Pabrik Gula Beran

Pabrik Gula Beran, yang terletak di Kalurahan Tridadi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, merupakan salah satu dari sembilan pabrik gula yang pernah beroperasi di wilayah Sleman pada masa Hindia Belanda. Pabrik ini didirikan pada akhir abad ke-19 dan menjadi saksi kejayaan industri gula di daerah tersebut.

Pada masa kejayaannya, Pabrik Gula Beran terhubung dengan jaringan rel kereta api yang memudahkan distribusi gula ke berbagai wilayah. Stasiun Beran, yang dibangun oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) pada tahun 1898, berfungsi sebagai jalur distribusi gula ke wilayah Magelang. Namun, seiring berjalannya waktu, industri gula mengalami kemunduran, terutama akibat krisis ekonomi pada tahun 1930-an, yang menyebabkan banyak pabrik gula di Yogyakarta, termasuk Pabrik Gula Beran, menghentikan operasionalnya.

Saat ini, lokasi bekas Pabrik Gula Beran telah beralih fungsi menjadi kompleks perkantoran Pemerintah Kabupaten Sleman. Bangunan utama pabrik telah diubah menjadi Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Sleman. Meskipun sebagian besar struktur asli pabrik tidak lagi ada, beberapa bangunan peninggalan masih dapat ditemukan di sekitar area tersebut. [2]

Upaya pelestarian sejarah Pabrik Gula Beran terus dilakukan. Dinas Kebudayaan Sleman telah mendokumentasikan jejak pabrik gula di wilayah tersebut dalam sebuah buku pada tahun 2022, berjudul "Yang Tersisa dari Pabrik Gula di Wilayah Sleman." Buku ini dibuat untuk melacak jejak pabrik gula di Sleman dan menjadi referensi bagi generasi muda agar memahami sebagian sejarah dari Sleman. [3]


Hubungan Pabrik Gula Beran dengan Stasiun Beran

Pabrik Gula Beran dan Stasiun Beran merupakan dua situs bersejarah yang saling berkaitan dalam mendukung industri gula di wilayah Sleman pada masa kolonial Belanda. Stasiun Beran dibangun oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) pada tahun 1898, dengan tujuan utama sebagai jalur transportasi untuk mendistribusikan hasil produksi gula dari Pabrik Gula Beran ke wilayah-wilayah lain, terutama menuju Magelang dan sekitarnya.

Pada masa kejayaannya, sistem transportasi ini memungkinkan pengangkutan gula secara lebih efisien menggunakan kereta api tebu. Jalur rel yang tersedia menghubungkan pabrik dengan stasiun, sehingga hasil produksi bisa langsung dikirim ke berbagai daerah. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan Stasiun Beran sangat mendukung aktivitas industri gula yang berkembang di wilayah tersebut.

Namun, seiring dengan meredupnya industri gula pada tahun 1930-an, Pabrik Gula Beran mengalami kemunduran, yang kemudian berujung pada penghentian operasionalnya. Akibatnya, peran Stasiun Beran sebagai penghubung industri gula juga mulai menurun. Saat ini, lokasi bekas Stasiun Beran sudah tidak berfungsi lagi sebagai stasiun aktif, tetapi masih menjadi bagian dari sejarah transportasi dan ekonomi di Sleman.

Meskipun demikian, jejak sejarahnya tetap diabadikan dalam berbagai penelitian dan dokumentasi, termasuk buku yang diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan Sleman mengenai pabrik gula di wilayah ini. Keberadaan Stasiun Beran dan Pabrik Gula Beran menjadi bukti penting tentang bagaimana industri gula berkembang pesat di masa lampau dengan dukungan sistem transportasi kereta api.

 

Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia