Nyangahtn adalah sebuah tradisi yang berasal dari kalimantan, lebih tepatnya di pontianak. tradisi ini adalah sebuah upacara ungkapan rasa syukur dan meminta keselamatan kepada jubata (Sang Pencipta) atas berkat dan keselamatan yang diberikan kepada masyarakat dayak kanayatn. tradisi nyangahatn diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang suku dayak kanayatn sebagai penghormatan kepada tuhan, roh nenek moyang, manusia, dan alam. Tradisi ini masih terus berlanjut hingga saat ini karena saling berkesinambungan dan saling membutuhkan, Sebagaimana yang sudah tersurat dalam pepatah suku dayak kanayatn berikut ini "Adat nang ditunak, dinali, dinamputn” (Adat sejak adanya manusia, diikuti dan ditaati secara turun temurun).[1]
Latar Belakang
Menurut sifatnya upacara nyangahatn merupakan warisan budaya yang tidak terlihat dan di rasa dengan mata dan tangan, namun jelas ada di sekiatar kita. Biasanya ritual ini sering dilakukan pada kegiatan pertanian, ekonomi, sosial, budaya, keamanan dan sebagainya. Di beberaoa daerah di kalimantan ritual nyangahatn masih banyak dilakukan[2]
Referensi
- ^ WARISAN BUDAYA TAK BENDA INDONESIA TAHUN 2017. Jakarta: DIrektorat Warisan dan Diploma Budaya. 2017.
- ^ "Nyangahatn".