Nicotiana tabacum atau nama umumnya, tembakau budidaya merupakan jenis tumbuhan herbatahunan. Tembakau tidak dapat ditemukan sebagai tumbuhan liar dan tembakau yang ditemukan tumbuh bebas merupakan tembakau yang berkembang keluar dari proses budidaya. Hampir semua daun yang digunakan untuk menghasilkan tembakau di seluruh dunia merupakan spesies N.Tabacum.[1] Tingginya mencapai 3 kaki hingga 5 kaki dengan lebar 1 sampai 2 kaki.[2]
Asal usul
Asal usul spesies ini masih tidak dapat diketahui karena tidak dapat ditemukannya tumbuhan liar di luar kegiatan budidaya. Kemungkinannya spesies ini berevolusi dari tanaman yang tumbuh di Brasil atau sekitar wilayah timur Andes.[3] Beberapa penelitian menunjukkan bahwa N. Tabacum berkemungkinan merupakan hasil hibridisasi dari Nicotiana sylvestris, Nicotiana tomentosiformis atau Nicotiana otophora.[4]
Sejarah taksonomi
Pendeskripsian N.tabacum dan ilustrasinya dijelaskan pertama kali di buku Stirpium adversaria nova oleh pakar botani Mathias de l’Obel dan Pierre Pena dengan nama Nicotiana Glosarium.[5][6] Lalu pada tahun 1753, Carolus Linnaeus mengklasifikasikannya sebagai GenusNicotiana bersama dengan 3 spesies lainnya.[7]
Deskripsi
Batang tembakau memiliki warna coklat kekuningan hingga coklat gelap dengan panjang dua meter atau lebih. Bentuknya silinder dengan lebar 0.5–5 cm yang memiliki permukaan kasar dengan retakan berserabut.[8] Permukaannya dikelilingi rambut kelenjar lembap yang mengeluarkan cairan berwarna kuning, yaitu nikotin. Daun-daunnya tumbuh berselang seling dengan bentuk lanset menjorong dengan bunga berwarna putih, merah jambu dan merah.[9]