Prof Dr. H. Nadirsyah Hosen, LL.M., M.A. (Hons), Ph.D. (lahir 8 Desember 1973[1]) adalah akademisi Indonesia yang mengajar di Fakultas Hukum, Universitas Melbourne sejak 1 Juli 2024.[2]
Sebelumnya Prof Nadir bertugas di Fakultas Hukum Universitas Monash (2015-2024), sebagai Associate Professor dan Deputy Associate Dean (International). Beliau juga diangkat sebagai Adjunct Professor oleh Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin (UNHAS).[3]
Sebelum mengajar di Fakultas Hukum Universitas Monash pada 2015, Nadirsyah telah mengajar selama 8 tahun pada Fakultas Hukum Universitas Wollongong (2007-2015) hingga meraih posisi Associate Professor.[5] Sebelum itu, pada 2005, ia bekerja sebagai post-doctoral research fellow di TC. Beirne School of Law, Universitas Queensland.[4] Saat ini Prof Nadir menjabat sebagai Deputy Director, The Centre for Indonesian Law, Islam and Society (CILIS), di [ [Melbourne Law School] ]
Nahdlatul Ulama
Disamping itu, Nadirsyah Hosen adalah seorang kiai dari organisasi Islam terbesar di Indonesia: Nahdlatul Ulama (NU). Sejak tahun 2005 sampai dengan akhir 2023, ia dipercaya sebagai Ra'is Syuriah, pengurus cabang istimewa NU di Australia dan Selandia Baru. Gus Nadir, begitu ia biasa disapa, adalah pengarang buku "Human Rights, Politics and Corruption in Indonesia: A Critical Reflection on the Post Soeharto Era", (Republic of Letters Publishing, Dordrecht, The Netherlands, 2010); "Shari'a and Constitutional Reform in Indonesia" (Institute of Southeast Asian Studies, Singapore, 2007); dan menulis buku bersama Ann Black and Hossein Esmaeili yang bejudul" Modern Perspectives on Islamic Law" (Edward Elgar, UK, 2013 dan 2015).[6]
Untuk karya dalam bahasa Indonesia, Nadirsyah telah menulis buku "Mari Bicara Iman" (Penerbit Zaman, 2011), dan buku berjudul "Ashabul Kahfi Melek 3 Abad: Ketika Neurosains dan Kalbu Menjelajah Al-Quran" (Noura Publishing, 2013). Pada tahun 2015, Nadirsyah Hosen meluncurkan buku "Dari Hukum Makanan Tanpa Label Halal Hingga Memilih Mazhab yang Cocok" (Noura Publishing, 2015) dan pada tahun 2020 berkolaborasi dengan Maman Suherman menulis "Hidup Kadang Begitu[7]" (Noura Publishing, 2020). Nadirsyah juga menerbitkan buku serial belajar Islam di Bentang Pustaka yang terdiri dari 3 judul, "Tafsir Al-Quran di Medsos", "Saring Sebelum Sharing", dan "Ngaji Fikih".