagamaan

Pengajian rutin dilakukan sebulan sekali oleh ibu-ibu dan karang taruna yang dilangsungkan di empat buah masjid yang terdapat di Sukasirna, Jajaway, Mimisan, dan Cipari.

Adanya organisasi dan kegiatan-kegiatan kampung ini membuat interaksi sosial masyarakat Dusun Cipari terjalin sangat baik. Kerja sama warga cukup tinggi, salah satunya terlihat dari kegiatan gotong-royong untuk membangun jalan hasil swadaya masyarakat.

10. Masalah yang dihadapi

Ada beberapa permasalahan yang terdapat di Dusun Cipari seperti kurangnya kesadaran akan pendidikan dan pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan seperti tanaman obat keluarga yang ada di sekitar lingkungan mereka.

Dusun Mekarjaya

ASPEK UMUM

Kepala Dusun Mekarjaya dijabat oleh Bapak Tarom

Wilayah Dusun Mekarjaya sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun Panyairan

Wilayah Dusun Mekarjaya sebelah Barat berbatasan dengan Dusun Cipari

Wilayah Dusun Mekarjaya sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cibeber

Jumlah RT di Dusun Mekarjaya sebanyak 3 RT dengan;

RT 01 dipercayakan kepada Bapak Muhsin

RT 02 dipercayakan kepada Bapak Herman

RT 03 dipercayakan kepada Bapak Sumnan

ASPEK-ASPEK PEMETAAN SOSIAL

1. Demografi

Dusun Mekarjaya memiliki 3 RT yaitu RT 01, 02 dan 03. RT 01 memiliki 54-58 orang Kepala Keluarga. RT 02 memiliki 67 orang Kepala Keluarga. Biasanya dalam satu rumah terdapat sampai 2 Kepala Keluarga.

Wilayah dusun mekarjaya tergolong padat karena banyak rumah-rumah yang terdiri dari dua kepala keluarga. Pemukiman penduduk di dusun mekarjaya berjauhan antar satu rumah dengan rumah lain. Masyarakat Mekarjaya bekerja sebagai petani, penyadap gula aren, dan buruh.

Masyarakat dusun Mekarjaya masih banyak yang kurang mampu karena sebagian besar bekerja menjadi buruh di sawah maupun ladang orang lain bagi yang tidak mempunyai ladang sendiri.

2. Geografis

Keadaan Dusun Mekarjaya terdiri dari daerah persawahan dan hutan. Akses ke dusun Mekarjaya sangat sulit karena jauh dari jalan utama dan kondisi jalannya banyak yang rusak sehingga jarang dilalui oleh kendaraan.

Tanah subur karena banyak terdapat sawah dan kebun. Pemanfaatan lahan sebagian besar di pakai untuk pertanian dan perkebunan.

3. Tata Pemerintahan

Dusun Mekarjaya memiliki lembaga karang taruna sebagai kegiatan pemuda-pemudi dusun tersebut. Lembaga kesehatan di dusun Mekarjaya yaitu puskesmas pembantu yang merupakan satu-satunya puskesmas di Desa Panyiaran.

Para pemimpin dusun mekarjaya adalah kepala dusun, ketua RT, dan ketua karang taruna.

4. Pendidikan

Rata-rata tingkat pendidikan masyarakat dusun mekarjaya adalah lulusan SD dan SMP. Sarana/prasarana pendidikan terdapat sebuah SD di dusun Mekarjaya, tetapi tidak ada SMP di dusun Mekarjaya.

Masih jarangnya terdapat sekolah di dusun mekarjaya mengakibatkan minat masyarakat terhadap pendidikan cukup rendah. Karena tidak terdapat SMP di dusun mekarjaya maka anak-anak yang ingin melanjutkan sekolah setelah lulus SD malas melanjutkan ke SMP karena jauh. Selain itu, masyarakat dusun Mekarjaya tidak punya biaya untuk sekolah .

5. Ekonomi

Mata pencaharian masyarakat dusun mekarjaya adalah bertani, berladang, serta buruh. Untuk buruh sadap gula aren, sekali nyadap gula adalah Rp. 10.000,-

6. Kesehatan

Terdapat sebuah puskesmas pembantu yang di kelola oleh seorang Mantri dan seorang penjaga puskesmas. Masyarakat dusun Mekarjaya banyak yang menderita penyakit cikungunya, muntaber, serta hipertensi.

