Naoya Inoue
Seperti julukannya, "The Monster", Inoue dikenal memiliki kekuatan pukulan yang besar, pewaktuan yang luar biasa, dan pukulan-badan yang "mematikan". Hal tersebut terbukti dari rasio menang KO-nya yang mencapai 87%. Pada Agustus 2022, ia dinobatkan sebagai petinju pound for pound aktif terbaik di dunia oleh Transnational Boxing Rankings Board (TBRB);[4] kedua oleh The Ring,[5] Boxing Writers Association of America,[6] dan ESPN;[7] serta ketujuh oleh BoxRec.[8] Ia juga dinobatkan sebagai petinju kelas bantam terbaik di dunia oleh The Ring,[9] TBRB,[10] ESPN,[11] dan BoxRec.[12] Dalam sejarah, Inoue merupakan satu-satunya petarung asal Jepang yang pernah menduduki peringkat ke-1 pound for pound versi The Ring.[13][14][15] Karier amatirInoue menjadi juara pertama cabor tinju dalam Ajang Olahraga Antarsekolah Jepang dan Kejuaraan Tinju Nasional Junior Jepang pada tahun 2009. Pada tahun 2010, ia meraih medali perunggu dalam Kejuaraan Tinju Remaja Asia di Teheran, Iran dan menjadi juara pertama dalam Turnamen Seleksi Tinju Junior Jepang. Ia kemudian berpartisipasi dalam Kejuaraan Tinju Dunia Remaja AIBA, tetapi kalah dari Yosvany Veitia pada babak penyisihan ketiga. Inoue juga menjadi juara kedua dalam Kejuaraan Tinju Nasional Jepang pada tahun yang sama.[16] Pada Juli 2011, ia meraih medali emas dalam Piala Presiden ke-21 di Jakarta, Indonesia.[17][18][19] Kemudian, Inoue kembali menjadi juara pertama cabor tinju dalam Ajang Olahraga Antarsekolah Jepang pada tahun yang sama.[16] Malangnya, lagi-lagi ia dikalahkan oleh Yosvany Veitia pada babak ketiga (perdelapan final) Kejuaraan Tinju Amatir Dunia 2011 yang digelar di Kompleks Pameran dan Olahraga Heydar Aliyev, Baku, Azerbaijan. Pada tahun 2012, Inoue kalah dari Birzhan Zhakypov pada babak final Turnamen Kualifikasi Tinju Olimpiade Asia 2012 di Astana, Kazakstan.[20] Catatan tinju amatirnya adalah 75 kemenangan (48 KO dan RSC) serta 6 kekalahan.[20] Sorotan
Karier profesionalKelas terbang juniorTahun-tahun awalInoue memulai karier tinju profesionalnya dengan menandatangani kontrak dengan Ohashi Boxing Gym pada tahun 2012. Atas kemauannya sendiri, dia juga menandatangani perjanjian dengan Hideyuki Ohashi, pendiri sekaligus pelatih di Ohashi Boxing Gym, untuk tidak pernah melawan lawan yang mudah.[21][22] Pada 2 Oktober 2012, ia memulai debutnya sebagai petinju profesional dengan bertarung melawan juara nasional Filipina,[20] Crison Omayao,[23] dan menang dengan KO pada ronde ke-4. Setelah kemenangan ini, ia memenangi dua pertarungan berikutnya dengan KO dan TKO ketika melawan juara nasional Thailand,[20] Ngaoprajan Chuwatana, dan petinju kelas terbang junior peringkat 1 di Jepang,[24] Yuki Sano. Pada 25 Agustus 2013, Inoue merebut gelar juara regional kelas terbang junior Jepang dari petinju peringkat 3 WBA, Ryoichi Taguchi. Menariknya, Ryoichi Taguchi dipandang sebagai lawan terberat yang pernah Inoue hadapi dalam karier profesionalnya karena Taguchi merupakan lawan pertamanya yang berhasil memaksa Inoue menang bukan dengan KO/TKO, melainkan dengan UD. Meskipun demikian, Inoue tetap mendominasi dan menghajar Taguchi dalam laga yang berlangsung selama 10 ronde tersebut.