Brigadir Polisi Satu (Purn.) Norman Kamaru, yang juga dikenal sebagai Onca Marthinus (lahir 27 November 1985) adalah mantan anggota kepolisian Indonesia berpangkat Brigadir Polisi Satu yang kini bekerja sebagai penyanyi, kreator konten, dan pengusaha. Namanya menjadi terkenal setelah video sinkronisasi bibir-nya yang menirukan lagu India berjudul Chaiyya Chaiyya tersebar di masyarakat. Video berjudul Polisi Gorontalo Menggila tersebut berdurasi 6 menit 30 detik.
Keluarga
Norman Kamaru adalah anak dari pasangan Idris Kamaru dan Halimah Martinus. Ia merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara.
Pemberhentian
Fenomena terkenalnya Norman karena video Youtube tersebut akhirnya berakibat pada kariernya di kepolisian. Karier Norman Kamaru di barisan brigade mobil Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo akhirnya diberhentikan secara tidak hormat pada tanggal 6 Desember 2011. Keputusan tersebut diambil pada sidang kode etik oleh Direktorat Profesi dan Pengamanan Polda Gorontalo berdasarkan Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota POLRI, setelah Norman dinilai melanggar disiplin karena meninggalkan tugas selama 84 hari berturut-turut tanpa alasan jelas.[1]
Video
Norman Kamaru mulai dikenal sejak rekaman video sinkronisasi gerak bibirnya (lip sync) yang berdurasi 6 menit 30 detik beredar luas. Dalam video itu, ia menyanyikan lagu India bertajuk "Chaiyya Chaiyya" serta menggerakkan tubuh yang kemudian diunggah di situs Youtube.[2] Video rekaman itu dibuat untuk menghibur rekan kerjanya ketika ia menjalani tugas jaga di Pos Jaga Brimob Polda Gorontalo.[3]
Aksi Norman Kamaru menuai pro dan kontra. Awalnya, Polri sempat akan memberikan sanksi karena Norman Kamaru dinilai kurang menjaga kehormatan institusi Polri lantaran menggunakan seragam dinas dalam video tersebut, namun urung dilaksanakan karena kuatnya dukungan publik.[3] Hukuman yang diberikan akhirnya hanya sebatas menyanyi dan menari di depan rekannya.[3] Sebagian orang juga mempertanyakan apakah tingkah Norman pantas karena merokok saat bertugas dan menggunakan tindik di lidah.[4] Di sisi lain, Norman Kamaru juga mendapat apresiasi. Norman dianggap humanis karena menghibur temannya dengan cara yang kreatif.[4] Universitas Bung Karno secara khusus memberikannya beasiswa kuliah Program Strata-1 Jurusan Hukum dan sebuah sepeda motor karena dianggap telah berjuang memberikan pencitraan baik kepolisian di mata masyarakat Indonesia.[5] Norman Kamaru juga menjalani sejumlah roadshow yang bertujuan menciptakan citra polisi yang humanis sebagai pelayan sekaligus pengayom masyarakat.[6]
Vakum
Usai diberhentikannya Norman dari satuan Kepolisian Kota Gorontalo, kariernya di bidang entertainment juga menjadi kurang mendapat perhatian, sehingga berdampak kepada keadaan ekonominya. Sekarang Norman memilih berjualan bubur Manado di kawasan Jakarta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.[7][8][9]
Filmografi
Film
FTV
- Lapor Pak!: Telegram Rahasia (2022)
Referensi
- ^ Norman Kamaru Diberhentikan Tidak dengan Hormat - KOMPAS Daring, 6 Desember 2011.
- ^ Damanik, Caroline dan Ingrid. 2011. Stop Eksploitasi Briptu Norman!. Kompas.com. Diakses 23 April 2011.
- ^ a b c Gatra, Sandro dan Latief. 2011. Norman, Niat Menghibur Malah Terkenal. Kompas.com. Diakses 23 April 2011
- ^ a b Gatra, Sandro dan Inggrid. 2011. Diapresiasi, Briptu Norman Tetap Ditegur. Kompas.com. Diakses 23 April 2011.
- ^ Wibowo, Ary, dan A. Wisnubrata. 2011. Briptu Norman: Saya Senang Menghibur. Kompas.com. Diakses 23 April 2011.
- ^ Maullana, Irfan, dan Eko Hendrawan Sofyan. 2011. Ada Misi di Balik Kepopuleran Briptu Norman. Kompas.com. Diakses 23 April 2011.
- ^ "Beginilah Warung Sederhana Tempat Norman Kamaru Jualan Bubur". detikcom. Diakses tanggal 2021-08-02.
- ^ Setyanti, Christina Andhika (2014-09-10). Syatiri, Ana Shofiana, ed. "Norman "Caiya-caiya" Kamaru Jualan Bubur demi Menyambung Hidup". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-08-02.
- ^ Norman Kamaru Kini Jadi Tukang Bubur Diarsipkan 2014-09-12 di Wayback Machine. Kini.co.id. Diakses 11 September 2014.
Pranala luar