Angka kematian ibu dan bayi belum pernah terjadi di dusun Mekarjaya, tetapi masih banyak ibu-ibu hamil yang melahirkan dengan bantuan paraji, bukan bidan.

Setiap 3 kali dalam 1 bulan masyarakat dusun mekarjaya selalu melakukan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungannya, tetapi masih kurang terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.

Sarana kesehatan yang ada di dusun Mekarjaya hanya puskesmas pembantu. Puskesmas pembantu tersebut hanya di kelola oleh seorang mantri, sehingga tenaga kesehatan sangat kurang. Prasarana untuk menunjang pemeriksaan kesehatan belum lengkap, tidak adanya ruang rawat inap di puskesmas, serta obat-obatan yang digunakan hanya obat generic. Puskesmas Pembantu tersebut buka dari jam 08.00-15.00 setiap hari senin-sabtu, hari libur/minggu tutup. Masih banyak pasien-pasien yang tidak mau datang ke puskesmas maupun bidan karena lokasi puskesmas/bidan dengan rumah warga cukup jauh, sehingga mantra di puskesmas tersebut sering kali datang menghampiri warga yang sakit di rumahnya masing-masing. Kesadaran masyarakat akan kesehatan sudah cukup baik, sehingga 70% masyarakat sudah mau berobat ke puskesmas. Bagi warga tidak mampu disediakan askes dan jamkesmas.

7. Sosial Budaya

Lembaga sosial yang terdapat di dusun Mekarjaya terdiri dari PKK untuk ibu-ibu serta karang taruna untuk pemuda-pemudi.

Dusun Mekarjaya juga memiliki pengajian rutin di setiap RT untuk ibu-ibu maupun bapak-bapak. Di RT 02 pada hari Kamis diadakan pengajian untuk bapak-bapak pukul 17.30, sedangkan pengajian ibu-ibu diadakan setiap hari Jum’at jam 09.00.

Interaksi social antar masyarakat sudah sangat baik karena mereka sangat aktif mengikuti kegiatan-kegiatan rutin yang di adakan di dusun tersebut. Selain itu, masyarakat juga sering gotong royong untuk membantu tetangga lainnya maupun untuk membersihkan lingkungan

Masyarakat Dusun Mekarjaya selalu mengadakan gotong royong membersihkan lingkungan setiap hari minggu.

Dusun Mekarjaya memiliki masjid dan madrasah yang biasa di gunakan untuk kegiatan keagamaan. Kebudayaan yang dikembangkan hanya rebana/marawis di setiap pengajian.

8. Pertanian atau Perkebunan

Hasil komoditas dari dusun Mekarjaya adalah padi dan gula aren. Gula aren di jual dengan harga Rp. 4.500.

Pengairan sawah di dusun Mekarjaya masih mengandalkan air hujan karena tidak tersedianya irigasi di dusun tersebut.

9. Peternakan

Hewan ternak yang dipelihara masyarakat dusun Mekarjaya adalah sapi, kambing, kerbau, serta ayam. Hewan ternak kerbau masih banyak digunakan untuk membajak sawah.

Dusun Bagjasari

ASPEK UMUM

Kepala Dusun Bagjasari dijabat oleh Bapak Nurdin

Wilayah Dusun Bagjasari sebelah Utara berbatasan dengan Dusun Cipari

Wilayah Dusun Bagjasari sebelah Barat berbatasan dengan Dusun Panyairan

Wilayah Dusun Bagjasari sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun Barengkok