[20][25] Setelah itu, Inoue bertarung melawan Jerson Mancio untuk memperebutkan gelar juara regional kelas terbang junior OPBF yang lowong dalam partai pembuka acara pertarungan antara Akira Yaegashi melawan Edgar Sosa pada 6 Desember 2013. Dalam laga pembuka tersebut, Inoue menang dengan TKO pada ronde ke-5. Sebelumnya pada hari yang sama, adiknya, Takuma Inoue, memenangi pertandingan debutnya sebagai petinju profesional dengan UD.[26] Inoue vs. Hernandez, KokietgymInoue menyabet gelar juara dunia kelas terbang junior WBC dari Adrian Hernandez (29–2–1, 18 KO) dalam pertandingan professional keenamnya yang digelar di Gimnasium Umum Kota Ota pada 6 April 2014.[3] Meskipun Hernandez adalah juara dunia kelas terbang junior WBC 2x yang sudah menoreh 8 kemenangan dan 1 kekalahan dalam laga perebutan gelar juara dunia, Inoue mendomiasi jalannya laga ini dan akhirnya menang dengan TKO pada ronde ke-6.[27] Pada September 2014, Inoue bertarung melawan Samartlek Kokietgym (17–4, 5 KO) untuk mempertahankan gelar juara dunianya. Inoue terus mendominasi Kokietgym dan sempat menumbangkannya dua kali dalam 10 ronde. Wasit pun menghentikan pertandingan pada ronde ke-11 sehingga Inoue dinyatakan menang dengan TKO. Dalam kelas ini, Inoue hanya pernah satu kali mempertahankan gelar juara dunianya sebelum akhirnya naik ke kelas bantam junior. Kelas bantam junior (terbang super)Inoue vs. NarvaezPada November 2014, Inoue melowongkan gelar juara dunia kelas terbang juniornya demi menantang juara dunia kelas bantam junior WBO, Omar Andres Narvaez (43–1–2, 23 KO). Laga perebutan gelar ini dijadwalkan pada 30 Desember 2014. Narvaez meraih gelar juaranya pada tahun 2010 dan telah berhasil mempertahankannya dalam 11 laga sejak saat itu. Walaupun demikian, sang penantang merobohkan Narvaez pada menit pertama pada ronde ke-1. Tidak berhenti sampai di situ saja, dia kemudian melontarkan beberapa pukulan ke arah kepala dan badan Narvaez sehingga Narvaez yang baru bangkit beberapa saat yang lalu pun kembali roboh. Akhirnya, Inoue pun memukul KO sang juara bertahan dengan pukulan hook kiri ke badan pada ronde ke-2 untuk meraih gelar juara dunianya yang kedua.[28] Beberapa laga pertahanan gelar juara duniaInoue mengalami cedera tangan akibat pukulannya yang membuat Narvaez roboh untuk pertama kalinya. Menanggapi Inoue yang absen, WBO menggelar laga perebutan gelar juara dunia interim antara dua petinju peringkat teratas, Warlito Parrenas dan David Carmona. Pemenangnya akan mendapatkan kesempatan melawan Inoue setelah ia pulih dari cederanya.[29] Laga yang berlangsung selama 12 ronde ini pun berakhir seri.[30] Terlepas dari hasil laga tersebut, Inoue tetap memilih Parrenas sebagai lawannya dalam laga pertahanan gelar juara dunianya yang akan digelar pada 29 Desember 2015. Parrenas mengalami nasib yang mirip dengan Narvaez. Wasit harus menghentikan pertarungan pada ronde ke-2 setelah Parrenas dijatuhkan dua kali. Inoue pun mempertahankan gelar juara dunianya dengan kemenangan TKO.[31] Setelah itu, Inoue kembali mengalami cedera tangan ketika menghadapi Carmona pada Mei 2016.