Artikel ini berisi daftar yang lebih baik ditulis dalam bentuk prosa. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengubah artikel ini ke dalam bentuk prosa, jika sesuai.
National Schools Debating Championship (NSDC) adalah kompetisi debat parlementar tingkat SMA se-Indonesia. Selain sebagai kompetisi tingkat nasional yang diikuti oleh tim-tim yang mewakili berbagai provinsi di Indonesia, NSDC juga menjadi wahana seleksi delegasi Indonesia ke World Schools Debating Championship (WSDC) setiap tahunnya.[1]
Sejarah
Sebelum tahun 2002, delegasi Indonesia ke WSDC dipilih oleh Departemen Pendidikan Nasional berdasarkan beberapa pertimbangan. Salah satu pertimbangan tersebut adalah hasil dari kompetisi High School Debating Championship (HSDC) yang diadakan oleh English Debating Society Universitas Indonesia (EDS UI), yang didirikan tahun 1997 oleh tim Indonesia pertama yang mengikuti All Asian Intervarsity Debating Championship, yaitu Patsy Widakuswara, Achmad Soekarsono, Permata Harahap dan Hisar Maruli Manurung dari Universitas Indonesia. Berdasarkan prestasi yang menjanjikan yang diraih delegasi Indonesia ke WSDC 2001 dan 2002, Departemen Pendidikan Nasional akhirnya menunjuk Association for Critical Thinking (ACT) sebagai pelaksana tetap ISDC sebagai wahana seleksi delegasi Indonesia ke WSDC hingga tahun 2009.
ACT sendiri merupakan organisasi nirlaba yang dibentuk oleh beberapa alumni pedebat dari Universitas Indonesia, Universitas Katolik Atmajaya, dan Institut Teknologi Bandung. ACT bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis di kalangan pelajar Indonesia dengan kegiatan debat kompetitif sebagai alat andalannya. Dalam melaksanakan ISDC, ACT bekerjasama dengan para guru di provinsi-provinsi dan dengan komunitas debat di tingkat universitas.
Mulai dari tahun 2010, ISDC diselenggarakan dengan nama National Schools Debating Championship (NSDC). NSDC tidak lagi bekerja sama dengan ACT, melainkan menunjuk Universitas/organisasi nirlaba untuk membantu proses pelaksanaan (Seperti Jogja Debating Forum pada NSDC 2010 dan 2011, serta Universitas Indonesia untuk NSDC 2012)
Pada ISDC 2002 dan 2004, selain tim yang mewakili provinsi, panitia juga mengundang beberapa sekolah yang unggul prestasi debatnya untuk menambah jumlah tim dan membantu menaikkan kualitas kompetisi secara keseluruhan. Sejak ISDC 2005, hal ini tidak dilakukan lagi sebab pesertanya sudah berjumlah 32 tim dari 32 provinsi di Indonesia.
ISDC 2002 memilih delegasi Indonesia ke WSDC 2003, namun karena rentang waktu antara WSDC 2003 dan 2004 terlalu kecil, diputuskan bahwa delegasi yang sama juga dikirim ke WSDC 2004 (kecuali satu orang yang harus diganti karena sudah lulus SMU). Hal yang sama juga terjadi saat ISDC 2007, diminta delegasi yang terpilih akhirnya mewakili Indonesia untuk WSDC 2008 dan 2009.[butuh rujukan]
Syarat keikutsertaan
Tim yang berkompetisi dalam WSDC sudah merupakan pilihan dari masing-masing provinsi dan sekolah undangan (bila ada). Pemilihan delegasi provinsi dilakukan di masing-masing daerah di bawah koordinasi Departemen Pendidikan Nasional bekerjasama dengan panitia pelaksana ISDC. Seleksi tingkat provinsi dilakukan baik melalui kompetisi debat regional maupun melalui cara-cara lain, sesuai kemampuan masing-masing provinsi.