Wilayah Dusun Bagjasari sebelah Timur berbatasan dengan Kali Ciwulan

Dusun Bagjasari terletak di bagian tengah Desa Panyiaran

Jumlah RT di Dusun Bagjasari sebanyak 4 RT

Ketua RT 01 dipercayakan kepada Bapak Takin

RT 02 dipercayakan kepada Bapak Safan

RT 03 dipercayakan kepada Bapak Rahmin

RT 04 dipercayakan kepada Bapak Solih

ASPEK-ASPEK PEMETAAN SOSIAL

Desa Bagjasari berada di bagian tengah Desa Panyiaran, berbatasan dengan Dusun Cipari pada bagian utara, Dusun Panyiaran pada bagian barat, Dusun Barengkok pada bagian Selatan, dan Kali Ciwulan pada bagian timur. Tanah yang dimiliki desa Bagjasari termasuk subur. Pertanian dan perkebunan menjadi komoditas utama dari desa ini. Sekitar 70% masyarakat Bagjasari bekerja sebagai petani dan sisanya berkebun. Jenis tanaman yang ditanam adalah pisang, singkong, rambutan, sawo, dan masih banyak lagi. Banyak juga masyarakat yang menanami lahannya dengan pohon albasiah dan jati karena hasil panennya tinggi. Namun masyarakat cenderung memilih Albasiyah untuk ditanam karena masa panennya lebih cepat dan harganya lebih mahal saat di jual. Namun sayangnya aksesibilitas menuju desa bagjasari masih terbilang kurang karena akses menuju bagjasari tidak dilewati angkutan desa dan hanya bisa dilewati mobil dalam satu arah. Selain itu belum di aspal dan masih jalan berbatu. Bencana yang berpotensi terjadi pada desa ini adalah pergeseran pemukaan bumi dan longsor.

Desa Bagjasari pada periode ini dipimpin oleh Bapak Nurdin, dan terbagi atas 4 RT yang di jabat oleh Bapak Takin pada RT 01, Bapak Safan pada RT 02, Bapak Rahmin pada RT 03 dan Bapak Solih pada RT 04. Desa ini dihuni oleh sekitar seratus Kepala Keluarga dan berkisar 300 Jiwa. Pemukiman terbilang tidak padat dengan pola pemukiman terpusat.

Tingkat pendidikan pada desa Bagjasari kebanyakan lulusan SD dan SMP. Sudah tidak ada warga yang buta huruf, dan tingkat pengagguran hampir tidak ada. Lembaga pendidikan yang terdekat hanya sampai SD yang berada di daerah Pasircuri dengan kondisi rusak berat. Warga sudah sadar akan pentingnya pendidikan setidaknya pendidikan 9 tahun (sampai dengan SMP). Masih jarangnya lembaga pendidikan terdekat mempersulit warga untuk mendapatkan pendidikan.

Petani-petani di Desa Panyiaran sudah memiliki perkumpulan petani yang bernama Mekar Mukti. KUD belum ada di daerah ini, biasanya penjualan hasil panen dijual melalui Ijon yang ada di daerah masing-masing. Dulu di daerah ini terdapat Industri Rumah Tangga yaitu pembuatan boboko dan topi jerami, tetapi seiring dengan waktu hal ini sudah tidak dijadikan industri lagi, hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Untuk kebutuhan sehari-hari biasanya diperoleh dari warung-warung karena pasar sangat jauh.

Jenis penyakit yang akhir-akhir ini menjangkit di daerah ini adalah chikungunya. Hal ini terkait dengan tingkat PHBS masyarakat yang masih rendah di dukung dengan musim penghujan yang sedang berlangsung. Untuk angka kematian ibu dan anak terhitung rendah berdasarkan laporan dari bidan Dadah. Tidak hanya jasa paraji yang dipilih warga sebagai alternative pilihan dalam membantu proses persalinan, tetapi bidanpun tak jarang diminati. Kesadaran masyarakat akan kesehatan sudah cukup tinggi ditandai dengan pilihan warga ketika ada keluarga yang sakit langsung memilih untuk memeriksakan diri ke puskesmas atau memanggil mantri.

Kegiatan masyarakat tergolong aktif. Setiap bulannnya selalu diadakan pengajian bersama satu dusun dan setiap minggunya bisanya setiap hari jumat di masing-masing RT. Karang taruna desa Bagjasari termasuk kepada desa yang memilki karang taruna yang terbiilang aktif. Setiap tahunnya rutin menyelenggrakan pertandingan sepak bola antar dusun dan menjadi penyelenggara pengajian bulanan untuk dusun Bagjasari

Dusun Panyairan

ASPEK UMUM

Kepala Dusun Panyairan dijabat oleh Bapak Adang

Tokoh Masyarakat & Ulama yang terdapat di Dusun Panyairan adalah Ajengan Cecep

Jumlah kepala keluarga di Dusun Panyairan sebanyak 76 kepala keluarga

Jumlah warga di Dusun Panyairan sebanyak 215 orang

Jumlah RT di Dusun Panyairan sebanyak 3 RT, dengan penjelasan:

RT 1 berpenduduk sebanyak 77 jiwa dengan Ketua RT Bapak Karmidin

RT 2 berpenduduk sebanyak 62 jiwa dengan Ketua RT Bapak Abdul Rohman

RT 3 berpenduduk sebanyak 76 jiwa dengan Ketua RT Bapak Engkar

ASPEK-ASPEK PEMETAAN SOSIAL

1. Demografi

Kepadatan pendudukan di dusun Panyairan sangat jarang, rumah antar warga masih berjauhan. Tingkat kesejahteraan warganya tidak begitu rendah.

