Raja Taejong Muyeol (602 (umur -60–-59); nama lahir: Kim Chunchu), adalah penguasa monarki kedua puluh sembilan kerajaan Silla di Korea dan berkuasa dari tahun 654 (umur 51–52 tahun) hingga 661 (selama 6–7 tahun).[1] Ia berjasa karena memimpin unifikasi Tiga Kerajaan Korea. Muyeol adalah teman masa kecil Kim Yushin, yang akan menjadi saudara iparnya.
Raja Taejong Muyeol dilahirkan dengan "darah keramat." Ia dilahirkan dengan ranking seonggol. Ayahnya, Kim Yongsu, merupakan putra Raja ke-25 Silla, Raja Jinji. Ketika Jinji digulingkan, seluruh bangsawan dari garis keturunannya dianggap tidak cocok untuk memimpin kerajaan. Nasib ini dibawa turun oleh Kim Yongchoon. Namun, karena ia merupakan salah satu dari beberapa sisa seonggol, dan menikahi seorang puteri (Puteri Chunmyung) yang merupakan seorang seonggol juga, anak mereka, Kim Chunchu, menjadi seorang seonggol. Kim Yongsu merupakan seorang figur yang berkuasa di dalam pemerintahan. Namun, ia kehilangan kekuasaannya kepada Kim Baekban, saudara laki-laki raja. Dalam usahanya untuk tetap hidup, ia harus menjadi seorang jingol, sebuah ranking yang berada di bawah seonggol. Oleh sebab itu, ia kehilangan kesempatannya untuk menjadi raja, dan begitu pula dengan anaknya, Kim Chunchu. Namun, ketika seluruh seonggol mati, seseorang dengan darah ningrat di dalam ranking jinggol harus menjadi pewaris tahta. Orang-orang di dalam pemerintahan menginginkan Kim Alcheon (a.k.a. So Alcheon), yang waktu itu adalah Sangdaedeung (posisi tertinggi di dalam pemerintahan) di Silla untuk menjadi perwaris tahta. Ayahnya merupakan seorang seonggol, yang menikah dengan istri jingol supaya anaknya tidak akan menjadi seonggol dan merana dari perebutan tahta. Namun, Kim Yushin mendukung Kim Chunchu, dan Kim Alcheon menolak untuk naik keatas tahta dan mendukung Kim Chunchu. Sebagai hasilnya, Kim Chunchu menjadi pewaris tahta tersebut.
Pemerintahan
Ia kenal baik dengan Kaisar GaozongDinasti Tang, karena ia dan Kaisar telah bersahabat sebelum Kaisar tersebut naik tahta. Raja Muyeol merupakan pendukung baik Kaisar, dan Kaisarpun membalas dukungan baiknya kepada Raja Muyeol. Ia terus menerus meminta Tang bala bantuan untuk menghancurkan Baekje, yang dimana akhirnya disetujui oleh Tang pada tahun 660, dengan mengirimkan 130,000 pasukan di bawah Jenderal Su Dingfang. Sementara itu, Kim Yushin berangkat dari Silla dengan 50,000 pasukan dan memerangi Pertempuran Hwangsanbeol membuat Baekje binasa dan menjadi tidak terlindung. Raja Uija dari Baekje akhirnya menyerah, meninggalkan hanya Goguryeo yang akan dihadapi Silla sebagai musuh di Semenanjung Korea.
Pada bulan Juni tahun berikutnya Raja Muyeol wafat, dan digantikan oleh putranya Kim Beopmin sebagai Raja Munmu dari Silla.
^Il-yeon: Samguk Yusa: Legends and History of the Three Kingdoms of Ancient Korea, diterjemahkan oleh Tae-Hung Ha dan Grafton K. Mintz. Jilid Satu, halaman 64. Silk Pagoda (2006). ISBN 1-59654-348-5.