Oseng-oseng udang papay

Oseng-oseng udang papay (Banjar: Using-using hundang papai) adalah udang kering yang mempunyai wangi yang khas saat dimasak. Masyarakat Jawa pada umumnya mengenal udang kering jenis ini dengan sebutan rebon kering sedangkan, masyarakat Banjar menyebutnya dengan sebutan hundang papay. Udang rebon atau udang papay biasanya diolah segar menjadi bahan pembuatan terasi dan petis. Udang rebon atau papay dalam bentuk kering meningkatkan waktu simpan dan perluasan penggunaan. Oseng-oseng udang papay tidak terlalu sulit untuk dibuat. Bahan yang diperlukan adalah udang papay kering, bawang merah, bawang putih, cabai, tomat, gula, garam, daun jeruk, dan minyak goreng. Jika menginginkan lebih pedas, dapat ditambahkan cabai bubuk.

Cuci udang papay dengan air mengalir, jangan diremas. Tiriskan dengan baik, sampai tidak ada air yang menetes. Iris bawang merah, bawang putih, cabe, dan tomat. Tuangkan sedikit minyak di penggorengan dan panaskan. Tumis bumbu yang sudah diiris sampai berubah warna. Masukkan daun jeruk dan biarkan sampai aromanya naik. Gunakan api sedang supaya tidak berbau hangus. Kemudian, masukkan udang papai yang sudah dicuci. Aduk rata. Masukkan gula dan garam. Penyedap rasa boleh ditambahkan bila suka. Tes rasa. Sajikan dengan nasi atau ketan hangat. Dapat pula disantap bersama buras atau lontong.

Udang rebon atau udang papay mempunyai gizi yang cukup baik untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia. Dalam 100 gram udang papay kering terkandung 59,5 g protein, 21,4 mg zat besi dan 2.306 mg kalsium, yang 16 kali lebih tinggi dibandingkan kalsium dalam 100 gram susu sapi.^[1] Udang papay meningkatkan kandungan gizi hidangan berbahan nabati.

Udang papay kering dapat disajikan dalam bentuk sup yang direbus bersama sawi putih dan tahu putih, dicampur ke dalam nasi goreng dan sebagai penyedap rasa pada botok. Sekarang juga tersedia bumbu udang papay dalam bentuk bubuk cabe pedas rasa udang papay yang dapat ditaburkan pada makan kering atau berkuah.