2. Geografis

Pemanfaatan lahan dipakai sebagian besar untuk lahan pertanian. Sebagian juga di paki untuk lahan perkebunan, seperti kepala dan singkong.

Hanya ada 1 jalan utama yang belum diaspal dan masih berbatu-batu, belum ada angkutan umum untuk mencapai dusun ini, kebanyakan warga berjalan kaki menuju dusun ini

3. Tata Pemerintahan

Sama halnya seperti dusun-dusun lain dusun payairan dipimpin oleh seorang kepala dusun atau punduh, yang dipilih berdasarkan demokratisasi masyarakat.

4. Ekonomi

Sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai petani, sebagian lagi adalah berternak seperti sapi dan domba, serta berladang seperti singkong. Dan sebagian lain bermatapencaharian sebagai buruh kasar. Tingkat pendapatan warga berasal dari hasil pertanian tergolong cukup.

5. Pendidikan

Karena ketidakadaannya biaya serta kurangnya akses dan minat terhadap pendidikan, sehingga rata-rata warganya hanya lulusan SD dan SMP.

6. Kelembagaan

Memiliki Karang Taruna dan PKK yang masih aktif dalam melakukan kegiatan.

7. Kesehatan

Warga dusun Payairan masih jarang yang menerapakan pola hidup bersih dan sehat, yang memungkinkan penyebaran penyakit.

Sebagian warganya sudah mempunyai tanaman obat hanya saja mereka belum mengetahui manfaat dari tanaman obat tersebut.

8. Pertanian dan Perkebunan

Sebagian warga dusun juga memiliki pertanian dan perkebunan dengan jenis komoditas padi, kelapa dan singkong. Dusun Panyairan juga memiliki kelompok tani yang bernama “Kelompok Tani Mekar Mukri”.

9. Sosial Budaya & Keagamaan

Setiap minggu warga rutin mengadakan pengajian. Pengajian yang diadakan setiap pagi untuk ibu-ibu, sore untuk anak-anak, dan malam untuk bapak-bapak.

Interaksi sosial masyarakat berjalan dengan baik. Kegiatan gotong royong di dusun Panyairan masih berjalan, dibuktikan dengan kesadaran masyarakat untuk berswadaya membangun pesantren dan pembuatan jalan.

10. Masalah yang dihadapi

Permasalahan yang di hadapi oleh warga dusun Payairan sebagian karna masalah pertanian, yaitu permasalahan irigasi dan pengukuran jarak tanam. Selain itu, warga dusun juga sudah banyak yang memilki tanaman obat hanya saja warga belum mengetahui cara pemanfaatannya.

Dusun Barengkok

ASPEK UMUM

Kepala Dusun Barengkok dipegang oleh Bapak Emus

Sekertaris Dusun Barengkok dijabat oleh Bapak Uci

Ketua Karang Taruna Dusun Barengkok dipercayakan oleh Bapak Adin

Tokoh Masyarakat & Ulamayang terdapat di Dusun Barengkok diantaranya Bapak Ucah Sutarya, Bapaka H. Bahro, Bapak Khoir Khusairi, Ajengan Toha, Ajengan Jajang, Ajengan Basir.

Jumlah warga Dusun Barengkok sebanyak 470 orang

Jumlah RT sebanyak 3 RT dengan penjelasan:

RT 1 sebanyak 175 orang dengan Ketua RT Bapak Suryana

RT 2 sebanyak 175 orang dengan Ketua RT Bapak Ross

RT 3 sebanyak 120 orang dengan Ketua RT Bapak Sakri

ASPEK-ASPEK PEMETAAN SOSIAL

1. Demografi

Kepadatan pendudukan di dusun Barengkok cukup padat. Tingkat kesejahteraan masyarakat dusun Barengkok masih rendah.

2. Geografis

Seagian besar pemanfaatan lahan dipakai untuk lahan pertanian. Struktur tanah stabil dan subur, sehingga tidak terdapat potensi longsor di lingkungan dusun.

