Nanang Sanusi atau Guru Sanusi adalah pemimpin pemberontakan melawan Kerja Rodi antara tahun 1914-1918 di Kalimantan Selatan, gugur melawan Letnan Hans Christoffel di kampung Tangkas, di Sungai Batang, Martapura.
Pemberontakan ini bersumber pada soal Kerja Rodi (bahasa Banjar:erakan) yang menjadi sumber kegelisahan dan sumber gerakan sosial di daerah ini. Empat tahun penuh ia diburu dan lari dari Amuntai ke Margasari, Bakumpai, dan bersembunyi di daerah Tangkas. Belanda mendatangkan serdadu marsose dan macan Aceh, Hans Christoffel, yang akhirnya dapat menembak mati guru Sanusi. Almarhum termasuk turunan/anak cucu orang sepuluh Amuntai dan guru tasauf, seorang muridnya telah mengkhianati dan memberitahukan tempat persembunyiannya kepada Belanda.