Selain itu, peserta juga harus memenuhi persyaratan berikut:
Warga Negara Indonesia (WNI)
Masih terdaftar sebagai siswa sekolah menengah tingkat atas di Indonesia enam bulan setelah dimulainya WSDC tahun berikutnya
Masih berusia di bawah 18 tahun pada saat pembukaan WSDC tahun berikutnya (bulan Juli)[butuh rujukan]
Kompetisi
Format yang digunakan dalam ISDC adalah World Schools Style, sama seperti yang digunakan dalam WSDC. Kompetisi dalam ISDC dibagi dalam dua turnamen: Babak Nasional dan Babak WSDC.[butuh rujukan]
Babak Nasional
Babak ini memperebutkan gelar juara nasional NSDC dan mencari 15 pembicara terbaik (individual) yang akan maju ke babak WSDC. Babak ini terdiri atas 6 babak penyisihan yang dilangsungkan menggunakan sistem power matching berdasarkan angka kemenangan (victory point) dan jumlah vote juri. Tim yang lolos ke 16 besar akan mengikuti babak eliminasi yaitu perdelapan final, perempat final, semifinal dan final.
Selain itu, nilai yang diraih masing-masing pembicara selama babak penyisihan dijumlahkan untuk menentukan peringkat pembicara terbaik (best speaker).[butuh rujukan]
Babak WSDC
Dari 15 pembicara terbaik hasil Babak Nasional, dibentuklah 8 tim yang akan bertanding lagi di Babak WSDC. Pembentukan tim diatur semata-mata berdasarkan peringkat yang diraih oleh masing-masing pedebat tanpa melihat asal provinsinya lagi. Misalnya, tim A dibentuk dari pedebat peringkat 1, 9, dan 24, tim B pedebat peringkat 2, 10, dan 23 (ISDC 2005).
Babak WSDC berlangsung selama tiga babak dengan system power matching dan tidak ada babak eliminasi maupun partai final (ISDC 2005). Hasil yang dicari adalah peringkat 8 pembicara terbaik yang kemudian menjadi kandidat anggota delegasi Indonesia ke WSDC.
Babak WSDC menjadi tantangan yang unik bagi peserta karena walaupun hasil yang hendak dicapai adalah individual, namun peserta tetap harus berkompetisi dalam tim yang notabene baru dibentuk. Untuk membantu peserta menyesuaikan diri, diadakan sesi team bonding di satu hari tenang di antara Babak Nasional dan Babak WSDC.[butuh rujukan]
Pemilihan Delegasi WSDC
Kedelapan pembicara terbaik hasil ISDC akan dilatih sambil diseleksi bersama-sama oleh Tim Pelatih yang dipilih berdasarkan proses tender dari kalangan pedebat/juri senior di Indonesia. Tim Pelatih kemudian akan memilih empat orang untuk ditetapkan sebagai anggota delegasi Indonesia ke WSDC tahun berikutnya.[butuh rujukan]
Seminar
Mengingat tidak semua tim memiliki latar belakang pengalaman atau pelatihan debat yang sama, sebelum Babak Nasional dimulai diadakan seminar pelatihan debat dasar. Pelatihan ini memberikan pengetahuan dasar minimal tentang debat yang harus dimiliki oleh seluruh peserta. Pelatihan ini diberikan oleh panitia dengan bantuan para alumni WSDC tahun sebelumnya dan para pedebat senior tingkat universitas.[butuh rujukan]
Penjurian
Sesuai ketentuan WSDC, jumlah juri dalam tiap debat haruslah ganjil, biasanya 3 orang. Namun, bila jumlah juri yang memenuhi syarat kurang, Ketua Dewan Juri dapat mengalokasikan juri tunggal pada beberapa debat.
Keputusan juri adalah berupa vote dan kemenangan diraih oleh tim yang meraih vote terbanyak dari panel juri dalam debat tersebut. Di akhir debat, setiap juri memberikan penjelasan atas keputusannya masing-masing dan memberikan wejangan bagi para pedebat agar mereka dapat meningkatkan kemampuannya di debat-debat berikutnya.