Aksesibilitas terbilang mudah karena terletak tidak jauh dari jalan utama yang dilalui kendaraan bermotor. Namun kondisi Jalan di Barengkok masih kurang bagus karena jalannya belum beraspal dan masih banyak jalan yang rusak.

3. Tata Pemerintahan

Dusun dipimpin oleh seorang kepala dusun atau punduh, yang dipilih berdasarkan demokratisasi masyarakat. Punduh dusun Barengkok baru menjabat sekitar 3 bulan.

4. Ekonomi

Mata pencaharian warganya sebagian besar adalah petani, sebagian lagi adalah berternak seperti sapi dan ayam, berladang.

Tingkat pendapatan warga berasal dari hasil pertanian tergolong cukup.

5. Pendidikan

Jumlah Sekolah Dasar yang terdapat di Dusun ini hanya ada 1. Sebagian besar masyarakat hanya sebatas lulusan SD atau SMP.

6. Kelembagaan

Memiliki Karang Taruna dan Ibu-ibu PKK namun masih kurang aktif dalam melakukan kegiatan.

7. Kesehatan

Terdapat 1 posyandu yang aktif, tetapi kesadaran masyarakat akan pentingnya layanan kesehatan masih sangat minim. Issue mengenai penyakit di dusun Rahayu adalah terdapatnya penyakit Cikungunya, tetapi tidak begitu banyak jumlah penyebarannya. Selain itu juga Muntaber, Reumatik, Maag, Mencret, Gatal-gatal.

Warganya sedikit yang mempunyai TOGA atau tanaman obat karena tidak semua masyarakat mengerti manfaat atau fungsi dari tanaman tersebut. Masyarakat lebih sering menggunakan obat dokter.

8. Peternakan dan Perikanan

Warga Dusun Barengkok sebagian beternak sapi dan ayam, serta memiliki banyak kolam yang jenis ikannya beragam, yaitu ikan mas, nila, lele, gurame, dsb.

9. Sosial Budaya & Keagamaan

Warga dusun rutin mengadakan pengajian yang diadakan setiap minggu, Senin dan Sabtu jam 9 pagi sampai dhuhur untuk ibu-ibu dan malam Jumat sehabis Isya sampai selesai untuk bapak-bapak. Memiliki Madrasah, mesjid dan mushola untuk beribadah dan melakukan kegiatan keagamaan

Tidak ada jenis kebudayaan atau tradisi khas yang menonjol, hanya budaya gotong royong di dusun Barengkok masih kental

Interaksi sosial masyarakat berjalan dengan baik, karena didukung juga dengan kondisi pemukiman yang tidak terlalu jauh.

10. Masalah yang dihadapi

Irigasi sawah, karena sumber air terbatas dan hanya mengandalkan sistem tadah hujan dan dusun Barengkok tidak dilalui sumber air.

Penyebaran penyakit cikungunya, berkaitan dengan sanitasi lingkungan yang kurang diperhatikan.

Warga tidak memiliki pengetahuan mengenai TOGA, karena mereka hanya menanam tanaman sebagai penghias rumah dan kurangnya kesadaran warga akan nilai ekonomis serta fungsi TOGA.

Kurangnya kesadaran pemuda-pemudi untuk aktif melakukan kegiatan.

Dusun Rahayu

ASPEK UMUM

Kepala Dusun Rahayu dijabat oleh Nana Permana

Wilayah Dusun Rahayu berbatasan dengan Desa Cibeber dan Desa Singkir

Dusun Rahayu terletak di paling depan Desa Panyiaran

Jumlah Kepala keluarga di Dusun Rahayu sebanyak 312 kepala keluarga

Jumlah warga Dusun Rahayu sebanyak 716 orang

ASPEK-ASPEK PEMETAAN SOSIAL

1. Demografi

Kepadatan pendudukan di dusun Rahayu adalah yang paling tinggi. Hal ini dikarenkan Dusun Rahyu terletak di pinggir jalan raya sehingga aksesibilitas terbilang mudah. Pola pemukiman dusun Rahayu rapat, sehingga jarak dari rumah ke rumah sangat dekat.

Tingkat kesejahteraan masyarakat dusun Rahayu bisa dikatakan cukup tinggi karena pertanian berjalan dengan baik.

2. Geografis

Sebagian besar pemanfaatan lahan digunakan untuk lahan pertanian dikarenakan struktur tanah yang stabil sehingga tidak terdapat potensi longsor di lingkungan dusun. Aksesibilitas terbilang mudah karena terletak di depan jalan utama yang dilalui kendaraan bermotor dan jalan masuk dusun berada dalam kondisi yang baik.

