Palmiro Togliatti (lahir 26 Maret 1893; meninggal 21 Agustus 1964) adalah seorang politisiItalia dan pemimpin Partai Komunis dan Partai Sosialis Italia hingga akhir hidupnya.[1][2] Pada tahun 1973, terbit sebuah biografi yang ditulis oleh Giogio Bocca, seorang jurnalis. Dia menjadi tonggal penting bidang politik bersama dengan Giovanni Giolitti, Benito Mussolini, dan pemimpin demokrasi Kristen, Alcide De Gasperi.[2] Tidak seperti mereka, Togliatti tidak pernah menjadi perdana menteri. Walau begitu, kiprah Togliatti menyamai mereka.[2]
Dia mendapat julukan (nama panggilan) sebagai Il Migliore (yang terbaik).[1] Palmiro Togliatti juga menjadi wartawan harian Avanti yang bercorak sosialis (1918), ikut mendirikan Partito Comunista Italiano (Partai Komunis Italia), anggota Komite Sentral partai itu.[1] Ia lari ke Moskow setelah kaum fasis berkuasa dan menjabat salah satu sekretaris Komintern (1931).[1] Pulang ke Italia pada tahun 1944 dan menjabat sebaga menteri pada Kabinet Badoglio, dan menjabat sebagai wakil perdana menteri pada Kabinet Bonomi, dan menjabat sebagai menteri Kehakiman Kabinet Parri dan Kabinet De Gasperi.[1] Ia menjalankan oposisi keras pada tahun 1947 setelah kaum komunis keluar dari pemerintahan.[1] Gagasannya dikumpulkan dalam ‘testamen politik’ (perjanjian politik) dan memuat apa yang dikenal sebagai "polisentrisme", yaitu autonomi partai-partai komunis masing-masing, menuju ke masyarakat komunis dengan cara yang dipilihnya sendiri, dan kerja sama kaum sosialis dan kaum progresif.[1] Pandangannya yang ketika masa hidupnya memengaruhi Partio Comunista Italiano, masih kelihatan pada garis haluan partai itu setelah ia meninggal.[1]