[32] Inoue memenangi laga pertahanan-gelar-juara-dunia keduanya ini dengan UD (118–109, 118–109, 116–111). Patut diperhatikan bahwa Carmona adalah petinju kedua yang berhasil bertahan hingga laga berakhir (12 ronde) ketika melawan Inoue. Kemudian, Inoue bertarung melawan Petchbarngborn Kokietgym dalam laga pertahanan-gelar-juara-dunia ketiganya pada bulan September. Laga ini baru berakhir pada ronde ke-10 setelah Inoue memukul KO Kokietgym.[33] Inoue vs. Kono, RodriguezPada 9 November, laga pertahanan-gelar-juara-dunia keempat Inoue diumumkan. Inoue dijadwalkan bertarung melawan Kohei Kono (32–9–1, 13 KO) pada 30 Desember 2016.[34] Kono sebelumnya merupakan juara dunia kelas bantam junior WBA 2x yang kembali kehilangan gelar juaranya setelah kalah dari Luis Concepcion. Sementara itu, adik Inoue, Takuma, dijadwalkan bertarung melawan Marlon Tapales dalam laga perebutan gelar juara dunia pada waktu yang sama, tetapi ia batal bertanding dalam laga tersebut karena tangan kanannya patah.[34][35] Inoue kembali mengakhiri laga pertahanan gelar juara dunianya dengan performa yang luar biasa. Ia menumbangkan Kono sebanyak dua kali pada ronde ke-6 dengan pukulan hook kiri dan cross kanan sehingga wasit pun harus menghentikan jalannya pertandingan. Itu merupakan pertama kalinya Kono kalah dengan TKO.[36] Selama tahun 2016, Inoue beberapa kali menantang Roman Gonzalez, petinju yang sudah menjadi juara dunia dalam empat kelas dan saat itu merupakan juara dunia kelas bantam junior WBC.[37][38][39] Akan tetapi, Gonzalez lebih memilih untuk menghadapi Carlos Cuadras pada paruh kedua tahun itu.[40] Gonzalez menilai bahwa kontrak yang ditawarkan untuk laga melawan Inoue tidak cukup bagus. Hal itu dikarenakan Inoue masih belum banyak dikenal di Amerika Utara sehingga nilai jual laga ini kurang.[41] Pada Mei 2017, Inoue berhadapan dengan Ricardo Rodriguez dalam laga pertahanan-gelar-juara-dunia kelimanya. Ternyata Rodriguez merupakan lawan yang mudah bagi Inoue karena Inoue berhasil memukul KO Rodriguez pada ronde ke-3.[42] Inoue vs. NievesSetelah mengalahkan Rodriguez dengan mudah, Inoue berpartisipasi dalam Superfly, bagian dari sebuah program TV HBO yang berjudul Boxing After Dark, yang digelar di StubHub Center pada 9 September 2017. Acara ini merupakan laga tinju profesional pertama Inoue di AS dan luar negeri. Partai utama dalam acara ini adalah laga ulang perebutan gelar juara dunia kelas bantam junior WBC antara Roman Gonzalez melawan Sor Rungvisai. Selain itu, acara ini juga menampilkan laga perbaikan peringkat WBC antara Carlos Cuadras melawan Juan Francisco Estrada sebagai partai pembuka.[43] Lawan Inoue sendiri adalah Antonio Nieves (17–1–2, 9 KO). Awalnya, McJoe Arroyo lah yang ditetapkan sebagai lawan Inoue,[44] tetapi Arroyo akhirnya melawan Rau'shee Warren dalam laga perbaikan peringkat IBF.