Untuk menjaga kualitas penjurian, diadakan pula Pelatihan Juri, terutama bagi juri yang belum terbiasa dengan format World Schools. Juri yang boleh memimpin debat di turnamen ini harus sudah memenuhi standar akreditasi yang ditetapkan panitia. Pada akhir setiap debat, peserta diberikan formulir yang mereka isi dengan umpan balik mereka tentang juri yang bersangkutan.
Juri yang memimpin pertandingan babak eliminasi dan babak WSDC harus sudah pernah menjadi juri babak penyisihan sehingga kualitas penjuriannya dapat dipantau oleh panitia.[butuh rujukan]
Pemenang
NSDC
NSDC 2024 (Jakarta, 19 - 25 Juni 2024)
Juara I - Kalimantan Timur (Cedrick Nathanael Kansil, Joy Celine Hartanto, Ely Guyana)
Juara II - Sulawesi Tengah (Aelifya Anantia Adnan, Rayyan Naufal Rizky Kaloan, Andi Nauhra Putri Nurlia)
Juara III - DKI Jakarta (Audrey Effendi, Chelsea Cecillia Cang, Marcello Rigo Aruan) dan Sumatera Utara (Brian Alvaro Chanaka, Sheryn Tjuatja Widjaja, Challista Aurellia Chan)
Pembicara Terbaik - Mulia Aqsha (Aceh)
NSDC 2023 (Yogyakarta, 2-6 Oktober 2023)
Juara I - Sulawesi Tengah (Zahra Munadira, Bintang Putra Ari Ramadhan, Mohamad Thoriq Aqil)
Juara II - Jawa Barat (Valerine Hillary Wijono, Komang Ayu Azka Pramesti Mahiswari Matsuzawa, Declan Gladen Gunawan)
Juara III - Sumatera Utara (Carlsson Khovis, Carin Ongwinata, Arilynn Wijaya) dan Kepulauan Riau (Raymond Arvin, Yvonne Ng, Felicia Anggraini)
Delegasi Indonesia ke WSDC Belgrade 2024 - Anya Krishna Rahardja (DKI Jakarta), Arilynn Wijaya (Sumatera Utara), Bintang Putra Ari Ramadhan (Sulawesi Tengah), Carlsson Khovis (Sumatera Utara), dan Yvonne Ng (Kepulauan Riau)
NSDC 2022 (virtual, 18-21 Oktober 2022)
Juara I – DKI Jakarta (Callista Fidelia Jupiter, Kathleen Setiawan, Cyra Anindya Alesha)
Juara II – Bali (Komang Artika Pradnya Paramita, Ni Kadek Nadia Dwita Cahyaningrum, Ni Made Davina Gita Ning Kumara)
Juara III Bersama – DI Yogyakarta (Nawfal Aulia Luthfurrahman, Keira Eva Cellyn Palit, Ken Nayla Erma Wirabhayu) dan Riau (Khansa Monika, Marsya Edeline Fitrecia, Anastasya Wilona)
Pembicara Terbaik – Callista Fidelia Jupiter (DKI Jakarta)
Delegasi Indonesia ke WSDC Hanoi 2023 – Bonfilio Dazzle Valeriano Gyula (DKI Jakarta), Callista Fidelia Jupiter (DKI Jakarta), Devina Nathania (Jawa Tengah), Rico Chandra (Independen), dan Joshua Aurelius Waluyo (Jawa Timur)
NSDC 2021 (virtual, 11-17 Oktober 2021)
Juara I – Sumatera Utara (Jones Anderson, Callysta Angelina Limneus, Jennifer Kava)
Juara II – DKI Jakarta (Mattheus Bryan Djahtranto, Nathan Tedjakusuma, Aiko)
Juara III Bersama – Riau (Arabel Ganeshia Rachman, Clement Jason, Rayhan Aulia Makarim) dan DI Yogyakarta (Keisha Devana Sugiyanto, Aldo Fernando Salakay, Ghania Akila Rafa)
