Nisshin Maru

Ilustrasi kapal Nisshin Maru
Sejarah
Nama list error: <br /> list (help)
Nisshin Maru
sebelumnya bernama Chikuzen Maru
Pemilik Kyodo Senpaku Kaisha, Ltd
Operator Institut Penelitian Paus
Registrasi  Japan Pelabuhan Shimonoseki
Pembangun Hitachi Zōsen Kabushiki-kaisha
Diluncurkan 30 Agustus 1987
Beroperasi Aktif
Status Aktif beroperasi
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis RO/RO feri
Tonase 8.145 GRT
Panjang 12.958 m (42.513 ft 1 in)
Lebar 194 m (636 ft 6 in)
Pendorong 5,383 kw (7315 bhp)
Kecepatan 16 knots

Nisshin Maru (Bahasa Jepang: 日新丸, にっしんまる) adalah kapal utama dalam armada perburuan paus milik Jepang dan dijuluki sebagai mother ship. Kapal ini adalah satu-satunya kapal pemrosesan ikan dengan spefisikasi memproses paus sebagai hasil tangkapan utama. Pangkalan utama kapal ini adalah Pelabuhan Shimonoseki di Selat Kanmon, Prefektur Yamaguchi. Kyodo Senpaku Kaisha, Ltd yang merupakan anak perusahaan dari Institut Penelitian Paus adalah pemilik kapal ini.

Sejarah

Kapal yang sekarang aktif menjalan misi perburuan paus bukan satu-satunya kapal Jepang yang bernama Nisshin Maru. Kapal Nisshin Maru pertama selesai dibangun dan diluncurkan pada tahun 1936 dengan bobot atau tonase kotor 16.764 ton dan panjang 163,07 meter. Setahun setelah itu Nisshin Maru II generasi pertama berbobot kotor 17.553 ton dan panjang 163,07 meter selesai dibangun di Galangan Kawasaki, 6 Oktober 1937. Sejak meletusnya Perang Pasifik, dua kapal ini diperbantukan dalam peperangan bersama dengan belasan kapal dari armada feri pengangkut kereta milik Kereta Api Nasional Jepang. Nisshin Maru generasi pertama selama Perang Dunia II berfungsi sebagai kapal tanker. Sedangkan Nisshin Maru II dijadikan kapal pengangkut logistik serbaneka. Dua kapal ini diserang dan ditenggelamkan oleh kapal selam Amerika Serikat pada 6 Mei 1944. Namun, catatan lain menyebutkan bahwa keduanya tenggelam pada waktu yang berbeda di tempat terpisah.

Pada tahun 1945, Jepang menyerah tanpa syarat terhadap Sekutu. Kondisi perekonomian Jepang porak-poranda dan terdapat ancaman kelaparan di seluruh negeri. Jenderal Douglas MacArthur yang menjadi pemimpin pendudukan Sekutu atas Jepang menganjurkan agar kapal-kapal Jepang dikerahkan kembali untuk berburu paus dalam rangka menyediakan kebutuhan daging berharga murah bagi masyarakatnya.[1][2] Industri paus di Jepang dengan cepat pulih dari keterpurukan tatkala MacArthur membolehkan dua tanker Amerika Serikat dialihgunakan menjadi kapal pemrosesan ikan yang masing-masing dikenal sebagai Hashidate Maru dan Nisshin Maru Nomor 1 (generasi kedua). Dua kapal ini membawa misi untuk menyediakan daging murah bagi masyarakat Jepang dengan berburu paus di Antartika maupun tempat-tempat lain.[1][2]

Referensi

  1. ^ a b Ellis, Richard (1999). Men and Whales. The Lyons Press. hlm. 405. ISBN 978-1-55821-696-9. Diakses tanggal August 16, 2013. 
  2. ^ a b Nicholson, Brendan (December 19, 2007). "Blame General MacArthur for whaling row". The Age. Melbourne. Diakses tanggal December 6, 2019.