Neukamerun
Neukamerun (dalam bahasa Jerman berarti Kamerun Baru) adalah nama wilayah di Afrika Tengah yang diserahkan oleh Prancis kepada Jerman pada tahun 1911. Setelah mulai menjabat pada tahun 1907, gubernur Kamerun Jerman Theodor Seitz menganjurkan perolehan wilayah dari koloni Kongo Prancis.[1] Satu-satunya sungai yang menjadi jalan keluar di koloni Kamerun adalah Sungai Kongo, dan perolehan wilayah di sebelah timur Kamerun akan mempermudah akses ke perairan tersebut.[2] Prancis dan Jerman saling bersaing dalam Krisis Agadir yang memperebutkan wilayah Maroko pada tahun 1911. Kedua belah pihak sepakat untuk bernegosiasi pada 9 Juli 1911, dan pada 4 November mereka menandatangani Traktat Fez. Prancis sepakat untuk menyerahkan sebagian wilayah Kongo Prancis kepada Jerman dan sebagai gantinya Jerman harus mengakui hak Prancis atas wilayah Maroko[3] dan sejengkal tanah di Kamerun timur laut di antara Sungai Logon dan Chari. Wilayah koloni Kamerun meluas dari 465.000 km² menjadi 760.000 km².[3] Otto Gleim merupakan gubernur Kamerun pada saat itu. Pertukaran ini memicu perdebatan di Jerman; mereka yang menentang persetujuan ini merasa bahwa wilayah Neukamerun tidak memberi manfaat sama sekali. Sekretaris kolonial Jerman pada akhirnya mengundurkan diri karena masalah ini.[3] Selama Perang Dunia I, Prancis ingin merebut kembali wilayah ini.[4] Pada tahun 1916, Prancis merebut wilayah Neukamerun setelah kekalahan pasukan Jerman di Kamerun. Prancis mengambil alih Kamerun sebagai mandat Liga Bangsa-Bangsa. Wilayah Neukamerun kini merupakan bagian dari Chad, Republik Afrika Tengah, Republik Kongo dan Gabon.[5] Catatan kakiReferensi
|