[45] Laga ini merupakan laga pertahanan-gelar-juara-dunia keenam Inoue. Kemenangan pun jatuh ke tangan Inoue karena kubu Nieves melemparkan handuk ke dalam ring setelah ronde ke-6 berakhir. Nieves sempat dibuat sempoyongan oleh pukulan Inoue pada akhir ronde ke-2, tetapi Inoue gagal menumbangkannya karena salah mengira bunyi ketukan peringatan waktu tersisa 10 detik sebagai bunyi bel tanda berakhirnya ronde. Inoue baru bisa membuat Nieves bertekuk lutut pada ronde ke-5 setelah mendaratkan sebuah pukulan hook kiri ke badan Nieves. Pada ronde selanjutnya, Inoue berulang kali mendaratkan pukulan hook kiri ke badan Nieves. Melihat Nieves yang kuwalahan, kubu Nieves pun memutuskan untuk mengakhiri laga setelah ronde ke-6 berakhir. Inoue mendaratkan sebanyak 118 dari total 407 pukulan (29%), sedangkan Nieves mendaratkan sebanyak 45 dari total 209 pukulan (22%).[46][47] Inoue vs. BoyeauxInoue mengatakan bahwa ia berencana naik ke kelas bantam tahun depan. Namun, sebelum itu, ia masih ingin menyabet satu gelar juara kelas bantam junior lagi dari badan tinju lainnya pada Desember 2017.[48] Beberapa saat setelahnya, kubu Inoue menyatakan bahwa mereka kesulitan mendapatkan lawan yang mau berlaga pada malam tahun baru. Mereka dikabarkan telah menjalin kontrak pertandingan dengan Jerwin Ancajas, juara kelas bantam junior IBF. Akan tetapi, kubu Ancajas mengumumkan bahwa Ancajas akan melawan Jamie Conlan pada bulan November. Manajer Ancajas juga mengatakan bahwa tidak ada negosiasi yang dilakukan antara pihaknya dan pihak Inoue.[49] Pada 16 November, Inoue diumumkan akan melawan Yoan Boyeaux dalam sebuah acara yang disiarkan oleh Fuji TV pada 30 Desember.[50] Dalam konferensi pers final pralaga, Inoue mengungkapkan keinginannya untuk naik ke kelas bantam sehingga ia bisa menjadi juara dalam tiga kelas yang berbeda.[51] Selama laga ini berlangsung, Inoue merobohkan Boyeaux sebanyak empat kali sebelum wasit, Raul Caiz Jr., akhirnya menghentikan jalannya laga pada waktu 1 menit lebih 40 detik pada ronde ke-3. Dengan demikian, Inoue sudah berhasil mempertahankan gelar juara dunia kelas bantam junior WBO-nya sebanyak tujuh kali.[52] Kelas bantamInoue vs. McDonnellNegosiasi untuk laga pertahanan gelar juara antara juara dunia kelas bantam WBA (Reguler), Jamie McDonnell (29–2–1 13 KO), melawan Inoue di Jepang sedang berlangsung, kata Promotor Eddie Hearn kepada Sky Sports pada 14 Februari 2018. McDonnnell meraih gelar juara tersebut pada tahun 2014 dan telah berhasil mempertahankannya sebanyak enam kali. Awalnya, McDonnell berencana untuk naik ke kelas bantam super pada tahun 2018, tetapi ia memutuskan untuk menunda rencananya karena ingin menghadapi Inoue. Dia memandang Inoue sebagai lawan yang kuat dan mampu memberikan tantangan besar yang diharapkan.[53][54] Pada 6 Maret, pihak Inoue mengadakan konferensi pers di Jepang untuk mengumumkan pertarungan antara Inoue melawan McDonnell yang akan digelar di Gimnasium Umum Kota Ota, Tokyo, Jepang pada 25 Mei 2018.[55][56] Baru memasuki menit pertama ronde ke-1, McDonnell sudah dibuat sempoyongan oleh pukulan hook kiri yang mendarat pada bagian atas kepalanya dan kemudian dibuat ambruk ke kanvas oleh kombinasi dua pukulan yang diakhiri dengan hook kiri ke badannya. Ia pun bangkit dengan gagahnya hanya untuk dirobohkan kembali oleh serangkaian pukulan brutal Inoue. Wasit pun langsung menghentikan laga ini pada ronde ke-1 sehingga Inoue dinyatakan menang dengan TKO.