Pembicara Terbaik – Aurellia Sherlina Siswanto (Nusa Tenggara Barat)
Delegasi Indonesia ke WSDC 2022 – Aurellia Sherlina Siswanto (Nusa Tenggara Barat), Bonfilio Dazzle Valeriano Gyula (DKI Jakarta), Collin Marvel Junus (Independen), Rico Chandra (Independen), Shafira Novianti Adi (Jawa Timur) dan Nadyne Apung (Independen)
Juara I – DKI Jakarta (Bonfilio Dazzle Valeriano Gyula, Rachelle Amadea Roselynn Nikita Tan, Jeremiah Gerhard Lubis)
Juara II – Banten (Katiana Indrasasana, Maura Tri Hardini, Rania Aydin Athifa)
Juara III Bersama – Nusa Tenggara Barat (Rukmanggana Satya Pratiwi, Muhammad Kukuh Wahyudi Satriawan, Ni Putu Amasya Chikita Rivanny) dan DI Yogyakarta (Hafid Sasayuda Ambardi, Jennifer Taruno, Serafin Avra Secunda)
Pembicara Terbaik – Bonfilio Dazzle Valeriano Gyula (DKI Jakarta)
Delegasi Indonesia ke WSDC 2021 – Bonfilio Dazzle Valeriano Gyula (DKI Jakarta), Jennifer Taruno (Yogyakarta), Johan Lukito (Bali), Katiana Indrasasana (Banten), Sofia Djojonegoro (Independen)
Juara I – Banten (Almer Theda Alana, Joshua Karel Riantoputra, Fakhri Al Mughni)
Juara II – Jakarta (Nicole Charlene, Justin Gabriel Wibisono, Darrell Daniel Tjoa)
Juara III Bersama – Jawa Timur (Hanna Tsabitah, Krisna Aji Pradhana, Fiorenza Dalia Maheshvari) dan Sulawesi Tengah (Deyara Nur Sipanawa, Andi Tiara Maharani Bahar, Erika Puspitasari Bahri)
Pembicara Terbaik – Joshua Karel Riantoputra (Banten)
Delegasi Indonesia ke WSDC Bangkok 2019 – Kai Riantoputra (Banten), Joshua Tandiono (Independen), Cassia Tandiono (Independen), Swanny Wijaya (Independen), dan Maria Gracia Primaningtyas (Bali)
Juara I – Yogyakarta (Muhammad Zufar Farhan Zuhdi, Madiha Ainayya Faizzati, Mareeka Yunawati Lienadi)
Juara II – Jawa Barat (Elgard Mario Wiandika, Jonathan Prasetyo Johan, Kezia Ascencio Widayat)
Juara III Bersama – Banten (Achmad Fachran Rafly, M. Naufal Khalifardi, Anggardha Anindito) dan DKI Jakarta (Kelly Laurencia Hadi, Muhammad Zakiy Saputra, Amanda Leonita)
Pembicara Terbaik – Anggardha Anindito (Banten)
Delegasi Indonesia ke WSDC Kroasia 2018 – Muhammad Zufar Farhan Zuhdi (Yogyakarta), Kelly Laurecia Hadi (Jakarta), Cassia Tandiono (Independen), Swanny Wijaya (Independen), dan Evelyn Mulyono (Independen)
Juara I – Banten (Talitha Ahsana Sukardi, Audrina, Eugenia Leonetta)
Juara II – Jakarta (Anggie Wijaya, Annette Claudia Keiko, Scott Moses Sunarto)
Juara III Bersama – Sulawesi Selatan (Rifqy Tenribali Eshanasir, Talitha Risya Almira Irwansyah, Nurmuliasneny Musa) dan Kalimantan Barat (Fresilia Windarti Aningrum, Muhammad Fakhri Asyraf, Anjerri)
Delegasi Indonesia ke WSDC Bali 2017 – Gracesenia Verina Chahyadinata (Banten), Stephanie Elizabeth Purwanto (Banten), Ngurah Gede Satria Aryawangsa (Bali), Nicholas Christianto Wijaya (Jawa Timur)
