Nomofobia (bahasa Inggris: nomophobia, no-mobile-phone phobia[1]) adalah suatu sindrom ketakutan jika tidak mempunyai telepon genggam (atau akses ke telepon genggam).[2][3][4] Istilah ini pertama kali muncul dalam suatu penelitian tahun 2010 di Britania Raya oleh YouGov yang meneliti tentang kegelisahan yang dialami di antara 2.163 pengguna telepon genggam. Studi tersebut menemukan bahwa 58% pria dan 47% wanita pengguna telepon genggam yang disurvei cenderung merasa tidak nyaman ketika mereka "kehilangan telepon genggam, kehabisan baterai atau pulsa, atau berada di luar jaringan", dan 9% selebihnya merasa stres ketika telepon genggam mereka mati. Separuh di antara mereka mengatakan bahwa mereka gelisah karena tidak dapat berhubungan dengan teman atau keluarga mereka jika mereka tidak menggunakan telepon genggam mereka.[3][5]
Oleh sebab itu, sebenarnya kata "fobia" di sini dianggap tidak tepat dan salah kaprah, karena mayoritas kasus yang terjadi adalah masalah kegelisahan, bukan ketakutan (fobia).[6]
Lebih dari separuh orang yang terindikasi sebagai nomofobia tidak pernah mematikan telepon genggam mereka.[7]
^(Inggris) Archana Jayakumar (April 3, 2008). "Break free from Nomophobia, drunkorexia". Mid-day.com. Archived from the original on 2008-04-04. Diakses tanggal 2011-08-10.Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)