[57][58][59] World Boxing Super SeriesSetelah mengalahkan McDonnel, Inoue berkata, "Dengan senang hati, saya akan berpartisipasi dalam World Boxing Super Series untuk menghadapi para juara dunia yang lain." Hal tersebut mengkonfirmasi bahwa ia akan ikut serta dalam turnamen kelas bantam. Dalam turnamen itu, Inoue akan bertemu dengan beberapa juara dunia lainnya, seperti juara dunia WBA (Terpadu), Ryan Burnett (19–0, 9 KO); juara dunia WBO, Zolani Tete (27–3, 21 KO); dan juara dunia IBF, Emmanuel Rodriguez (18–0, 12 KO).[60] Inoue vs. PayanoDalam acara gala penentuan lawan tanding pada 20 Juli, Inoue (16–0, 14 KO) memilih petinju asal Dominika, Juan Carlos Payano (20–1, 9 KO), sebagai lawannya dalam mempertahankan gelar WBA-nya pada babak perempat final.[61] Payano merupakan petinju kelas bantam peringkat 4 WBA dan 7 WBC.[62] Pada Agustus, pengumuman jadwal laga ini keluar. Laga ini dijadwalkan akan berlangsung di Arena Yokohama di Yokohama, Jepang pada 7 Oktober.[63] Inoue memenangi laga ini dengan KO pada ronde ke-1. Ia menumbangkan Payano dengan kombinasi pukulan jab dan straight yang keras dan akurat. Payano yang sudah jatuh terlentang pun kesulitan bangkit sehingga Wasit Pinit Prayadsab segera menghentikan laga pada waktu 1 menit lebih 10 detik pada ronde ke-1.[64][65] Inoue vs. RodriguezEmmanuel Rodriguez (19–0, 12 KO) mengalahkan Jason Moloney dengan angka pada Oktober 2018 sehingga dia akan berhadapan dengan Inoue pada babak semifinal. Pada 12 Februari 2019, laga ini dijadwalkan berlangsung di SSE Hydro, Glasgow, Skotlandia pada 18 Mei 2019.[66] Sementara itu, Nonito Donaire mengalahkan Stephon Young, pengganti Zolani Tete, pada bulan April sehingga dia bisa melaju ke babak final. Donaire menyatakan bahwa dia ingin melawan Inoue pada final karena mereka berdua sudah lama saling menghormati satu sama lain.[67] Pada 3 Mei, The Ring mengumumkan bahwa gelar juara dunia kelas bantam-nya yang lowong akan diberikan kepada pemenang laga antara Inoue melawan Rodriguez. Pemimpin redaksi The Ring, Doug Fischer, menjelaskan bahwa Inoue dan Rodriguez yang masing-masing menduduki peringkat 1 dan 3 versi The Ring layak memperebutkan gelar juara dunia kelas bantam The Ring.[68] Pada 18 Mei, Inoue berhasil melaju ke babak final setelah memukul KO Rodriguez pada ronde ke-2. Setelah menang tipis pada ronde pertama, Inoue lalu menumbangkan Rodriguez sebanyak tiga kali berturut-turut sehingga laga pun dihentikan pada waktu 1 menit lebih 20 detik pada ronde ke-2.[69] Inoue vs. DonaireInoue menghadapi petinju yang sudah menjadi juara dunia dalam empat kelas, Nonito Donaire (40–5, 26 KO), pada babak final turnamen World Boxing Super Series yang digelar di Saitama, Jepang pada 7 November 2019 . Laga ini berlangsung seru karena menampilkan sikap pantang menyerah serta daya tahan yang luar biasa dari kedua petinju. Laga ini berakhir dengan kemenangan Inoue berdasarkan UD dengan skor 116-111, 117-109 dan 114-113. Inoue dan Donaire bertukar pukulan pada paruh pertama laga. Pada ronde ke-2, pukulan hook kiri Donaire berhasil meembuat Inoue mengalami robekan serius pada bagian bawah alis kanannya sehingga penglihatannya pun menjadi terganggu. Meskipun demikian, Inoue tetap memberikan perlawanan yang sengit dan sempat berhasil