3. Tata Pemerintahan

Dusun dipimpin oleh seorang kepala dusun atau punduh, yang dipilih berdasarkan demokratisasi masyarakat. Punduh dusun Rahayu baru menjabat sekitar 3 bulan. Jumlah RT yang terdapat di Dusun Rahayu sebanyak 3 RT.

4. Ekonomi

Sebagian besar mata pencaharian warganya adalah petani, sebagian lagi adalah PNS dan wiraswasta. Tingkat pendapatan warga cukup tinggi berasal dari hasil pertanian. Tingkat pengangguran hampir tidak ada karena karang taruna berjalan dengan baik, sehingga remaja-remaja tidak menganggur karena sudah ada kesadaran dalam dirinya sendiri untuk membantu perekonomian keluarga.

Warga Dusun Rahayu memiliki 2 pabrik tahu dan 1 pabrik tempe yang merupakan swadaya masyarakat. Selain itu terdapat juga, kelompok tani yang dinamakanMEKARMUKTI 2, yang bekerja sama dengan Departemen Pertanian dan telah berjalan selama 2 tahun terakhir. Tetapi tidak terdapat industri rumah tangga.

5. Pendidikan

Jumlah Sekolah Dasar yang terdapat di Dusun Rahayu hanya ada 1. Tingkat pendidikan warga hanya sebatas SD atau SMP, setelah itu biasanya melanjutkan ke SMA di Singkir (sekitar 2 kilometer dari Rahayu) atau merantau ke luar kota. Minat belajar warga dusun cukup tinggi, dibuktikan dengan banyaknya warga yang meneruskan sekolah ke luar kota dan banyak di antaranya berhasil menjadi PNS, bidan, dan sebagainya. Tetapi sarana dan prasarana sekolah kurang memadai.

6. Kesehatan

Di Dusun Rahayu sendiri memiliki 1 posyandu yang aktif. Memiliki 4 bidan yang cukup berkompeten. Issue mengenai penyakit di dusun Rahayu adalah terdapatnya penyakit cikungunya, tetapi tidak begitu banyak jumlah penyebarannya.

7. Sosial Budaya

Ada kegiatan PKK ibu-ibu yang diadakan bergilir (kurang dijelaskan apa saja kegiatannya). Tidak ada kerajinan yang dibuat warga, karena warga hanya bekerja di sawah saja.

Interaksi sosial masyarakat berjalan dengan baik, karena didukung juga dengan kondisi pemukiman yang berdekatan. Kegiatan gotong royong di dusun Rahayu paling tinggi dibandingkan 5 dusun lainnya, dibuktikan dengan kesadaran masyarakat untuk berswadaya membangun pesantren dan pembuatan jalan.

Selain kegiatan tersebut warga dusun Rahayu juga rutin mengadakan pengajian setipa satu bulan sekali. Pengajian ini diprakarsai oleh karang taruna.

8. Masalah yang dihadapi

Permasalahan yang dihadapi di dusun Rahayu adalah irigasi sawah, karena sumber air terbatas dan hanya mengandalkan sistem tadah hujan dan dusun Rahayu tidak dilalui sumber air.

Kebersihan lingkungan yang buruk merupakan salah satu penyebab mewabahnya penyebaran penyakit cikungunya,.

Warga tidak memiliki pengetahuan mengenai Tanaman Obat Keluarga (TOGA), karena mereka hanya menanam tanaman sebagai penghias rumah dan kurangnya kesadaran warga akan nilai ekonomis serta fungsi Tanaman Obat Keluarga (TOGA).

Tahukah anda

Pernahkah Anda mendengar atau mengetahui Kecamatan Cikalong saat melewati dan singgah di Kota Tasikmalaya? Daerah yang dapat ditempuh sekitar dua jam perjalanan dari Kota Tasikmalaya ini memiliki desa yang memiliki nama yang unik. Ya.. Nama desa itu adalah Desa Panyiaran.

Desa Panyiaran terletak di sebelah selatan Ibu kota Kabupaten Tasikmalaya. Ada enam dusun di desa ini, diantaranya Dusun Rahayu, Dusun Barengkok, Dusun Panyairan, Dusun Bagjasari, Dusun Mekarjaya, dan Dusun Cipari. Luas keseluruhan desa ini adalah 972.915 Ha dengan sawah seluas 122 Ha dan daratan seluas 850.915 Ha.

