Pembangkit Listrik Tenaga Air Sigura-gura (disingkat PLTA Sigura-gura) adalah salah satu pembangkit energi listrik yang dimiliki oleh PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). PLTA Sigura-gura terletak di Desa Paritohan, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara. Sumber air untuk pembangkitan diperoleh sepenuhnya dari pengaliran air Sungai Asahan yang berasal dari Danau Toba.[1]
Latar belakang
Ketersediaan energi listrik dan bahan baku alumina merupakan faktor paling penting dalam produksi aluminium. PT. INALUM memerlukan energi listrik untuk membuat berbagai produk yang berbahan dasar aluminium. PT. INALUM memerlukan daya listrik sebesar 14 Megawatt Jam untuk memproduksi produk aluminium dengan satu ton aluminium sebagai bahan baku dasar. Pemenuhan energi listrik dilakukan dengan memanfaatkan aliran Sungai Asahan yang terhubung dengan Danau Toba. PLTA Sigura-gura dibangun untuk memenuhi pasokan energi listrik untuk keperluan produksi di Pabrik Peleburan Aluminium. Pabrik ini terletak di Kuala Tanjung.[2]
Sumber energi
PLTA Sigura-gura sepenuhnya memperoleh energi penggerak turbin dari pemanfaatan potensi air dari aliran Sungai Asahan. Pengaliran air Danau Toba ke Selat Malaka hanya dapat dilakukan melalui Sungai Asahan. Sumber air dari Sungai Asahan ditampung di Bendungan Penadah Air Sigura-gura. Bendungan ini berjarak 9 kilometer dari Bendungan Pengatur. Bendungan Penadah Air Sigura-gura terletak di Desa Simorea.[3]
Spesifikasi
PT. INALUM memiliki 3 buah bendungan yang digunakan untuk keperluan pembangkitan energi listrik pada pembangkit-pembangkit listrik yang dimilikinya. Bendungan-bendungan tersebut adalah Bendungan Pengatur, Bendungan Penadah Air Sigura-gura, dan Bendungan Penadah Air Tangga. PLTA Sigura-gura hanya memanfaatkan Bendungan Pengatur dan Bendungan Penada Air Sigura-gura untuk menyuplai air sebagai tenaga penggerak turbin generator. Bendungan Pengatur terletak di Desa Siruar. Bendungan ini berjarak 14,5 kilometer dari Danau Toba. Bendungan ini berfungsi mengatur jumlah air yang diperlukan untuk menggerakkan PLTA Sigura-gura. Tinggi bendungan mencapai 39 meter dengan berbahan dasar beton massa. Bendungan Sigura-gura terletak di Desa Simorea. Waduk ini memberikan pasokan air dengan jumlah yang tetap konstan ke turbin PLTA Sigura-gura. Tinggi bendungan Sigura-gura mencapai 47 meter dengan berbahan dasar beton massa. Setelah air digunakan oleh PLTA Sigura-gura, air kemudian dibendung kembali di Bendungan Penadah Air Tangga. Air ini dimanfaatkan kembali untuk pembangkitan energi listrik PLTA Tangga.[2]
PLTA Sigura-gura merupakan PLTA pertama di Indonesia yang terletak di bawah tanah. Stasiun PLTA Sigura-gura berada di dalam tanah dengan kedalaman 200 meter dari permukaan tanah.[2] PLTA Sigura-gura terletak di Desa Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara.[1] PLTA Sigura-gura memiliki 4 generator dengan total kapasitas pembangkitan energi listrik dalam kondisi normal sebesar 203 MegaWatt.[2]
Kapasitas maksimum dari pembangkitan energi listrik PLTA Sigura-gura adalah 286 MegaWatt. Energi listrik yang dibangkitkan oleh PLTA Sigura-gura disalurkan ke Kuala Tanjung. Penyaluran dilakukan menggunakan saluran transmisi dengan panjang 120 kilometer. Jumlah menara yang digunakan untuk penyaluran adalah 271 buah. Tegangan listrik nominal penyaluran yang diterapkan adalah 275 kiloVolt. Pembagian energi listrik dimulai dari Gardu Induk Kuala Tanjung. Sebagian energi listrik dibagi ke tiga gedung tungku reduksi milik PT. INALUM. Energi listrik juga dibagi ke gedung-gedung penunjang kegiatan reduksi. Pembagian energi listrik melalui 2 unit penyearah berbahan silikon. Tegangan kerja yang dterapkan adalah 800 Volt. Kuat arus yang melalui penghantar adalah 37 kiloAmpere dengan jenis arus searah.[2]
Pemanfaatan
PLTA Sigura-gura digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk keperluan Pabrik Peleburan Aluminium. Pabrik peleburan merupakan pabrik karbon yang memproduksi blok anode. Pabrik ini dibagi menjadi tiga pabrik cabang, yaitu Pabrik Karbon Mentah, Pabrik Pemanggangan Anode, dan Pabrik Penangkaian Anode. Pabrik Reduksi memanfaatkan blok anode yang telah jadi sebagai elektrode.[2]
Referensi