Juara I – Yogyakarta (Rahma Hanum Amalia, Ghazi Wira Samahita, Muhammad Haikal Satria)
Juara II – Sulawesi Tengah (Nur Indah Apriani Tiban, Syarifah Aliyah Fitrisam, Khairulbariyah)
Juara III – Banten (Safira Majory, Farah Ashila Balqis Siregar, Audrey Akbaria)
Juara IV – Jakarta (Derril Pramana, Salsafia Putri, Tara Mecca Luna)
Pembicara Terbaik – Vincentius Michael (Jawa Barat)
Delegasi Indonesia ke WSDC Stuttgart 2016 – Gregory Jany (Banten), Jovanovick Luidaniel (Sumatera Utara), Muhammad Ilham Akbar (Jawa Barat), Vincentius Michael (Jawa Barat)
Juara I – Bali (Yan Diaz Maulana Siregar,Keila Ayu Anandasita, I Gede Sthitaprajna Virananda)
Juara II – Jawa Barat (Nabila Balkis, Sandy Sanjaya Awaluddin, Sarah Afifah)
Juara III – Sulawesi Tengah (M. Rendy Utomo Rachim, Syarifah Aliyah Fitrisam, Juliet Virginia)
Juara IV – Sulawesi Selatan (M.Rizky Hadi, Khatibul Umam, Andi Nurdini Yuridna)
Pembicara Terbaik – I Gede Sthitaprajna Virananda (Bali)
Delegasi Indonesia ke WSDC Singapura 2015 – I Gede Stithaprajna Virananda (Bali), Agnes Amelia Guntara (Jawa Tengah), Ailsa Namira Imani (Jakarta), Muhammad Haikal Satria (DI Yogyakarta)
Juara I – Sulawesi Tengah (Widyawati Abdul Karim, Andi Magie Fitrahnurlia, Ananda Bagus Kahar)
Juara II – DI Yogyakarta (Marsa Harisa Daniswara, Tiarra Dya Arma Lucita, Rahma Reyhan)
Juara III – Aceh (Duma Sarah, Alif Azadi Taufik, M. Armiya)
Juara IV – Jawa Tengah (Arinta Pratiwi, M. Adib, Luqman Ramadhan)
Pembicara Terbaik – Marsa Harisa Daniswara (DI Yogyakarta)
Delegasi Indonesia ke WSDC Bangkok 2014 – Marsa Harisa Daniswara (DI Yogyakarta), Regina Cara Riantoputra (Banten), Alif Azadi Taufik (Aceh), Kevin Bonaparte (Sulawesi Selatan), John Amadeo (DKI Jakarta)
Juara I – Bali (Carrisa Tehputri, Mulyawati Moeliono, Ida Ayu Pradnya Paramita)
Juara II – Sulawesi Selatan (Andriano P.S, Khumaira, Aaron Nathanael Bustan)
Semifinalis: DKI Jakarta (Adeline Tiffanie, Monica Dwiyanti, Cynthia Mutiara) dan Jawa Tengah (Ian Timothy Fairley, Kristi Ardiana, M. Rizki Adi Pradana)
Pembicara Terbaik – Carrisa Tehputri (Bali)
Delegasi Indonesia ke WSDC Antalya 2013 – Carrisa Tehputri (Bali), Ida Ayu Pradnya Paramita (Bali), Sayyid Habibullah (Kalimantan Barat), Adeline Tiffanie (DKI Jakarta)
Juara I – Jawa Barat (Dimas Muhammad, Christian Leonardo Harlianto, Azwar Aziz Sudrajat)
Juara II – Jakarta (Catherine Au Jong, Muhammad Erfan Supradhono, Elisa Gunawan)
Semifinalis – Nusa Tenggara Timur (Alfin Malelak, Dennys Victor Kapa, Yohanes Setiawan Da) dan Riau (Herliani Dwi Putri Halim, Sastika Taniady, Stella Kusumawardhani)
Pembicara Terbaik – Anak Agung Sagung Dwinta Kuntaladara (Bali)
