Obin
Obin bernama asli Josephine Werratie Komara atau Ang Siok Bin, adalah seorang pakar tekstil batik yang terkenal sampai ke dunia internasional.[1] Ia lahir 16 Juli 1955. Obin sering disebut sebagai "harta karun nasional" terkait ketekunannya dalam mendalami dan mempromosikan batik.[2] Obin sudah diakui sampai ke level internasional, desainer Indonesia seperti Edward Hutabarat dan Ghea Panggabean menganggap Obin sebagai orang yang paling bertanggung jawab pada pergerakan pembaruan batik di pertengahan tahun 2000.[1][3] Sampai saat ini batik karya Obin dalam Bin House telah dipasarkan di butik-butik di Eropa, Amerika, hingga Timur Tengah.[4] Obin menganggap dirinya hanya sebagai tukang kain daripada desainer, seniman atau artis, dengan menyebut bahwa artis sebenarnya adalah mereka yang membuat kain.[1][5] Kehidupan awalObin lahir 16 Juli 1955. Perempuan berdarah Tionghoa ini mulanya bercita-cita sebagai seorang pemadam kebakaran, pilihan yang sangat tak lazim namun menunjukkan keistimewaannya.[6] Obin pernah menempuh pendidikan di sekolah Katolik bernama Saint Mary Knolls Elementary School dan menetap di Hongkong selama tahun 1960-an.[7] Ia kembali ke Indonesia saat berusia 14 tahun.[4] KarierKetertarikannya pada batik tertanam karena sering kali melihat keanggunan ibunya mengenakan kebaya atau kain Nusantara.[6] Ia tergerak untuk melestarikan kekayaan budaya Nusantara yang kian ditinggalkan, karena dianggap kuno dan sebagai pakaian orangtua.[7] Padahal dalam paduan kain batik, terpancar keanggunan dan keindahan bagi siapa pun yang memakainya. Sejak tahun 1970-an, ia mulai mengumpulkan kain-kain dari seluruh pelosok Nusantara. Dari sana ia dan timnya mulai merancang dan menciptakan pakaian berbahan kain Nusantara.[8] Sejak tahun 1986, Obin mendirikan rumah mode Bin House di Menteng, Jakarta Pusat. Di sanalah ia banyak menciptakan padu padan kain batik dan tenun lewat berbagai eksperimen.[6] Keistimewaan batik karya Obin ialah proses pembuatannya yang tanpa mesin, melainkan sepenuhnya karya tangan. Referensi
|