Organisasi Revolusioner Internal Makedonia
Organisasi Revolusioner Internal Makedonia (bahasa Inggris: Internal Macedonian Revolutionary Organization (IMRO), bahasa Bulgaria: Вътрешна Македонска Революционна Организация (ВМРО), Vatreshna Makedonska Revolyutsionna Organizatsiya (VMRO); bahasa Makedonia: Внатрешна Македонска Револуционерна Организација, Vnatrešna Makedonska Revolucionerna Organizacija) adalah sebuah organisasi revolusioner rahasia di wilayah Ottoman Eropa yang beroperasi pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.[1] Didirikan pada tahun 1893 di Salonika,[2] gerakan ini menuntut otonomi luas untuk wilayah Makedonia dan Adrianopel di Kekaisaran Ottoman, meski kemudian menjadi agen yang bekerja untuk kepentingan Bulgaria dalam politik Balkan.[3] Kelompok IMRO mengambil namanya dari Organisasi Revolusi Internal pimpinan Vasil Levski dan memiliki semboyan "Merdeka atau Mati" (Свобода или смърть).[4] Mulai tahun 1896, mereka melawan Ottoman dengan menggunakan taktik gerilya, dan dalam hal ini mereka berhasil, bahkan mendirikan negara dalam negara di beberapa tempat, serta memungut pajak. Upaya ini mencapai puncaknya pada tahun 1903 menjadi Pemberontakan Ilinden – Preobrazhenie. Pertempuran tersebut melibatkan sekitar 15.000 laskar IMRO dan 40.000 tentara Ottoman. Setelah pemberontakan berhasil digagalkan dan Ottoman memusnahkan sekitar 100 desa, IMRO menggunakan bentuk terorisme yang lebih sistematis yang menargetkan warga sipil.[2] Selama Perang Balkan dan Perang Dunia Pertama, organisasi tersebut mendukung Bulgaria dan bergabung dengan otoritas Bulgaria ketika mereka mendapat kendali atas sebagian Trakia dan Makedonia untuk sementara waktu. Selama periode ini, otonomisme sebagai taktik politik ditinggalkan dan upaya aneksasi digencarkan guna memasukkan daerah-daerah yang diduduki ke pangkuan Bulgaria.[5] Setelah Perang Dunia Pertama, gabungan gerakan revolusioner Makedonia-Trakia menjadi dua organisasi terpisah, IMRO dan ITRO.[6] Setelah momen ini, IMRO mendapatkan reputasi sebagai organisasi teroris yang berusaha mengubah perbatasan wilayah Makedonia yang dibagi antara Yunani dan Serbia (kemudian Yugoslavia).[7] Mereka menentang pembagian Makedonia dan melancarkan serangan dari benteng Petrich ke teritori Yunani dan Yugoslavia. Basis perlawanan mereka di Bulgaria terancam oleh Perjanjian Niš, dan IMRO bereaksi dengan membunuh Perdana Menteri Bulgaria Aleksandar Stamboliyski pada tahun 1923, dengan bantuan dari pihak lainnya di Bulgaria.[8] Pada tahun 1925, tentara Yunani melancarkan operasi lintas batas untuk menghancurkan basis-basis perlawanan IMRO, tetapi pada akhirnya dihentikan oleh Liga Bangsa-Bangsa, dan serangan IMRO terus berlanjut.[9] Dalam periode antarperang, IMRO juga bekerja sama dengan Ustaše dari Kroasia, dan korban terakhir mereka adalah Raja Aleksandar I dari Yugoslavia, yang dibunuh di Prancis pada tahun 1934.[10][11] Setelah kudeta Bulgaria tahun 1934, benteng Petrich menjadi sasaran penumpasan militer oleh tentara Bulgaria.[8] Organisasi tersebut berganti nama dalam beberapa kesempatan. Setelah jatuhnya komunisme di wilayah tersebut, banyak pihak yang mengadopsi nama IMRO untuk melegitimasi diri.[12] Sebuah partai sayap kanan dengan awalan "VMRO" didirikan pada tahun 1990-an di Bulgaria, sedangkan di Republik Makedonia sebuah partai sayap kanan juga mengusung nama "VMRO-DPMNE". Catatan kaki
|