membuat Donaire berada dalam masalah sebelum akhirnya "diselamatkan oleh bunyi bel". Alhasil, Donaire pun berhasil pulih serta kembali membuat Inoue kesakitan dan membuat wajahnya berlumuran darah dengan pukulan kanan dan kiri yang keras pada paruh kedua laga, terutama pada ronde ke-9. Pada ronde ke-11, Inoue menumbangkan Donaire dengan pukulan hook kiri ke area hati (liver shot), tetapi Donaire berhasil bangkit pada hitungan ke-9 wasit dan terus bertarung hingga bunyi bel terakhir. Setelah laga berakhir, keduanya menunjukkan sikap saling menghormati dan Inoue pun memuji Donaire sebagai "juara yang sebenarnya" karena telah memberikan luka robek pertama dalam karir tinjunya.[70][71] Inoue pun memperoleh Trofi Muhammad Ali atas kemenangannya dalam laga ini. Trofi itu diserahkan kepada Inoue oleh Fighting Harada.[72] Dua hari setelahnya, Inoue mengabarkan bahwa dirinya menderita patah tulang orbita (rongga mata) dan hidung akibat pukulan Donaire. Patah tulang orbita ini menyebabkan Inoue mengalami penglihatan ganda pada saat laga.[73] Laga ini pun akhirnya dinilai sebagai Pertarungan Terbaik Tahun Ini versi The Ring. Inoue vs. MoloneyPada mulanya Inoue dijadwalkan untuk bertarung melawan juara kelas bantam WBO, John Riel Casimero, pada 25 April 2020, tetapi laga itu dibatalkan karena pandemi COVID-19. Sebagai gantinya, Inoue bertarung melawan Jason Moloney (21–1, 18 KO) di Pusat Konferensi MGM Grand Las Vegas pada 31 Oktober. Moloney merupakan petinju peringkat 6 The Ring, peringkat 1 WBO, peringkat 2 WBA, dan peringkat 4 IBF.[74] Inoue meraih kemenangan dengan KO pada ronde ke-7. Pada ronde ke-6, counter hook kiri Inoue berhasil menumbangkan Moloney. Pada ronde ke-7, Inoue kembali menumbangkan Moloney dengan pukulan overhand kanan. Moloney pun kesulitan bangkit karena kesadarannya masih terguncang sehingga wasit Kenny Bayless menghentikan laga pada waktu 2 menit lebih 59 detik. Dalam wawancara pascalaga, Inoue mengatakan bahwa ia ingin melawan pemenang laga antara Nordine Oubaali melawan Nonito Donaire untuk gelar WBC dan John Riel Casimero untuk gelar WBO pada waktu mendatang.[75] Inoue vs. DasmarinasInoue bertarung melawan penantang wajib IBF, Michael Dasmarinas (30–2–1, 20 KO), di Paradise, Nevada pada 19 Juni 2021.[76] Dasmarinas saat itu menduduki peringkat 1 IBF dan peringkat 8 WBA.[77] Dalam rentang waktu 3 ronde, Inoue mencatatkan tiga knockdown yang masing-masing berasal dari pukulan hook kiri ke badan Dasmarinas. Alhasil, Inoue pun memenangi laga ini dengan KO pada ronde ke-3. Setelah laga ini, Inoue mengungkapkan keinginannya untuk menjadi juara dunia sejati dalam kelas bantam. Ia juga mengatakan “memenangi laga ini memang membuat saya senang, tetapi memiliki kesempatan untuk melawan pemenang laga antara Donaire melawan Casimero membuat saya jauh lebih senang.”[78] Inoue vs. DipaenPada 21 Oktober 2021, Inoue diumumukan akan mempertahankan semua gelar juara dunia kelas bantamnya dalam laga pertahanan-gelar-juara sukarela melawan petinju peringkat 6 IBF, Aran Dipaen (12–2, 11 KO), di Arena Kokugikan, Tokyo pada 14 Desember 2021.