Giovanni Giolitti (27 Oktober 1842 – 17 Juli 1928) ialah negarawan Italia. Ia adalah Perdana Menteri Italia yang menjabat 5 kali antara 1892 dan 1921.
Biografi
Giolitti lahir di Mondovì (Piemonte). Setelah karier yang pesat dalam administrasi keuangan, pada 1882 ia diangkat sebagai penasihat negara dan ditunjuk ke Dewan Perwakilan (majelis rendahparlemen). Sebagai wakil rakyat ia terutama memperoleh popularitas dengan menyerang Magliani, bendaharawan dalam kabinet Depretis, dan pada 9 Maret1889 ia dipilih sebagai bendaharawan oleh PM Crispi. Pada jatuhnya kabinet di Rudinì pada Mei 1892, Giolitti, dengan bantuan klik pengadilan, menjadi PM.
Masa jabatan pertama Giolitti sebagai PM (1892-1893) ditandai dengan ketidakberuntungan dan kesalahan pemerintahan. Krisis yang bertambah dan putusnya hubungan dagang dengan Prancis telah merusak keadaan bank negara yang mana, Banca Romana, lebih lanjut telah dirusak oleh kesalahan administrasi. Sebuah hukum perbankan yang disahkan Giolitti gagal meningkatkan perbaikan. Apalagi, ia menjengkelkan publik dengan memelihara jabatan senator dirjen Banca Romana, Bernardo Tanlongo, yang praktik tak teraturnya menjadi ejekan. Senat menolak mengakui Tanlongo, yang Giolitti-sebagai akibat dari interpelasi dalam parlemen mengenai keadaan Banca Romana-diwajibkan menahan dan menuntut. Selama penuntutan Giolitti menyalahgunakan jabatannya sebagai PM untuk meringkas dokumen yang menimbulkan kasus itu.
Secara serentak sebuah komisi penyelidikan parlemen menginvestigasi keadaan bank negara. Laporannya, meski membebaskan Giolitti dari ketidakjujurannya, ternyata membawa bencana bagi kedudukan politiknya, dan mengharuskannya mundur. Kejatuhannya meninggalkan keuangan negara yang salah urus, dana pensiun dikosongkan, hubungan diplomatik dengan Prancis tegang akibat pembantaian para buruh Italia di Aigues-Mortes, dan Sisilia beserta Lunigiana dalam keadaan memberontak, yang tidak bisa diselesaikannya.
Setelah pengunduran dirinya Giolitti didakwa menyalahgunakan jabatan sebagai menteri, tetapi Pengadilan Konstitusi membatalkan dakwaan dengan menyangkal kecakapan pengadilan luar biasa kepada UU Kementerian Kehakiman. Selama beberapa tahun ia dipaksa berperan pasif, kehilangan semua penghormatan. Namun dengan menjaga latar belakang dan memberi opini publik melupakan masa lalunya, sebagaimana oleh intrik parlemen, secara bertahap ia mendapatkan kembali sebagian besar pengaruhnya yang dulu. Ia membuah modal agitasi sosialis dan penekanan kepada negarawan lain yang mengambil jalan, dan memberi pengertian kepada para agitator jika ia adalah PM mereka bisa bebas. Dengan demikian ia kembali disukai, dan saat jatuhnya kabinet Pelloux pada 1900 ia menjadi MenDaGri dalam masa pemerintahan Zanardelli, saat ia merupakan ketua sesungguhnya.
Kebijakannya yang tidak pernah turut campur dalam pemogokan dan malah meninggalkan demonstrasi kekerasan yang tak terganggu awalnya berhasil, tetapi ketidakdisiplinan dan kekacauan memuncak dengan Zanardelli yang sedang parah sakitnya, dan Giolitti menggantikannya sebagai PM (November 1903). Namun selama masa jabatan keduanya sebagai PM (1903-1905) ia juga harus mengambil jalan atas tindakan kuat dalam menekan beberapa kekacauan serius di tubuh berbagai partai di Italia, sehingga ia tidak disukai lagi oleh Sosialis. Pada Maret 1905, merasakan diri tak aman lagi, ia mundur, mengusulkan Fortis sebagai penggantinya. Saat Sonnino menjadi PM pada Februari 1906, Giolitti tak secara terbuka menentangnya, tak seperti pendukungnya, dan Sonnino kalah pada bulan Mei, Giolitti menjadi PM sekali lagi (1906-1909).
Giolitti kembali ke jabatan PM Italia dari 1911 sampai 1914. Selama masa ini, ia menundukkan tekanan kubu nasionalis dan terjun ke kancah perang Turki-Itlai yang kontroversial yang menjadikan Libya koloni Italia. Ia menentang masuknya Italia ke PD I pada 1915 dengan alasan militer Italia tak dipersiapkan dengan baik. Ia menjadi PM untuk yang terakhir kali antara 1920-1921 selama "tahun-tahun merah" Italia, saat ketakutan akan pengambilalihan komunis membuat pendirian politik mentoleransi bangkitnya fasisme. Giolitti menikmati dukungan fasis squadristi dan tak mencoba menghentikan pengambilalihan atas kota dan pemerintahan setempat atau kekerasan mereka terhadap lawan-lawan politiknya. Saat Mussolini berbaris ke Roma, Giolitti masih berlibur di Prancis. Awalnya ia mendukung pemerintahan Mussolini, menerima harapan yang menyebar luas bahwa fasisme akan menjadi partai yang lebih moderat dan bertanggung jawab saat mengambil kekuasaan, tetapi menarik dukungannya pada 1924. Ia tetap di parlemen sampai kematiannya pada 1928.
Kebijakan ekonomi
Di bawah pemerintahan Giovanni Giolitti beberapa kebijakan intervensi pemerintahan dilaksanakan. Di samping tarif, subsidi, dan proyek pemerintahan, ia juga menasionalisasi telepon swasta dan operator jalur KA. Kaum liberal yang mendukung perdagangan bebas mengkritik "sistem Giolitti". Giolitti sendiri memandang perkembangan "ekonomi nasional" sama pnting dalam "produksi kemakmuran."