Nasi goreng tionghoa (Hanzi sederhana: 炒饭; Hanzi tradisional: 炒飯; Pinyin: chǎofàn; Jyutping: caau2 faan6; Pe̍h-ōe-jī: chhá-pn̄g) merujuk kepada hidangan nasi goreng bergaya Tionghoa, yang terletak di negara-negara pemakai bahasa Tionghoa serta seluruh dunia. Makanan tersebut terkadang disajikan sebagai hidangan utama Tionghoa,[1][2] tepat sebelum hidangan penutup.
Sejarah
Asal muasal nasi goreng berkaitan dengan sejarah domestisasi padi di Tiongkok Selatan yang terjadi 8,200–13,500 tahun yang lalu.[3] Catatan terawal dari nasi goreng bermula dari dinasti Sui (589–618 Masehi).[4] Teknik menggoreng yang dipakai untuk memasak nasi goreng telah dicatat dalam periode sebelumnya, tetapi tidak sampai akhir dinasti Ming (1368–1644 Masehi) saat teknik tersebut makin populer.[5]
Lihat pula
Referensi
- ^ Landing Page[pranala nonaktif permanen]
- ^ The Cultural Heritage of China:: Food & Drink:: Cuisine:: Introduction
- ^ Molina, J.; Sikora, M.; Garud, N.; Flowers, J. M.; Rubinstein, S.; Reynolds, A.; Huang, P.; Jackson, S.; Schaal, B. A.; Bustamante, C. D.; Boyko, A. R.; Purugganan, M. D. (2011). "Molecular evidence for a single evolutionary origin of domesticated rice". Proceedings of the National Academy of Sciences. 108 (20): 8351. Bibcode:2011PNAS..108.8351M. doi:10.1073/pnas.1104686108.
- ^ "Chinese Fried Rice". iFood.tv.
- ^ Grace Young (2010). Stir-Frying to the Sky's Edge: The Ultimate Guide to Mastery, with Authentic Recipes and Stories. Simon and Schuster. hlm. 49. ISBN 9781416580577.