Batas-batas administratif Desa Panyiaran dapat digolongkan sebagai berikut:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cibeber

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Singkir

• Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Ciwulan

• Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cibeber

Organisasi pemerintahan yang ada di Desa Panyiaran sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya No.06 Tahun 2009 yang terdiri dari:

• Perangkat Desa sebanyak 9 orang

• Kepala Dusun sebanyak 6 orang

• Anggota BPD sebanyak 7 orang

• Anggota LPM sebanyak 7 orang

• Jumlah Ketua RW sebanyak 6 orang

• Jumlah Ketua RT sebanyak 20 orang

Sebagai penduduk desa yang memiliki karakteristik sangat menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong dan gaya hidup sederhana, sikap penduduknya mencerminkan nilai-nilai persaudaraan dan kebersamaan dalam setiap melaksanakan kegiatan program pembangunan. Jumlah penduduk di Desa Panyiaran ada 4.153 orang dengan rincian laki-laki sebanyak 2.172 orang dan perempuan sebanyak 1.981 orang.

Dilihat dari kondisi sosial dan ekonomi masyarakatnya, mayoritas tingkat pendidikannya adalah lulusan SD/sederajat. Hal itu didukung dengan jumlah fasilitas sarana pendidikan di desa ini. Desa Panyiaran hanya memiliki 1 Taman Kanak-Kanak, 2 PAUD, 5 sekolah dasar dan 1 MTs. Oleh karena itu, jika masyarakat ingin menyekolahkan anak-anaknya kejenjang lebih tinggi, mereka harus bersekolah di desa tetangga.

Untuk kondisi perekonomian masyarakatnya, mata pencaharian penduduk terbanyak adalah bertani. Lainnya ada yang berdagang, menjadi pegawai negeri sipil, buruh, pengrajin, pengusaha angkutan dan peternak. Sedangkan untuk sarana kesehatan, Desa Panyiaran memiliki 1 Puskesmas Pembantu, 1 pos KB desa, 2 bidan desa, dan 6 Posyandu yang tersebar disetiap dusun.

Untuk data terbaru mengenai organisasi Desa Panyiaran, akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Kepala Desa dijabat oleh Nahidin Hidayat

2. Punduh Barengkok dijabat oleh Emus

3. Punduh Rahayu dijabat oleh Nana

4. Punduh Panyairan dijabat oleh Adang Toyali

5. Punduh Bagjasari dijabat oleh Nurdin

6. Punduh Mekarjaya dijabat oleh Tarom

7. Punduh Cipari dijabat oleh Adang

KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI

Tingkat pendidikan masyarakat Desa Panyiaran:

  • Belum sekolah sebanyak 307 orang
  • Tamat SD/sederajat sebanyak 1.405 orang
  • Tamat SMP/sederajat sebanyak 1.215 orang
  • Tamat SMA/sederajat sebanyak 912 orang
  • Tamat Perguruan Tinggi sebanyak 314 orangJumlah fasilitas prasarana pendidikan:
  • TK sebanyak 1 buah
  • PAUD sebanyak 2 buah
  • SD sebanyak 5 buah
  • MI belum tersedia
  • SMP belum tersedia
  • MTs sebanyak 1 buah
  • SMA belum tersedia
  • Aliyah belum tersedia
  • Perguruan Tinggi belum tersediaMata pencaharian penduduk berdasarkan usia produktif;
  • Pegawai Negeri Sipil sebanyak 94 orang
  • Petani sebanyak 1474 orang
  • Buruh Tani sebanyak 75 orang
  • Buruh Swasta sebanyak 107 orang
  • Pedagang sebanyak 52 orang
  • Pengrajin sebanyak 45 orang
  • Peternak sebanyak 25 orang
  • Pengusaha Angkutan sebanyak 7 orangJumlah sarana keagamaan di Desa Panyiaran meliputi:
  • Jumlah mesjid sebanyak 20 buah
  • Jumlah langgar sebanyak 8 buahJumlah Sarana kesehatan di Desa Panyiaran meliputi:
  • Puskesmas pembantu sebanyak 1 buah
  • Posyandu sebanyak 6 buah
  • Pos KB Desa sebanyak 1 buah
  • Bidan Desa sebanyak 2 buah