[79] Menurut pemberitaan Inoue, pihaknya sudah berusaha mengatur laga antara dirinya dengan Rau'shee Warren serta Gary Antonio Russell. Namun, tidak satu pun yang dapat terlaksana karena ketatnya protokol COVID-19 di Jepang membuat membawa masuk petinju dari luar negeri menjadi sulit.[80] Laga ini merupakan laga domestik pertama Inoue sejak lebih dari dua tahun yang lalu. Laga ini disiarkan oleh Hikari TV dan Abema TV di Jepang.[81][82] Inoue memasuki laga sebagai favorit taruhan -3000 untuk memenangi laga ini.[83] Inoue pun memenangi laga ini dengan TKO pada ronde ke-8. Ia menumbangkan Dipaen dengan hook kiri pada ronde ke-8, tetapi Dipaen mampu bangkit sebelum hitungan wasit berakhir. Tidak lama setelah laga dilanjutkan, Dipaen dibuat sempoyongan oleh pukulan hook kiri Inoue sehingga wasit Michiaki Someya memutuskan untuk menghentikan laga.[84] Inoue memperoleh bayaran sebesar US$500.000 yang terdiri atas uang laga sebanyak US$300.000 dan bonus kemenangan sebanyak US$200.000. Bayaran tersebut belum termasuk bayaran sponsor.[85] Inoue kemudian dinobatkan sebagai "Petarung Terbaik Tahun Ini" tahun 2021 oleh Komisi Tinju Jepang.[86] Inoue vs. Donaire IISelaku juara dunia kelas bantam terpadu, Inoue akan mempertahankan semua gelarnya untuk yang keempat kalinya dalam laga penyatuan gelar melawan juara dunia WBC Nonito Donaire pada 7 Juni 2022 di Arena Super Saitama, Saitama, Jepang. Pertarungan ini merupakan pertandingan ulang dari laga penyatuan gelar mereka, yang dimenangi oleh Inoue dengan keputusan mutlak (UD), pada 7 November 2019 silam.[87] Inoue memasuki laga ini sebagai favorit taruhan dengan ditetapkannya peluang -400 untuk menang oleh prediktor taruhan.[88] Laga ini disiarkan oleh Amazon Prime Video secara lokal di Jepang dan ESPN+ di Amerika Serikat.[89] Inoue memenangi laga ini dengan TKO pada ronde ke-2. Setelah menumbangkan Donaire pada akhir ronda ke-1, Inoue kembali membuatnya terhuyung-huyung dengan pukulan hook kiri pada awal ronde ke-2. Kemudian, ia mengakhirinya dengan pukulan bertubi-tubi pada waktu 1.24 dalam ronde yang sama. Inoue pun menjadi pemegang-tiga-sabuk-gelar pertama dari Jepang dalam sejarah tinju. Dalam wawancara pascalaganya, Inoue mengungkapkan keinginannya untuk bertarung melawan juara dunia WBO Paul Butler. "Tujuan saya adalah menjadi juara sejati. Namun, jika saya tidak dapat [melakukannya], saya mampu [naik kelas] dan bertarung untuk [memperebutkan] sabuk," ucapnya.[90] Walaupun hanya sebentar, Inoue menduduki peringkat 1 petinju pound for pound versi The Ring setelah kemenangan ini. Dengan demikian, ia pun menjadi petinju asal Jepang pertama yang meraih tonggak sejarah tersebut.[91] Inoue vs. ButlerPada 25 Agustus 2022, diumumkan bahwa inoue akan menghadapi juara dunia kelas bantam WBO Paul Butler dalam laga penyatuan gelar. Laga ini akan berlangsung pada 13 Desember 2022 di Arena Ariake, Tokyo, Jepang dan akan diumumkan pada kemudian hari. Penyiarannya akan dilakukan oleh Amazon Prime secara lokal dan ESPN+ di Amerika Serikat.[92][93] Ini akan menjadi pertama kalinya Butler bertarung di luar Inggris Raya.[94] Catatan tinju profesional
Catatan tinju ekshibisi
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|
Portal di Ensiklopedia Dunia