Delegasi Indonesia ke WSDC Washington DC 2008 & WSDC Athena 2009 – Adlini Ilma Ghaisany Sjah (Nusa Tenggara Barat), Christian Leonardo Harlianto (Jawa Barat), Anak Agung Sagung Dwinta Kuntaladara (Bali), Wildan (Bali), Aria Danaparamita (Jawa Barat)
Pelatih Delegasi – Sherria Ayuandini & Taufik Ramadhan Indrakesuma (2008) dan Dewi Wijayanti & Intan Hadidjah (2009)
ISDC 2006 (30 November-8 Desember 2006, Cisarua, Bogor)
Juara I – Bali (Putu Norma Astyari, Made Abigail Ayu Sutika S, Chandra Adiputra)
Juara II – Jawa Barat (Aria Danaparamita, Rara Sekar, Fathir Ramadhan)
Semifinalis – Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat
Pembicara Terbaik – Aria Danaparamita (Jawa Barat)
Delegasi Indonesia ke WSDC Seoul 2007 – Jeanette Tamara (DKI Jakarta), Aria Danaparamita (Jawa Barat), Putu Norma Astyari (Bali), Natalia Rialucky (DKI Jakarta)
Juara I – Jakarta (Jourdan Khalid, Dyah Ayunico Ramadhani, Kevin Kristian)
Juara II – Yogyakarta (Hayu Qisthi Adila, Yulida Nuraini Santoso, Nur Shadrina Izzati Sahidu)
Pembicara Terbaik – Jourdan Khalid Hussein (Jakarta)
Delegasi Indonesia ke WSDC Cardiff 2006 – Diera Yosefina Hartono (Jawa Barat), Kevin Kristian (DKI Jakarta), Li Pei Jung (Sumatera Utara), Teddy (Riau)
Pelatih Delegasi – M. Donny Eryastha & Mahardhika Sadjad
ISDC 2004
Juara I – Jakarta (Siti Soraya Cassandra,Natalia Hermanto dan Alvin Susanto)
Juara II – Kalimantan Timur (Lukman Hanif Arbi, Paramita Indri Hapsari dan Steven Gotama)
Delegasi Indonesia ke WSDC Lima 2003 – Sahil Kush Mahtani (Banten), Siti Astrid Kusumawardhani (DKI Jakarta), Jurist Tan (DKI Jakarta), Putu Sanjaya (DKI Jakarta)
Pelatih Delegasi – Achmad N. Sukarsono & Puguh Priambodo
2002
Delegasi Indonesia untuk WSDC Singapura 2002 – Ina Damayanti (Jawa Tengah), Fathir Fajar Siddiq (Jawa Barat), Karina Sigar (Banten), Minerva A. Soedjatmiko (Jawa Barat), Jeni Wardin (Bengkulu)
Pelatih Delegasi – Idauli Hutasoit
2001
Delegasi Indonesia untuk WSDC Johannesburg 2001 – Ina Damayanti (Jawa Tengah), M. Donny Eryastha (Bengkulu), Rusdy Ghazali Malueka (Kalimantan Barat), Aulia Astagina Ramadhani (DI Yogyakarta), Marlisa Supeno (Sulawesi Selatan)
Pelatih Delegasi – Achmad N. Sukarsono
Pelatih Delegasi Indonesia ke WSDC
2011: Ahmad Naufal Da'i & Eldhianto Maulana Jusuf
2012: Muhammad Subarkah Syafruddin
2013: Muhammad Subarkah Syafruddin & Roderick Sibarani (alm)
2014: Muhammad Subarkah Syafruddin & Riza Aryani
2015: Muhammad Subarkah Syafruddin & Boby Andika Ruitang
2016: Roderick Jonathan (alm) & Rivera Kathrin Windra
2017 Roderick Jonathan (alm) & Novelisa Wirid
2018 Roderick Jonathan (alm) & Novelisa Wirid
2019 Novelisa Wirid & Haikal Satria
2020 Novelisa Wirid
2021 Novelisa Wirid
2022 Uphie Abdurrahman, Jane Revevalin, Jennifer Taruno, & Astri Agustina
2023 Tengku Omar Azfar Haqqani, Jennifer Taruno, & Made Arisanto