Paleobotani
Paleobotani atau palaeobotani (dari bahasa Yunani paleon berarti tua dan botany yang berarti ilmu tentang tumbuhan), adalah cabang dari paleontologi yang khusus mempelajari tentang tumbuhan pada masa lampau. Ilmu ini khusus mempelajari tumbuhan masa lampau yang tergantung tumbuhan tumbuhan besar. Paleobotani penting dalam rekonstruksi sistem ekologi dan iklim kuno, yang masing-masing dikenal sebagai paleoekologi dan paleoklimatologi; dan sangat penting dalam studi perkembangan dan evolusi tumbuhan hijau. Paleobotani juga menjadi penting bagi bidang arkeologi, terutama untuk penggunaan fitolit dalam penanggalan relatif dan paleoetnobotani.[1] Kemunculan paleobotani sebagai disiplin ilmu dapat dilihat pada awal abad ke-19, terutama dalam karya-karya paleontolog Jerman Ernst Friedrich von Schlotheim, bangsawan dan cendekiawan Ceko (Bohemia) Kaspar Maria von Sternberg, dan ahli botani Prancis Adolphe-Théodore Brongniart.[2][3] Kelompok-kelompok fosil tumbuhanBeberapa tumbuhan hampir tidak memiliki perubahan sepanjang skala waktu geologi bumi. Paku ekor kuda telah berevolusi pada zaman Devon Akhir,[4] pakis-pakisan awal telah berevolusi pada zaman Mississippium, tumbuhan runjung pada zaman Pennsylvanium. Beberapa tumbuhan prasejarah adalah tumbuhan yang sama dengan yang ada saat ini dan dengan demikian merupakan fosil hidup, seperti Ginkgo biloba dan Sciadopitys verticillata. Tumbuhan lainnya telah berubah secara radikal, atau punah. Contoh tumbuhan prasejarah:
Referensi
|