Museum dan Tanah Liat adalah ruang seni yang memfasilitasi bermacam aktivitas termasuk pameran. Museum ini berdiri sejak 1988 yang digagas Ugo Untoro seorang pelukis yang mengawali karier di jalanan. Awalnya Museum dan Tanah Liat adalah studio lukis, bernama tanah liat namun berganti menjadi Museum dan Tanah Liat (MdTL). Orang sering menyebut MdTL dengan Open House Area, sebuah ruang terbuka yang mengkoleksi karya-karya seni seniman muda untuk dipublikasikan pada khalayak umum. Radio komunitas, riset film, pengembangan film independent merupakan bagian aktivitas ruang ini. Selain itu, acara diskusi seni, workshop, pameran pun mendapat perhatian.
MdTL kemudian terlibat dalam perburuan wacana kreatif kesenian nasional maupun internasional dengan perbagai gelaran yang ditampilkan. MdTL menjadi museum sekaligus galeri seni alternatif untuk pembelajaran seni bagi seniman dan masrakat umum. Di samping itu, MdTL turut menyokong perkembangan dunia seni dengan mengajak seniman muda untuk terus berkarya tanpa tekanan. MdTL menghargai idealisme setiap seniman.
Setiap hari MdTL selalu dikunjungi setiap hari, baik seniman maupun masyarakat umum. Tak jarang personil MdTL juga melakukan kunjungan ke perlbagai tempat seni. Hal tersebut dilakukan guna menjalin jaringan serta memelihara hubungan yang sudah terjalin baik. Selain itu, juga sebagai ajang saling tukar informasi dan menambah wawasan. MdTL terus berusaha menciptakan komunikasi yang tanggap akan perubahan dan merefleksikan dalam kreativitas tanpa batas. Ruang ini menjadi tempat belajar bagi seniman muda, tanpa batasan usia, status dan kewarganegaraan.
Pranala luar